PERBEDAAN GAYA MENULIS CERITA PENDEK SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI SMA ISLAM TERPADU (IT) BINAUL UMMAH KELAS XI TAHUN AJARAN 2013/2014

Aan Sugiantomas

Abstract


Dalam pelaksanaan pembelajaran menulis cerita pendek, setiap siswa khususnya siswa laki-laki dan perempuan pasti mendapatkan hasil yang berbeda. Hal tersebut didukung oleh pendapat seorang ahli mengenai perbedaan laki-laki dan perempuan baik dari segi fisik, perilaku, keterampilan berbahasa, serta pola pikir. Karena itulah, bisa saja perbedaan tersebut terjadi dalam hal menulis cerita pendek baik dari segi pengambilan alur, penokohan, latar yang dibangun, titik pengisahan atau sudut pandang serta gaya bahasa berdasarkan subjek dan tempat yang digunakan sebagai unsur-unsur pembangun cerita. Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini ialah karena ingin mengetahui bagaimana gaya menulis cerita pendek siswa laki-laki di SMA Islam Terpadu Binaul Ummah kelas XI, bagaimana gaya menulis cerita pendek siswa perempuan di SMA Islam Terpadu Binaul Ummah kelas XI, serta bagaimana perbedaan gaya menulis cerita pendek siswa laki-laki dan perempuan di SMA Islam Terpadu Binaul Ummah kelas XI. Penelitian ini menggunakan cerita pendek sebagai objek penelitian dan cerita pendek tersebut berjumlah 18, terdiri dari 9 cerita pendek yang ditulis oleh siswa laki-laki dan 9 cerita pendek yang ditulis oleh siswa perempuan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif komparatif yang termasuk ke dalam metode penelitian kualitatif. Sementara itu, teknik penelitian yang digunakan ialah dengan melakukan tes menulis cerita pendek yakni meminta siswa untuk mengerjakan tes tersebut dalam waktu 1 minggu sebagai pekerjaan rumah. Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka penulis menganalisis satu persatu cerita pendek dan mengelompokkannya berdasarkan jenis kelamin pengarang, yakni pengarang laki-laki dan pengarang perempuan kemudian agar lebih mudah mengetahui letak perbedaan cara menulis cerita pendeknya, maka penulis membuat tabel sebagai alat untuk memperjelas data. Hasil dari pengolahan data tersebut ialah, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam kegiatan menulis cerita pendek, siswa laki-laki lebih sedikit menggunakan alur nonkonvensional dibandingkan siswa perempuan, selain itu siswa laki-laki lebih senang menggunakan titik pengisahan orang ketiga, sementara siswa perempuan lebih senang menggunakan titik pengisahan orang kesatu dalam bercerita.
Kata kunci : Gaya menulis cerpen, laki-laki, perempuan, SMA

References


Afra, Afifah. How to be a Smart Writer. Surakarta: Afra Publishing.

Aminudin. Pandai Memahami dan Menulis Cerita Pendek. Bandung: Pribumi Mekar

Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia.

Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi Penelitian Sastra. Jakarta: Buku Seru.

Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Heryadi, Dedi. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Pustaka Billah.

Keraf, Gorys. 1971. Komposisi. Ende, Flores: Arnoldus.

Keraf, Gorys. 2009. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kheng Sun, Peng. 2013. Cerpengram. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Kutha Ratna, Nyoman.2013. Stilistika. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

L, Dzulkifli. 1987. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remadja Karya.

Sarwono, Sarlito. 2012. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Semiun, Yustinus. 2013. Teori-teori Kepribadian. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Sugianto Mas, Aan. 2012. Kajian Prosa Fiksi & Drama. Kuningan.

Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Jogjakarta: Andi Oppset.




DOI: https://doi.org/10.25134/fjpbsi.v3i2.156



Copyright (c)



Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

e-ISSN 2614-7718 | p-ISSN 2086-0609

 Creative Commons License

View My Stats

Jl. Cut Nyak Dien No. 36A Cijoho-Kuningan

Pos. 45513 | [email protected]