IDENTIFIKASI KERUSAKAN POHON PINUS DI TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) GUNUNG KUNCI KABUPATEN SUMEDANG

  • Ari Pebiana Universitas Kuningan

Abstract

Abstrak

Penelitian untuk mengidentifikasi kerusakan pohon pinus di Taman Hutan Raya Gunung Kunci Kabupaten Sumedang, dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kerusakan dan mengetahui ranking tertinggi dari kriteria kerusakan pohon pinus. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah sensus dengan mengamati seluruh pohon pinus di Taman Hutan Raya Gunung Kunci. Hasil yang telah didapatkan dari penelitian adalah penyebab kerusakan yang terbanyak disebabkan oleh penyakit 291 pohon dan kegiatan manusia sebanyak 218 pohon. Tipe kerusakan yaitu jamur jumlah pohon 426 dan patah cabang sebanyak 262 pohon. Lokasi kerusakan di bagian cabang dengan jumlah 429 pohon dan batang bawah sebelum cabang sebanyak 240 pohon. Keadaan tajuk banyak ditemukan pada persentase 21-79% dengan jumlah pohon 336, selanjutnya untuk tingkat keparahan kerusakan pohon pinus yaitu pada persentase 10-19% dengan jumlah 275 pohon. Ranking tertinggi kerusakan pohon pinus yaitu pada penyebab kerusakan oleh penyakit sebanyak 491 pohon dan tipe kerusakan oleh jamur 426 pohon. Sedangkan persentase frekuensi kerusakan yang telah didapatkan yaitu sebesar 96,1% dari 525 pohon pinus, namun tingkat kerusakan tergolong rendah. 

Kata Kunci: Kerusakan, Frekuensi, Persentase, Pohon Pinus

Author Biography

Ari Pebiana, Universitas Kuningan

Abstract

Research to identify damage to pine tress in the Gunung Kunci Grand Forest Park, Sumedang Regency, it was carried out with the aim of knowing the froms of damage and knowing the highest ranking of the ctiteria for pine tree damage. The method used in this research is e census, by observing all the pine trees in the Gunung Kunci Grand Grand Forest Park. The result obatained from the study were that most damage was caused by disease in 291 trees and human activities in 218 trees. The type of damage was broken branches, the number of trees was 262 and mushroom were 426 trees. The location of the damage was in the branch with a total of 429 trees and the rootstock before the branch, with 240 trees. The condition of the canopy is found in the percentage of 21-79% with a total of 336 trees, then for the severity of the damage, namely at a percentage of 10-19% there are 275 trees. The highest rank of damage to pine trees is the cause of damage by disease 491 trees and the type of damage by fungus 426 trees. While the frequency percentage of damage that has been obtained is 96,1% of 525 pine trees, so that from all the pine trees that have been been observed there is a lot of damage has occurred.

Keywords: Damage, Frequency, Percentage, Pine Trees

References

Aisah, A. R, Soekarno, B. P. W., dan Achmad. (2015). Isolasi dan Identifikasi Cendawan yang Berasosiasi dengan Penyakit Mati Pucuk pada Bibit Jabon.

Amin, K. (2020). Analisis Kesehatan Pohon di Jalur Lintas Tengah Sumetera Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara.

Budi, S.W. (2006). Pemeliharaan Tanaman Hutan. ITTO Training Proceedings, 39. Jambi: Institut Pertanian Bogor.

Chanan M. 2009. Respon Perkecambahan Benih dan Pertumbuhan Semai Pinus (Pinus merkusii Jung et de Vriese) Dengan Aplikasi Konsentrasi Dan Lama Perendaman Larutan Abiotonik. Jurnal Gamma Vol. 5 No. 1, September 2009.

Duryat, Gitosaputra, S. dan Rinarti, M. 2014. Analisis Status Dan Pemetaan Kondisi Kesehatan Pohon Penghijauan Di Kota Bandar Lampung. (Laporan Penelitian). Universitas Lampung Bandar Lampung.

Haris R, Clark J, Matheny N. 2004. Arboriculture: integrated mangament of landscape tress, shurbs and vines. New Jersey (US): Prentice Hall.

Irwanto. (2006). Penilaian Kesehatan Hutan Tegakan Jati (Tectona grandis) dan Eucalyptus (Eucalyptus pellita) pada Kawasan Hutan Wanagama I. Pascasarjana: Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Maillard, F., Andrews, E., Moran, M., Kennedy, P,G., Van Bloem,S.J., Schilling,J.S. 2020. Stem-Inhabiting Fungal Communites Differ Between Intact and Snapped Trees After Hurricane Maria in a Puerto Rican Tropical Dry Forest. Journal of Forest Ecology and Management, 145 (August), 1-9

Negara, H.K., Rachmawati, N., dan Payung, D. 2019. Identifikasi Kerusakan Pohon Pinus Di Hutan Kota Banjarbaru. Jurnal Sylva Scientaea 2(4), 635-644.

Ngatiman. 2010. Serangan Rayap pada Tanaman Meranti Merah (Shorea leprosula miq) di Samboja.

Pertiwi, D., Safei, R., Kaskoyo, H., & Indriyanto. (2019). Identifikasi kondisi Kerusakan Pohon Menggunakan Metode Forest Health Monitoring di Tahura WAR Provinsi Lampung. Jurnal Perennial, 15(1), 1-7.

Pratiwi, L., dan Safe’i, R. (2018). Penilaian Vitalitas Pohon Jati dengan Forest Health Monitoring di KPH Balapulang. Ecogreen, 4 (1), 9-5.

Pirone, P.P . 1972. Tree Maintenance. New York: Oxford University Press.

Purbowaseso, B. 2004. Pengendalian Kebakaran Hutan. PT Rineka Cipta. Jakarta

Putra, E.I (2004). Pengembangan Metode Penilaian Kesehatan Hutan alam produksi. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor. P.106.

Rikto, 2010. Tipe Kerusakan Pohon Hutan Kota (Studi Kasus: Hutan Kota Bentuk Jalur Hijau, Kota Bogor Jawa Barat) (Skripsi). Bogor. Fakuktas Kehuatan Institut Pertanian Bogor

Safe’i, R., Darmawan, A., Kaskoyo, H., dan Rezinda, C, F, G (2021). Analysis of Changes in Forest Health Status Values in Conservation Forest (Case Study: Plant and Animal Collection Blocks in Wan Abdul Rachman Forest Park (Tahura War). Jurnal of Physics: Conference Series, 184 (1), 1-11 https://doi.org/10.1088/1742-6596/1842/1/012049.

Safe’i, Kaskoyo, H., dan Darmawan, A. (2020). Analisis Kesehatan Pohon Dengan Menggunakan Metode Forest Monitoring (Studi Kasus pada Tiga Fungsi Hutan di Provinsi Lampung).

Safe’i, R., dan Tsani, K, M. (2016) Kesehatan Hutan: Penilaian Kesehatan Hutan Menggunakan Teknik Forest Health Monitoring. Plantaxia. Yogyakarta

Safe’i, R Wulandari, C., & Kaskoyo, H. (2019). Penelitian Kesehatan Hutan pada Berbagai Tipe Hutan di Provinsi Lampung. Jurnal Sylva Lestari, 7 (1), 95-109.

Sulfi. 2012. Pengamatan Hama Perusakan Daun Semai Meranti Pakik (Shorea seminis) di Persemaian Balai Diklat Kehutanan Samarinda (Skripsi). Samarinda. Fakultas Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Sumardi, I., Suzuki, S., and Ono, K. 2014 Strandboard swelling. Jurnal Bio Resources; 1(9): pp.1159-1167

Sumardi, S.M, Widyastuti. 2004. Dasar-Dasar Perlindungan Hutan. Gadjah Mada Univesity.

Susanti N. 2016 Media Interpretasi Non-Personal Taman Hutan Raya Gunung Kunci Kabupaten Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia /repository.upi.edu/Perpustakaan.upi.edu

Stalin, M., Diba, F., dan Husni, II . (2013). Analisis Kerusakan Pohon di Jalan Ahmad Yani Kota Pontianak Jurnal Hutan Lestari. 1(2), 100-107

Widyastuti, Sumardi dan Harjono. 2005. Patalogi Hutan. Gadjah Mada University Press. Bulaksuwur Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Zarnoch S J, Bechtold WA, Stolte KW. 2004. Using crown condition variables as indicators of forest health. Canadian Journal of Forest Reseach 34:1057-1070.

Published
2025-05-30
Section
Articles