KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PADA AREAL SEMAK BELUKAR DAN TEGAKAN PINUS DI STASIUN PENELITIAN KARANGSARI TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI

  • Intan Sri Rahayu Universitas Kuningan

Abstract

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mengetahui keanekaragaman tumbuhan pada areal semak belukar dan tegakan pinus di stasiun penelitian karangsari Taman Nasional Gunung Ciremai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2022-November 2022 di Stasiun Penelitian Karangsari Taman Nasional Gunung Cirmai dengan menggunakan metode jalur berpetak dan metode analisis data kerapatan, frekuensi, indeks nilai penting dan Indeks Keanekaragaman Shanon Weiner. Hasil penelitian menunjukkan pada tutupan lahan semak diketahui sebanyak 19 jenis Tumbuhan dengan 1507 individu dengan nilai keanekaragaman sebesar 1,108 atau berkategori sedang. Sedangkan pada tegakan pinus diketahui sebanyak 23 jenis dengan 1646 individu dengan nilai keanekaragaman sebesar 1,373 atau berkategori sedang. Jenis-jenis yang ditemukan diantaranya Kaliandra Putih (Calliandra tetragona), pinus (Pinus merkusii), Kopi (Coffea Sp), Kaliandra Merah (Calliandra Calothyrsus), nangka (Artocarpus heterophyllus), alpukat (Persea americana), tisuk (Hibiscus macrophyllus), Afrika (Vernonia amygdalina), beringin (Ficus sp), pucuk merah (Syzygium myrtifolium), jati putih (Gmelina arborea), cangkudu (Morinda citrifolia), harendong (Clidemia hirta) jeruk (Citrus sp), kiseureuh (Chromolaena odorata), mahoni (Swietenia Mahagoni), Rukem (Flacourtia rukam), kemukus (Piper cubeba), manglid (Manglietia glauca), melinjo (Gnetum gnemon), dan suren (Toona sureni).

Kata kunci: Keanekaragaman, Stasiun Riset Karangsari, TNGC, Tumbuhan

Author Biography

Intan Sri Rahayu, Universitas Kuningan

Abstract

This study aims for the purpose of this study is to determine the diversity of plants in the area of shrubs and pine stands at the karangsari research station of Gunung Ciremai National Park. This research was carried out in July 2022-November 2022 at the Karangsari Research Station of Gunung Cirmai National Park using the sapling plot method and the analysis method of density data, frequency, important value index and Shanon Weiner Diversity Index. The results showed that the bush land cover was known as many as 19 types of plants with 1507 individuals with a diversity value of 1,108 or moderate categories. Meanwhile, in pine stands, there are 23 types with 1646 individuals with a diversity value of 1,373 or medium categories. The types found include kaliandra putih (Calliandra tetragona), pinus (Pinus merkusii), kopi (Coffea Sp), Kaliandra merah (Calliandra Calothyrsus), nangka (Artocarpus heterophyllus), alpukat (Persea americana), tisuk (Hibiscus macrophyllus), Afrika (Vernonia amygdalina), beringin (Ficus sp), pcuuk merah (Syzygium myrtifolium), jati putih (Gmelina arborea), cangkudu (Morinda citrifolia), harendong (Clidemia hirta), jeruk (Citrus sp), kiseureuh (Chromolaena odorata), mahoni  (Swietenia Mahagoni), Rukem (Flacourtia rukam), kemukus (Piper cubeba), manglid (Manglietia glauca), melinjo (Gnetum gnemon), and suren (Toona sureni).

Keywords: Diversity, Karangsari Research Station, TNGC, Plants

References

Adianti, M. 2011. Studi Model Struktur Hutan Tanaman Pinus merkusii Jungh et de Vriese Tanpa Penjarangan di Hutan Pendidikan Gunung Walat. Skripsi. Fakultas Kehutanan Bogor.

Alviya, I. 2006. Penetapan Hutan Lindung Gunung Ciremai Menjadi Taman Nasional dan Dampaknya Bagi Masyarakat Sekitar Kawasan. Pusat Penelitian Social Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan. Bogor. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 3 (2): 87–94.

Alviya, I. 2006. Penetapan Hutan Lindung Gunung Ciremai Menjadi Taman Nasional dan Dampaknya Bagi Masyarakat Sekitar Kawasan. Pusat Penelitian Social Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan. Bogor. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 3 (2): 87–94.

Anonim. 2015a. Asteraceae. Tersedia di http://id.wikipedia.org/wiki/ Asteraceae. Diunduh pada 5 November 2022.

Anonim. 2015b. Asteraceae. Tersedia di http://simple.wikipedia.org/wiki/ Asteraceae. Diunduh pada 5 November 2022.

Anonim. 2015c. Asteraceae. Tersedia di http://en.wikipedia.org/wiki/ Asteraceae. Diunduh pada 5 November 2022.

Anonim. 2015d. Euphorbia. Tersedia di http://id.wikipedia.org/wiki/ Euphorbia. Diunduh pada 5 November 2022.

Anonim. 2015f. Euphorbiaceae. Tersedia di http://en.wikipedia.org/wiki/ Euphorbiaceae. Diunduh pada 5 November 2022.

Ariani. Sudhartono, A. Wahid, A. 2014. Biomassa dan karbon tumbuhan bawah sekitar danau tambing pada kawasan taman nasional lore lindu. Jurusan kehutanan, Fakultas kehutanan, Universitas Tadulako PaluSulawesi Tengah. Warta Rimba, 2 (1): 64– 170.

Arisandy, D. A., & Triyanti, M. 2018. Keanekaragaman Jenis Vegetasi Strata Semak di Hutan Perlindungan Kawasan Bukit Cogong. Bioedusains: Jurnal Pendidikan Biologi Dan Sains, 1(2), 95–105.

Binibis, L., Kandowangko, N. Y., & Hamidun, M. S. 2013. Inventarisasi tumbuhan bawah di kawasan penambangan emas desa juria kecamatan bilato kabupaten gorontalo.

Darmawan, W., D. Nandika, B. D. H. Afaf, I. Rahayu dan D. Lumongga. 2018. Radial variation in selected wood properties of Indonesian Merkusii Pine. J. Korean Wood Sci. Technol., 46: 323-337.

Darwin, Charles. 1809-1882. On The Origin Of Species : Cambridge, UK ; New York : Cambridge University Press , 2009.

Dendang B, Handayani W. 2015. Struktur dan komposisi tegakan hutan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. 1(4) : 691-695.

Dulhadi. 2012. Zonasi Taman Nasional Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan dan Majalengka Provinsi Jawa Barat. Kuningan: Balai Taman Nasiomal Gunung Ciremai.

Fachrul, M. (2012). Metode sampling bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta.

Fajrul, Tety ‘Aini., Prof. Drs. Nawiyanto, M.A., Ph.D. 2021. Dari Hutan Produksi Ke Kawasan Konservasi: Kajian Tentang Kawasan Gunung Ciremai Tahun 1978-2014 (From Production Forest to Conservation Area: Study About The Ciremai Mountain Area 1978-2014). Historia, Vol. 4, No. 1 (Juli 2021): 509-522.

Halimun-Salak, Jawa Barat.Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi–LIPI

Herdiawan, I., and Sutedi, E. 2015. Productivity of Calliandra calothyrsus, Indigofera zollingeriana and Gliricidia sepium on Acid Soil in the Greenhouse. Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture 20(2): 105–114.

Hermawan, R., Hikmat, S., Prasetyo, L. B., and Setyawati, T. 2017. Model Sebaran Spasial dan Kesesuaian Habitat Spesies Invasif Mantangan (Merremia peltata (l.) Merr.) di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Jurnal Nusa Sylva 17(2): 80–90.

Hermawan, T.T., A. Affianto, A. Susanti, E. Soraya, W. Wardhana dan S. Riyanto, S. (2005). Model pemanfaatan lahan di Taman Nasional Gunung Ciremai. Institute for Forest and Environment (INFRONT), Yogyakarta.

Hidayat, J. dan C. P. Hansen. 2001. Informasi Singkat Benih: Pinus merkusii Jungh. et de Vries. Bandung. Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan.

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Penerbit Bumi Angsara. Jakarta.

Jln Raya Jakarta–Bogor Km 46, Cibinong 16911.

Junaedi DI. 2008. Keragaman komunitas tumbuhan di Taman Nasional Gunung Ciremai. Buletin Kebun Raya 11(2): 25-32.

Keanekaragaman Hayati dan Pengendalian Spesies Asing Invasif. Jakarta (ID): Kantor Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia dan The Nature Consevancy.

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 419/Kpts-II/1999 Kawasan Hutan Gunung Ciremai.

Keputusan Menteri kehutanan Nomor 424/Menhut-II/2004, Tanggal 19 Oktober 2004 tentang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Lindung Pada Kelompok Hutan Gunung Ciremai Seluas ± 15.500 Ha Terletak Di Kabupaten Kuningan Dan Majalengka, Provinsi Jawa Barat Menjadi Taman Nasional Gunung Ciremai.

Leksono, A. (2007). Ekologi pendekatan deskriptif dan kuantitatif. Bayumedia Publishing. Malang.

Mandiri. T. K. T. (2012). Pedoman Bertanam Buah Naga. Bandung: CV. Nuansa Aulia.

Mawazin, Subiakto A. 2013. Keanekaragaman dan komposisi jenis permudaan alam hutan rawa gambut bekas tebangan di Riau. Indonesian Forest RehabilitationJournal 1(1): 59-73

Nurkhotimah. 2015. Pendugaan sebaran kelas diameter dan tinggi berdasarkan fase pertumbuhan iwul (Orania sylvicola) di Cagar Alam Dungus Iwul, Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Nurkhotimah., Hikmat, A., Setyawati, T. 2017. Komposisi, Struktur Dan Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Di Cagar Alam Dungus Iwul, Kabupaten Bogor. Media Konservasi Vol. 22 No. 2 Agustus 2017: 138-145.

Potensi Ancaman Tumbuhan Asing Invasif Di Taman Nasional Gunung

Prasetyo, A. R., M. B. Saleh dan S. Soedomo. 2017. Optimization Pine plantation forest management in Kediri FMU Regional Division II East Jawa. Journal of Tropical Forest Management, 23:171-181.

Purwono B, Wardhana BS, Wijanarko K, Setyowati E, Kurniawati DS. 2002.

Republik Indonesia. Peraturan Pemerintan Nomor 38 Tahun 2002 (38/2002) Tentang Daftar Koordinat Geografis Titik-Titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia.

Siregar, E. B. M. 2005. Pemuliaan Pinus merkusii. Medan: Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Snyder, M. 2010. What is Shade Tolerance and Why is it so Important http://northernwoodlands.org/articles/article/what-is-shade toleranceand-why-is-it-so-important.

Soerianegara I dan A Indrawan. 2008. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor. Laboratorium Ekologi Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Sunaryo, Tahan Uji dan Eka Fatmawati Tihurua. 2012. Komposisi Jenis Dan

Sunaryo, Uji, T., and Tihurua, E. F. 2012. Komposisi Jenis dan Potensi Ancaman Tumbuhan Asing Invasif di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa Barat. Berita Biologi. 11(2): 231–239.

Sutisna U. 1981. Komposisi jenis hutan bekas tebangan di Batulicin, Kalimantan Selatan [laporan 328]. Bogor (ID): Balai Penelitian Hutan.

Timisela, Woody A., Mardiatmoko, Gun., Puturuhu, Ferad. 2020. Analisa Jenis Mangrove Menggunakan Citra Uav Dengan Klasifikasi Obia.

Tjitrosoedirdjo, S., Setiabudi, Mawardi, I., Bachri, S., Wahyuni, I., and Tjitrosoedirdjo, S. S. 2015. Risk Analysis of Alien Plant Species Invading Gunung Gede Pangrango National Park and Recommendation of Containment. in: Proceedings Regional Seminar-Workshop on Harmonizing Methods in Risk Assessment and Management of Forest Invasive Alien Plant Species In Southeast Asia C. F. Jesus, S. Kenichi, and B. Ken, eds. SEAMEO BIOTROP, Bogor, Indonesia 32–44.

Wandi, Ekamawanti, H. A., & Widiastuti, T. 2016. Keanekaragaman jenis vegetasi penyusun tembawang di Desa Bangun Sari Kecamatan Teriak Kabupaten Bengkayang. Jurnal Hutan Lestari, 4(4), 478–485.

Whitten T, Soeriaatmadja RE, Afiff SA. 1996. The ecologyof IndonesianSeriesVolume II: The ecology of Java and Bali. Periplus Editions (HK) Ltd, Singapore.

Siregar, E. B. M. 2005. Pemuliaan Pinus merkusii. Medan: Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Snyder, M. 2010. What is Shade Tolerance and Why is it so Important http://northernwoodlands.org/articles/article/what-is-shade toleranceand-why-is-it-so-important.

Soerianegara I dan A Indrawan. 2008. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor. Laboratorium Ekologi Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Sunaryo, Tahan Uji dan Eka Fatmawati Tihurua. 2012. Komposisi Jenis Dan

Sunaryo, Uji, T., and Tihurua, E. F. 2012. Komposisi Jenis dan Potensi Ancaman Tumbuhan Asing Invasif di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa Barat. Berita Biologi. 11(2): 231–239.

Sutisna U. 1981. Komposisi jenis hutan bekas tebangan di Batulicin, Kalimantan Selatan [laporan 328]. Bogor (ID): Balai Penelitian Hutan.

Timisela, Woody A., Mardiatmoko, Gun., Puturuhu, Ferad. 2020. Analisa Jenis Mangrove Menggunakan Citra Uav Dengan Klasifikasi Obia.

Tjitrosoedirdjo, S., Setiabudi, Mawardi, I., Bachri, S., Wahyuni, I., and Tjitrosoedirdjo, S. S. 2015. Risk Analysis of Alien Plant Species Invading Gunung Gede Pangrango National Park and Recommendation of Containment. in: Proceedings Regional Seminar-Workshop on Harmonizing Methods in Risk Assessment and Management of Forest Invasive Alien Plant Species In Southeast Asia C. F. Jesus, S. Kenichi, and B. Ken, eds. SEAMEO BIOTROP, Bogor, Indonesia 32–44.

Wandi, Ekamawanti, H. A., & Widiastuti, T. 2016. Keanekaragaman jenis vegetasi penyusun tembawang di Desa Bangun Sari Kecamatan Teriak Kabupaten Bengkayang. Jurnal Hutan Lestari, 4(4), 478–485.

Whitten T, Soeriaatmadja RE, Afiff SA. 1996. The ecologyof IndonesianSeriesVolume II: The ecology of Java and Bali. Periplus Editions (HK) Ltd, Singapore.

Williams, R. A., Atkinson, K., Luke, S. P., Keith Barlow, R., Dyer, B. C., Smith, J., 32 & Manning, M. (1995). Applications for Tomographic Technology in Mining, Minerals and Food Engineering. In Particle & Particle Systems Characterization (Vol. 12, Issue 2).

Yatim, W. (1999). Kamus Biologi. Bandung: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Yuhri, Mukhamad Khaul. 2013. Keanekaragaman Jenis dan Komposisi Jamur Makroskopis di Kawasan Cagar Alam Hutan Gebogan Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang” Skripsi, Semarang: IKIP PGRI Semarang Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Yuniarsih, A., Marsono, D., Pudyatmoko, S., Sadono, R. 2014. Zonasi Taman Nasional Gunung Ciremai Berdasarkan Sensitivitas Kawasan Dan Aktivitas Masyarakat. (Vol. 11, No.3).

Published
2025-05-30
Section
Articles