ANALISIS PENDAPATAN PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT (PHBM) TERHADAP PENINGKATAN PEREKONOMIAN

Ripani Maliabarkah, Ilham Adhya, Dede Kosasih

Abstract


One of the factors that determine the success rate of implementing the PHBM program is institutional activity, in this case the institution in question is an active LMDH, namely LMDH which involves the community in every activity implementation. To realize the implementation of the PHBM program in accordance with the objectives. The method used in this research is the interview method by using a questionnaire and the object is LMDH Rimba Raya Lestari farmers, Babakanjawa village. The results of the research on the characteristics of PHBM farmers from mango NTFPs with a profit sharing mechanism of 75% for farmer groups and 25% for Perhutani, the second activity is in the form of mountain coral tourism sharing with a mechanism of 50% for managers and 50% for LMDH Rima Raya Lestari. The income of PHBM farmers in an LMDH group at KPH Majalengka BKPH Majalengka can be seen for their income from corn commodity of IDR 3,562,500 / year, Porang on tuber income of IDR 36,400,000 / year, frog porang of IDR 31,500,000 / year and guava Crystals of 45,000,000/year.

Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan pelaksanaan program PHBM adalah kegiatan kelembagaan, dalam hal ini lembaga yang dimaksud adalah LMDH aktif yaitu LMDH yang melibatkan masyarakat dalam setiap pelaksanaan kegiatan. Mewujudkan pelaksanaan program PHBM sesuai dengan tujuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara dengan menggunakan kuesioner dan objek penelitian adalah petani LMDH Rimba Raya Lestari Desa Babakanjawa. Hasil penelitian karakteristik petani PHBM dari HHBK mangga dengan mekanisme bagi hasil 75% untuk kelompok tani dan 25% untuk Perhutani, kegiatan kedua berupa bagi hasil wisata karang gunung dengan mekanisme 50% untuk pengelola dan 50% untuk LMDH Rima Raya Lestari. Pendapatan petani PHBM kelompok LMDH di KPH Majalengka BKPH Majalengka dapat dilihat dari pendapatannya dari komoditi jagung Rp 3.562.500/tahun, Porang   pada   pendapatan   umbi-umbian   Rp   36.400.000/tahun,   porang   kodok   Rp 31.500.000/tahun dan jambu kristal 45.000.000/tahun


Full Text:

PDF

References


Awang.(2010).Panduan Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan. Harapan Prima, Jakarta.

Erryka, A. P. at all. (2015). Analisis Pendapatan dan Efisiensi Biaya Usahatani Tembakau Maesan 2 di Kabupaten Bondowoso. Jurnal JSEP Vol. 8 No.1.

Fatimah, N., Nur Syamsiyah. 2018. Proporsi Pengeluaran Rumah Tangga Petani Padi di Desa Patimban, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang Jawa Barat. Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Universitas Padjajaran. Bandung.

Fatmawati M Lumintang. 2013. Analisis Pendapatan Petani Padi di Desa Teep Kecamatan Langoang Timur. Jurnal Emba Vol.1 No.3.

Fitrawan. R., & Umar, S., & Irmansari. Analisis Ekonomi Perspektif Pengembangan KPH Dampelas Tinobo Berbasis PHBM Di Desa Karya Mukti. Jurusan.

Kusumesi, P. & a. n. Jariyah. 2009. Analisis Finansial Pengelolaan Agroforestri dengan Pola Sengon Kapulaga di Desa Tirip, Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo. Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Kehutanan. 7 (2), pp. 93 – 100.

Uut Kuswendi, & Agus Trilaksana. 2015. Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat di BKPH Kemlagi Kesatuan Pemangkuan Hutan Mojokerto Tahun 2001-2007. Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol.3 No.1.




DOI: https://doi.org/10.25134/jfe.v5i1.9030

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Journal of Forestry And Environment