UPAYA REVEGETASI LAHAN BEKAS TAMBANG PASIR DI DESA CIPANCUR KECAMATAN KALIMANGGIS KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT

Nunu Ristanu, Ika Karyaningsih, Ai Nurlaila

Abstract


This research is a study of several pioneer plant growth on former sand mining species with fast growing plant species which also have beneficial value for society such as sengon (Paraserianthes falcataria), acacia (Acacia mangium), mango (Mangifera indica) and salam (Eugenia). folyantha). Planting was carried out directly at the former sand mining site with the input of organic materials in the form of compost, manure and charcoal in various doses as treatment. Next, the percentage of plant life was also calculated to determine the growth response to the actual biotic and abiotic conditions of ex-mining land. The results of the research show that the quality of the soil on the former sand mining land in Cipancur village is very poor in nutrients even though the soil pH is relatively normal and tends to be alkaline, namely 7.42. All plants are able to grow and adapt to the land with various levels of adaptation. Each type of plant responds differently to the organic fertilizer treatment given. The sengon type gave the best growth response in all treatments. Adding organic material and applying compost gave the best effect on all plants.

Penelitian ini merupakan penelitian tentang pertumbuhan beberapa tanaman pionir di lahan bekas tambang pasir dengan jenis tanaman fast growing spesies yang juga memiliki nilai manfaat untuk masyarakat seperti jenis sengon (Paraserianthes falcataria), akasia (Acacia mangium), mangga (Mangifera indica) dan salam (Eugenia pholyantha).  Penanaman dilakukan di lokasi bekas tambang pasir secara langsung dengan input bahan organic berupa kompos, pupuk kandang dan arang dengan berbagai takaran sebagai perlakuan. Selanjutnya dihitung pula persentase hidup tanaman untuk mengetahui respon pertumbuhan pada kondisi biotik dan abiotik lahan bekas tambang sebenarnya. Hasil penelitian menunjukkan kualitas tanah pada lahan bekas tambang pasir di desa Cipancur sangat miskin hara walaupun pH tanah nya sudah relative normal cenderung basa yaitu sebesar 7.42.  Seluruh tanaman mampu tumbuh dan beradaptasi di lahan tersebut dengan berbagai tingkat adaptasi. Tiap-tiap jenis tanaman memberikan respon yang berbeda terhadap perlakuan pupuk organic yang diberikan. Jenis sengon memberikan respon pertumbuhan terbaik pada seluruh perlakuan penambahan bahan organic dan pemberian pupuk kompos memberikan pengaruh terbaik pada seluruh tanaman

Full Text:

PDF

References


Adha D.J., Hidayati A.N., Subagyo W.W.H. 2018. Arahan Pemanfaatan Lahan Pasca Tambang Pasir Di Desa Besuk Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang. Malang

Anggraini N., Darsihardjo., Malik Y. 2013 Pengaruh Penambangan Pasir Terhadap Kualitas Lingkungan Di Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Tasikmalaya.

Badan Pusat Statistik (2020 Februari ) Berita resmi Badan Pusat Statistik.

Buckman H, Brady NC. 1982. Ilmu Tanah. Jakarta (ID): Penerbit Bhratara Karya Aksara

Budiyanto. (2013). Pengertian dan Karakteristik Kualitas Lingkungan Hidup. [Online]. Tersedia di: http://budisma.web.id/materi/sma/g eografi/pengertian-dan-karateristikkualitas-lingkungan-hidup/. [Diakses 6 Maret 2013].

Fahmi, I. Z. 2013. Media Tanam Hidroponik Dari Arang Sekam. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan. Surabaya.

Gusmailina, Pari G, Komaryati S. 2002. Pengembangan penggunaan arang untuk rehabilitasi lahan. Buletin penelitian dan pengembangan kehutanan 4 (1):2130

Heyne T. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Komarayati (2003). Pengaruh Pemberian Arang Sekam Padi dan Frekuensi Penyiraman Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopercicom esculentum, Mill) Hlm. 102-104 Jurnal Pertanian Konservasi Lahan Kering International Standard of Serial Number 2477-7927.

Kurbania E. 2012. Efektifitas arang tempurung kelapa dan bokashi pupuk kandang terhadap pertumbuhan bibit leda (Eucaliftus Deglupta Blume) di media tailing [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian bogor.

Kurniawan A.R., Rauf A. Rencana Reklamasi Pada Lahan Bekas Tambang Pasir Dan Batu Di Desa Ngelumut, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Magelang.

Krisnawati H, Kallio M, Kanninen M. 2011. Acacia mangium Willd. Ekologi, Silvikultur dan Produktivitas. Bogor: CIFOR.

Mansur I., Adiwicaksono R. 2013. Pertumbuhan Samama, Jabon, dan Sengon Buto di Lahan Bekas Tambang Batubara PT. Tunas Inti Abadi, Kalimantan Selatan. Bogor, Jurnal silvikultur trofika, 04, 150-159.

Maryani IS. 2007. Dampak penambangan pasir pada lahan hutan alam terhadap sifat fisik, kimia, dan biologi tanah [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

N. Anggraini, Darsihardjo, Y. Mali. 2013. Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Tasikmalaya.

Prihmantoro, H. 2003. Memupuk Tanaman Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta

Rr Setyowati1 D.N., Amala N.A., Aini N.N.U. 2017. Studi Pemilihan Tanaman Revegetasi Untuk Keberhasilan Reklamasi Lahan Bekas Tambang. Surabaya.

Setyotini, D. R., & Saraswati, dan Anwar, E. K. (2006). Kompos. Jurnal Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. 2(3), 11-40

Simanungkalit, R. D. M., Didi, A. S., Rasti, S., Diah, S., & Wiwik, H. (2006). Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Jawa Barat.

Siregar CA. 2004. Pemanfaatan arang untuk memperbaiki kesuburan tanah dan pertumbuhan Acacia mangium. Di dalam: Prosiding Ekspose Penerapan Hasil Litbang Hutan dan Konservasi Alam; Palembang, 15 Des 2004. Palembang: Kelompok Peneliti Konservasi Tanah dan Air. hlm 15–23.

Sofyan R.H., Wahjunie E.D., Hidayat Y. Karakterisasi Fisik Dan Kelembaban Tanah Pada Berbagai Umur Reklamasi Lahan Bekas Tambang. Bogor

Sutejo, M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutarno H, Atmowidjojo S. 2000. Pengenalan dan Pemanfaatan Tumbuhan Penunjang.Seri Pengembangan Prosea (11)2. Bogor (ID): Prosea Indonesia-Yayasan Prosea.

Syam, A. (2003). Efektivitas Pupuk Organik dan Anorganik terhadap Produktivitas Padi di Lahan Sawah. Jurnal Agrivigor 3 (2), 232–24

Syahid, A.Pituati, G., Kresnatita, S. 2013. Pemanfaatan Arang Sekam Padi dan Pupuk Kandang untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Segau pada Tanah Gambut. Jurnal Agri Peat Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya Kalimantan Tengah. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015, pada alamat: https://jurnalagriepat.wordpress.com

Thampan, P.K. 1981. Handbook on coconut palm. Oxforf & IBH Publishing Co New Delhi India.

Wasis B, Fathia N. 2011. Pertumbuhan semai Gmelina dengan berbagai dosis pupuk kompos pada media tanah bekas tambang emas. JMHT. 18(1):29-33

Wasis B, Istantini. 2013. Pengaruh pemberian arang tempurung kelapa dan kotoran sapi (bokashi) terhadap peningkatan pertumbuhan semai jabon (Anthocephalus cadamba Miq.) pada media tanam tailing tambang emas. Jurnal Silvikultur Tropika 4(2):82-87.

Wasis B, Saharjo BH, Waldi RD. 2019b. Dampak kebakaran hutan terhadap flora dan sifat tanah mineral di kawasan hutan Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Jurnal Silvikultur Tropika 10(1):4145.

Winarna, Sutarta ES. 2003. Pertumbuhan dan Serapan Hara Bibit Kelapa Sawit Pada Medium Tanam Sub




DOI: https://doi.org/10.25134/jfe.v5i1.9046

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Journal of Forestry And Environment