Journal of Forestry And Environment
https://journal.uniku.ac.id/index.php/forestry-and-environment
<p>Journal of Forestry and Environment (e-ISSN 2622-2264) is a peer-reviewed journal published by the Department of Environmental Sciences, Kuningan University (Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Universitas Kuningan).</p><p>This journal is published twice a year: June and December. The scope of this journal covers the following topic areas:</p><p>- Forestry</p><p>- Biodiversity</p><p>- Environment</p><p> </p><p>This journal is published in the online version</p>Faculty of Forestry and Environment, Universitas Kuninganen-USJournal of Forestry And Environment2622-2264STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA SEJARAH GUNUNG SINGKIL DESA CIAWIJAPURA KECAMATAN SUSUKANLEBAK KABUPATEN CIREBON
https://journal.uniku.ac.id/index.php/forestry-and-environment/article/view/11375
<p align="center"><strong>Abstrak</strong></p><p>Kawasan wisata alam Gunung Singkil mempunyai potensi untuk dijadikan tempat wisata, namun perlu dilakukan penelitian pada tahap rencana pengelolaan dimana terdapat prasasti peninggalan prasejarah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta strategi yang tepat dalam pengelolaan dan pengembangan Gunung Singkil. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara menggunakan kuesioner dengan jumlah populasi yang telah ditentukan dan metode transek bergaris grid untuk mengumpulkan data vegetasi dan satwa. Ditemukan 9 jenis vegetasi dan 6 jenis satwa di Gunung Singkil. Hasil analisis faktor eksternal dan internal yang telah dilakukan menunjukkan kekuatan sebesar 0,92, kelemahan sebesar 2,33, peluang sebesar 1,91 dan ancaman sebesar 1,09, selanjutnya data tersebut dapat digambarkan dalam diagram SWOT, dan hasil sudut x adalah -0,70 dan koordinat y 0,40 sehingga Gunung Singkil berada pada kuadran Stabil IV. Berdasarkan hasil analisis SWOT diperoleh skor strategi Weakness Opportunities (WO) sebesar 4,23, strategi Weakness Threat (WT) sebesar 3,42, strategi Strength Opportunities (SO) sebesar 2,82 dan strategi Strength Threat (ST) sebesar 2. 00 sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi yang dapat dilakukan sebagai strategi pengembangan Gunung Singkil adalah Weakness Opportunities (WO) strategi.</p><p><strong>Kata Kunci</strong>: Faktor Internal, Faktor Eksternal, Analisis SWOT, Pembangunan.</p>Aditya Nugraha
Copyright (c) 2025 Journal of Forestry And Environment
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-05-302025-05-307210.25134/jfe.v7i2.11375IDENTIFIKASI KERUSAKAN POHON PINUS DI TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) GUNUNG KUNCI KABUPATEN SUMEDANG
https://journal.uniku.ac.id/index.php/forestry-and-environment/article/view/11376
<p align="center"><strong>Abstrak</strong></p><p>Penelitian untuk mengidentifikasi kerusakan pohon pinus di Taman Hutan Raya Gunung Kunci Kabupaten Sumedang, dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kerusakan dan mengetahui ranking tertinggi dari kriteria kerusakan pohon pinus. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah sensus dengan mengamati seluruh pohon pinus di Taman Hutan Raya Gunung Kunci. Hasil yang telah didapatkan dari penelitian adalah penyebab kerusakan yang terbanyak disebabkan oleh penyakit 291 pohon dan kegiatan manusia sebanyak 218 pohon. Tipe kerusakan yaitu jamur jumlah pohon 426 dan patah cabang sebanyak 262 pohon. Lokasi kerusakan di bagian cabang dengan jumlah 429 pohon dan batang bawah sebelum cabang sebanyak 240 pohon. Keadaan tajuk banyak ditemukan pada persentase 21-79% dengan jumlah pohon 336, selanjutnya untuk tingkat keparahan kerusakan pohon pinus yaitu pada persentase 10-19% dengan jumlah 275 pohon. Ranking tertinggi kerusakan pohon pinus yaitu pada penyebab kerusakan oleh penyakit sebanyak 491 pohon dan tipe kerusakan oleh jamur 426 pohon. Sedangkan persentase frekuensi kerusakan yang telah didapatkan yaitu sebesar 96,1% dari 525 pohon pinus, namun tingkat kerusakan tergolong rendah. <strong></strong></p><p><strong>Kata Kunci</strong>: Kerusakan, Frekuensi, Persentase, Pohon Pinus</p>Ari Pebiana
Copyright (c) 2025 Journal of Forestry And Environment
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-05-302025-05-307210.25134/jfe.v7i2.11376KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PADA AREAL SEMAK BELUKAR DAN TEGAKAN PINUS DI STASIUN PENELITIAN KARANGSARI TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI
https://journal.uniku.ac.id/index.php/forestry-and-environment/article/view/11377
<p align="center"><strong>Abstrak</strong></p><p>Penelitian ini bertujuan mengetahui keanekaragaman tumbuhan pada areal semak belukar dan tegakan pinus di stasiun penelitian karangsari Taman Nasional Gunung Ciremai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2022-November 2022 di Stasiun Penelitian Karangsari Taman Nasional Gunung Cirmai dengan menggunakan metode jalur berpetak dan metode analisis data kerapatan, frekuensi, indeks nilai penting dan Indeks Keanekaragaman Shanon Weiner. Hasil penelitian menunjukkan pada tutupan lahan semak diketahui sebanyak 19 jenis Tumbuhan dengan 1507 individu dengan nilai keanekaragaman sebesar 1,108 atau berkategori sedang. Sedangkan pada tegakan pinus diketahui sebanyak 23 jenis dengan 1646 individu dengan nilai keanekaragaman sebesar 1,373 atau berkategori sedang. Jenis-jenis yang ditemukan diantaranya Kaliandra Putih <em>(Calliandra tetragona), </em>pinus <em>(Pinus merkusii)</em>, Kopi <em>(Coffea Sp)</em>, Kaliandra Merah <em>(Calliandra Calothyrsus)</em>, nangka <em>(Artocarpus heterophyllus)</em>, alpukat <em>(Persea americana)</em>, tisuk <em>(Hibiscus macrophyllus), </em>Afrika <em>(Vernonia amygdalina), </em>beringin <em>(Ficus sp), </em>pucuk merah <em>(Syzygium myrtifolium), </em>jati putih <em>(Gmelina arborea), </em>cangkudu <em>(Morinda citrifolia), </em>harendong <em>(Clidemia hirta) </em>jeruk <em>(Citrus sp), </em>kiseureuh <em>(Chromolaena odorata), </em>mahoni <em>(Swietenia Mahagoni),</em> Rukem <em>(Flacourtia rukam), </em>kemukus <em>(Piper cubeba), </em>manglid <em>(Manglietia glauca</em>)<em>,</em> melinjo <em>(Gnetum gnemon), </em>dan suren <em>(Toona sureni)</em>.</p><strong>Kata kunci:</strong> Keanekaragaman, Stasiun Riset Karangsari, TNGC, TumbuhanIntan Sri Rahayu
Copyright (c) 2025 Journal of Forestry And Environment
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-05-302025-05-307210.25134/jfe.v7i2.11377KARAKTERISTIK HABITAT CAPUNG JARUM (sub Ordo Zygoptera) DI KAWASAN BUKIT MAYANA KABUPATEN KUNINGAN
https://journal.uniku.ac.id/index.php/forestry-and-environment/article/view/11378
<p align="center"><strong>Abstrak</strong></p><p>Bukit Mayana terletak di Kabupaten Kuningan, pada tahun 2022 Bukit Mayana mengalami perubahan lahan yang mengakibatkan rusaknya habitat capung jarum akibat aktivitas manusia. Capung jarum merupakan salah satu jenis serangga predator yang hidup di perairan dan berperan sebagai bioindikator perairan serta sebagai penjaga keseimbangan rantai makanan, Salah satu cara untuk melestarikan kehidupan capung jarum harus dibarengi dengan pelestarian habitatnya, namun Ciri-ciri habitat capung jarum belum diketahui. Metode yang digunakan untuk menentukan jenis vegetasi menggunakan metode transek garis dengan plot berukuran 20x20 meter yang didalamnya terdapat sub-sub plot berukuran 1x1 untuk semai, patok 5x5, tiang 10x10 dan tingkat pohon 20x20. 20x20 untuk tingkat pohon. Data faktor lingkungan meliputi suhu, kelembaban, intensitas cahaya, pH air dan ketinggian. Hasil identifikasi jenis capung jarum (Sub Ordo Zygoptera) ditemukan sebanyak 8 jenis dengan jumlah individu sebanyak 151 individu. Analisis vegetasi pada tingkat semai didominasi oleh mahoni berdaun lebar (Swietenia Macrophylla) dengan INP 60%, tingkat tiang didominasi oleh mahoni berdaun lebar (Swietenia Macrophylla) dengan INP 60,71%, tingkat tiang didominasi oleh mahoni berdaun lebar (Swietenia macrophylla) dengan INP 77,70%, dan tingkat pohon didominasi oleh mahoni berdaun lebar dengan INP 95,15 %. Faktor lingkungan capung jarum di kawasan Bukit Mayana mempunyai suhu CH ketinggian 606,3 meter diatas permukaan laut.</p><strong>Katakunci</strong>: Bukit Mayana, Capung Jarum, Vegetasi, Faktor LingkunganTri Asti Handayani
Copyright (c) 2025 Journal of Forestry And Environment
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-05-302025-05-307210.25134/jfe.v7i2.11378KEPADATAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) DI LAHAN PERTANIAN YANG BERBATASAN DENGAN TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI (TNGC)
https://journal.uniku.ac.id/index.php/forestry-and-environment/article/view/11379
<p align="center"><strong>Abstrak</strong></p><p>Mikoriza merupakan hubungan simbiosis antara jamur dan akar tanaman yang saling menguntungkan. Mikoriza dapat ditemukan hampir di semua jenis tanah dan umumnya tidak mempunyai inang yang spesifik, namun ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi tingkat populasi dan komposisi jenis mikoriza arbuskula, seperti karakteristik tanaman dan sifat kimia tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan spora dan persentase koloni mikoriza pada beberapa tanaman pertanian yang berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Ciremai. Penelitian dilakukan pada bulan April. Pengambilan sampel dilakukan secara komposit sampling dengan enam kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan jumlah spora mikoriza per 50 g tanah adalah sawi putih (579 spora), daun bawang (377 spora), kubis (283 spora), cabai (268 spora), dan tomat (381 spora). Persentase koloni mikoriza pada sawi putih (58%), daun bawang (38%), kubis (28%), cabai (27%) dan tomat (38%). Beberapa mikoriza yang ditemukan antara lain <em>Glomus</em> sp., <em>Acaulospora</em> sp., dan <em>Gigaspora</em> sp.</p><p><strong>Kata kunci</strong>: kolonisasi akar, mikoriza genus arbuskula, mikoriza, sifat-sifat tanah, tanaman pertanian.</p>Wiwit Walinda
Copyright (c) 2025 Journal of Forestry And Environment
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-05-302025-05-307210.25134/jfe.v7i2.11379