Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Ciremai Desa Karangsari Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan

Nina Herlina, Ai Nurlaila, Yayan Hendrayana, Ika Karyaningsih, Andre Aleandra

Abstract


Tumbuhan obat mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat, baik sebagai sumber mata pencaharian dan pendapatan petani sekitar hutan maupun sebagai peluang yang menjanjikan. Tradisi pengobatan dalam masyarakat tidak terlepas dari budaya setempat. Jumlah jenis tumbuhan berkhasiat obat yang ada di Indonesia sampai saat ini belum diketahui secara pasti, sehingga diperlukan pendokumentasian secara menyeluruh terhadap penggunaan tumbuhan sebagai bahan baku pengobatan. Desa Karangsari merupakan salah satu desa yang berbatasan dengan Taman Nasioanl Gunung Ciremai yang mempunyai potensi tumbuhan yang sangat tinggi, namun belum terdokumentasi seberapa besar jumlah tumbuhan obat yang sudah dimanfaatkan.Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan obat dan bagian yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Karangsari. Metode yang digunakan adalah metode semi structured interview. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dengan tokoh kunci dan masyarakat dengan secara langsung. Penentuan responden awal dilakukan dengan metode purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut pengetahuan masyarakat di Desa Karangsari terdapat 19 jenis tumbuhan obat dari 15 famili yang sudah dimanfaatkan. Sedangkan bagian yang dimanfaatkan sebanyak 4 bagian yang digunakan oleh masyarakat yaitu bagian buah, daun, rimpang, dan batang

Full Text:

PDF

References


Dalimartha. 2010. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Trubus Agriwidya, Jakarta.

Falah, F. Tri S., Noorcahyati. 2013. Keragaman Jenis dan Pemanfaatan Tumbuhan Berkhasiat Obat Oleh Masyarakat Sekitar Hutan Lindung Gunung Beratus Kalimantan Timur. Jurnal Biodiversitas Hutan dan Konservasi Alam. 10 (1): 1-18.

Handayani A. 2015. Pemanfaatan Tumbuhan Berkhasiat Obat Oleh Masyarakat Sekitar Cagar Alam Gunung Simpang Jawa Barat. Di dalam: Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia; Bogor 6 September 2015. Bogor; Institut Pertanian Bogor. Hal 1425-1432.

Herlina, N. Yayan H., Ika K., dan Idit S. 2018. Inventarisasi Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat di Zona Rehabilitasi Blok Pasir Batang Taman Nasional Gunung Ciremai. Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan, Kuningan.

Hidayat. D. Hardiansyah. 2012. Studi Keanekargaman Jenis Tumbuhan Obat di Kawasan IUPHHK PT. Sari Bumi Kusuma Camp Tontang Kabupaten Sintang. Jurnal Vokasi. 8(2):61-68.

Kurniawan, Erwin dan Nurul. 2015. Nilai Guna Tanaman Sebagai Obat Tradisional Oleh masyarakat Tengger di Desa Ngadisari. Jurnal ITS. 4(1):34-42.

Sarimole E., Martono M., Haryono S., Jubhar C.M. 2014. Pemanfaatan Tumbuhan Hutan Sebagai Obat Tradisional Masyarakat di Kampung Yenbekwan Distrik Mansuar Kabupaten Raja Ampat. Di dalam: Prosiding Seminar Nasional Raja Ampat; Raja Ampat 12-13 Agustus 2014. Raja Ampat. Hal 14-23.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta, Bandung.

Susiarti, S. 2015. Pengetahuan dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Masyarakat Lokal di Pulau Seram Maluku. Di dalam: Prosiding Seminar Masyarakat Biodiversitas Indonesia. Bogor 5 Agustus 2015. Hal 1083-1087.

Wakhidah, A., Ika P., Isma N,A. 2017. Studi Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Obat Oleh Masyarakat Desa Marimabate di Kecamatan Jailolo Halmahera Barat. Jurnal Pro-Life. 4(1): 275-280. Yuniarti, T. 2008.

Ensiklopedia Tanaman Obat Tradisional. Media Pressindo, Yogjakarta. Zuhud, E.A., M. Ekarelawan dan S. Riswa. 1994. Hutan Tropika Indoneisa sebagai Sumber Keanekaragaman Plasma Nutfah Tumbuhan Obat. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor dan Lembaga Alam Tropika Indonesia, Bogor.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.