Karakter Morfologi dan Meristik pada Spesies Ikan Beliak Mata (Opisthopterus tardoore) Familia Pristigasteridae

Suhestri Suryaningsih, Sri Sukmaningrum, Adi Amurwanto, Ani Rahmawati

Abstract


Pristigasteridae merupakan salah satu familia yang dominan terdapat di laut tropis dan subtropis, beberapa spesies juga ditemukan di air tawar. Salah satu spesies dalam familia ini adalah ikan beliak mata (Opisthopterus tardoore) yang sering  didaratkan di TPI Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC). Ikan beliak mata merupakan salah satu spesies yang tidak dapat dibedakan antara jantan dan betina secara kasat mata. Oleh karena itu, perlu dilakukan karakterisasi secara morfologi dan meristik untuk membedakan ikan jantan dan betina. Karakter morfologi dapat diamati dari bentuk luar tubuh ikan. Karakter meristik dihitung berdasarkan jumlah bagian tubuh  ikan. Saat ini informasi mengenai karakter morfologi serta meristik spesies ikan beliak mata jantan dan betina masih terbatas sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui karakter morfologi dan meristik pada ikan beliak mata. Metode penelitian yang dilakukan yaitu survei dengan teknik Purposive sampling. Variabel pada penelitian ini adalah karakter morfologi dan meristik. Parameter yang diuji adalah karakter morfologi diantaranya bentuk tubuh, bentuk dan posisi mulut, bentuk sirip caudal, tipe sisik, dan bentuk rahang. Parameter karakter merisik diantaranya jumlah jari-jari sirip, jumlah sisik, jumlah insang, dan panjang serta tinggi sirip, tinggi tubuh, dan tinggi batang ekor. Data dianalisis menggunakan uji ‘t’. Hasil pengamatan karakter morfologi menunjukkan bahwa ikan beliak mata memiliki bentuk tubuh pipih, mulut dapat disembulkan dengan letak mulut superior, sirip caudal bercagak, tipe sisik cycloid, dan bentuk gigi rahang cardiform. Hasil uji ‘t’ karakter meristik yang dapat digunakan sebagai pembeda ikan jantan dan betina yaitu jumlah jari-jari sirip dorsal, jumlah sisik di bawah garis rusuk, dan tinggi tubuh.


Full Text:

PDF

References


Affandi, R, S.S. Djadja, M.F. Rahardjo, & Sulistiono. 1992. Iktiologi, Suatu Pedoman Kerja Laboratorium. Bogor: IPB.

Blackweel, B.G., M.L. Brown & D.W. Willis. 2000. Relative Weight (Wr) Status and Current Use in Fisheries Assessment and Management. Reviews in fisheries Science, 8: 1-44.

Burhanuddin, A. I. 2008. Peningkatan Pengetahuan Konsepsi Sistematika dan Pemahaman System Organ Ikan yang Berbasis SCL Pada Matakuliah Ikhtiologi. Lembaga Kajian dan Pengembangan Pendidikan. Laporan Modul Pembelajaran Berbasis SCL. Makassar: Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin.

Burhanuddin, I.A. 2015. Ikhtiologi, Ikan dan Segala Aspek Kehidupannya. Yogyakarta : Deepublish.

Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. 2005. Perikanan Tangkap Indonesia. Jakarta : Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

Dinas Perikanan dan Kelautan. 2001. Data-Data Perikanan Kabupaten Cilacap Tahun 2001. Cilacap: Dinas Perikanan dan Kelautan.

Dwiponggo, 1992. Pemanfaatan da Pengelolaan Optimal Perikanan Laut dalam Pembangunan Jangka Panjang (PJP) II. Dalam: Prosiding Forum II Perikanan. Alie Poernomo (eds). Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan.

Effendie, M. I. 1997. Metode Biologi Perikanan. Bogor: Yayasan Dewi Sri.

Effendie, M. I. 2002. Biologi Perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

Fishbase. 2015. Opishtopterus tardoore (Cuvier, 1829). http://fishbase.org/summary/1652. Diakses 20 November 2015.

Fulton, T.W. 1904. The Rate of Growth of Fishes. Twenty Second Annual Report Part III. Edinburgh: Fisheries Board of Scotland.

Garcia, G., Gustavo, M., Susana, R., Veronica, G., Julia, V., & Maria de las, M.A. 2011. Multidisciplinary Identification of Clupeiform Fishes from The Southwestern Atlantic Ocean. International Journal of Fisheries and Aquaculture. 2(3) :42-53.

Genisa, S.A. 2003. Sebaran dan Struktur Komunitas Ikan Di Sekitar Estuaria Digul, Irian Jaya. Torani Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan, 13(1):1-10.

Grande L .1985. Recent and Fossil Clupeomorph Fishes with Materials For Revision of The Subgroups of Clupeoids. Bull. Am. Mus. Nat. Hist., 181: 235–372.

Hidayat, R., Odang, C., & Alimuddin. 2016. Perbedaan Pertumbuhan Ikan Papuyu Anabas testudineus Jantan dan Betina. Jurnal Akuakultur Indonesia, 15 (1): 8-14.

Junita. 2005. Efek Ekstrak Methanol Daun Meniran (Phyllantus niruri Linn) terhadap kadar SGOT, SGPT dan Gambaran Histopatologis Jaringan Hati Tikus yang dipaparin Parasetamol Dosis Toksik dibandingkan dengan Silymarin. Tesis. Sumatera Utara: Fakultas Kedokteran. USU.

Khan, M.M. 2005. http://www.fishbase.se/Photos/PicturesSummary.php?StartRow=

&ID=1652&what=species&TotRec=4. Diakses tangga 15 Juni 2016.

Kitano, J., Setichi, M., & Catherine, L.P. 2007.Sexual Dimorphism in The External Morphology Of The Treespine Stickleback (Gasterosteus aculeatus). Copeia, 2: 336-349.

Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, & S. Wirjoatmojo. 1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Jakarta : Periplus Edition Limited.

Mahmood, K., Zarrien, A., Muhammad, M., & Ghazala, S. 2012. Lenght- Weight Relationship and Condition Factor of Ilisha melastoma (Clupeiformes: Pritigasteridae) Off Pakistan. Pakistan J. Zool, 44(1): 71-77.

Mahmoud, U.M., Sahar, F.M., & Ashraf, S.M. 2016. Sexual Dimorphism of Morphometrics and Meristics of Carangoides bajad (Forsskal,1775) and Caranx melampygus (Cuvier, 1833) From The Southern Red Sea, Egypt. International Journal Of Science and Research (IJSR), 1(5): 448-456.

Mufizar, Zainal, A.M., & Irma, D. 2012. Hubungan Panjang Berat dan Faktor Kondisi Tiga Jenis Ikan Yang Tertangkap Di Perairan Kuala Gigieng, Aceh Besar, Provinsi Aceh. Depik, 1(1): 1-9.

Narulita, Y. 2014. Inventarisasi Ikan Hasil Tangkapan di TPI Ketapang dan Implementasinya Pada Pembuatan Flipbook Keanekaragaman Jenis. Artikel Penelitian. Pontianak: Universitas Tanjungpura.

Noviana, C.D. 2003. Analisis Pemasaran Ikan Laut Segar di Kabupaten Cilacap. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Nur, M. 2013. Studi Karakter Morfometrik dan Meristik Ikan Layang ( Decapterus spp.) di Perairan Selat Makassar dan Teluk Bone. Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Rahardjo, M. F., Djadja, S.S., Ridwan, A., & Sulistiono. 2011. Iktiology. Bandung : Lubuk Agung.

Severi, W & Verani, N.F. 2006. Morphological Development Of Pellona flavipinnis Post-Yolk Sac Larvae and Juveniles (Clupeiformes: Pristigasteridae). Zootaxa, 1126: 21-33.

Sudarto & Rizal, F. 2007. Variasi Morfometri Ikan Botia (Botia micracanthus, Bleeker) dari Perairan Sumatera dan Kalimantan. Jurnal perikanan (J. Fish. Scl). 9 (20): 214-219.

Vitri, D.K., Dewi, I.R., & Syaifullah. 2012. Analisis Morfologi Ikan Puntius binotatus Valenciennes 1842 (Pisces: Cyprinidae) dari beberapa Lokasi di Sumatera Barat. Jurnal Biologi Universitas Andalas, 1(2): 139-143.

White, W.T., Peter, R.L., Dharmadi, Ria, F., Umi, C., Budi, I.P., John, J.P., Melody, P., dan Stephen, J.M.B. 2013. Market Fishes of Indonesia. Australia: Australian Centre for International Agricultural Research.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.