Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Alami dan Asal Stek Batang terhadap Pertumbuhan Bibit Pohon Beunying (Ficus fistulosa REINW. EX BLUME).

Wina Waniatri, Yayan Hendrayana, Toto Supartono, Ai Nurlaila, Khairunissa Amalia

Abstract


Ficus spp. merupakan tanaman yang dapat berperan penting dalam upaya peningkatan konservasi lingkungan maupun produktivitas hutan. Pohon beunying merupakan salah satu pohon yang ditanam pada zona rehabilitasi Taman Nasional Gunung Ciremai. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui respon tumbuh setelah diberikan zat pengatur tumbuh pada stek batang pohon beunying. Metodelogi yang digunakan adalah dengan Penelitian ekperimen ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL Faktorial) dengan 2 faktor perlakuan yaitu dosis air kelapa (25%, 50%, 75%) dan asal stek batang (pangkal, tengah, ujung) dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan bibit yang signifikan, data akan dianalisis menggunakan software  SPSS versi 17 dengan Analisis Variansi (ANOVA) dua arah pada tingkat kesalahan 5%. Pemberian air kelapa dan asal stek yang digunakan secara mandiri hanya berpengaruh nyata pada parameter volume akar, sedangkan parameter jumlah tunas, jumlah daun, dan panjang akar dan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Secara interaksi antara air kelapa dan asal stek, hasilnya tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada seluruh parameter yang diamati


Full Text:

PDF

References


Ashari, S. 1995. Hortikultura. Aspek Budidaya. UI-Press. Jakarta. 487 hal.

Dolgun, O. and F.E. Tekintas. 2009. Effective use of Vegetative Material in Fig(Ficus carica L.)Nursery Plant Production. Afr. J. Agric. Res. 4(8): 701-706. Duenas, M., José J. P, Celesarao S. B and Teresa E. B. 2007. Unidad de

Fahmi, Z.I. 2014. Direktorat Jenderal Pertanian. Kajian pengaruh auksin terhadap perkecambahan benih dan pertumbuhan tanaman. Tersedia: http://ditjenbun. pertanian.go.id. Diakses 4 November 2019.

Gardner, F.P., R.B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Physiology of Corp Plants (Fisiologi Tanaman Budidaya, alih bahasa Herwati Susilo). UI-Press. Jakarta. 418 hal.

Hartmann, H. T., Kester, D. E., & Davies, R. T. (1997). Plant propagation. Principles and practices (Sixth Edit). Englewood Cliffs, New Jersey: Regent Prentice Hall.

Heddy. (1987). Suatu tindakan aspek fisik lingkungan pertanaman. In Ekofisiologi Pertamanan. Bandung: Sinar Baru.

Salisbury, F. B., & Ross, C. W. (1992). Fisiologi tumbuhan (Jilid 3). Penerbit ITB.

Rose, R., Haase, D. L., Kroiher, F., & Sabin, T. (1997). Root volume and growth of Ponderosa pine and Douglas-Fir seedlings : A summary of eight growing seasons. Western Journal of Applied Forestry, 12(3), 69–73.

Zhang, J., Chen, S., Liu, R., Jiang, J., Chen, F., & Fang, W. (2013). Chrysanthemum cutting productivity and rooting ability are improved by grafting. The Scientific Worrld Journal.

Heyne, K. 2003. Media Tanam pada Tanaman Hias. Yayasan Wahana Jaya, Jakarta. Hal 66.

Ikemori, Y. K. (1984). The new Eucalypt forest. In The Marcus Wallenberg Foundation Symposia Proceeding. Sweden.

Ling, W. X., & Zhong, Z. (2012). Seasonal variation in rooting of the cuttings from Tetraploid Locust in relation to nutrients and endogenous plant hormones of the shoot. Turk J Agric For, 36, 257–266.

Macdonald, B. 1986. Practical Woody Plant Propagation For Nursery Growers. Vol 1. Timber Press. Oregon. 669p.

Nababan, D. 2009. Penggunaan Hormon IBA Terhadap Pertumbuhan Stek Ekaliptus Klon IND 48. Departemen Kehutanan. Fakultas Pertanian USU,

Nanda, K.K., and Anand, J.K., 1970. Seasonal Change in Auxine Effect on Rooting of Populusnigra and its Relationship with Mobilistation of Starch. Ann. Rev. Plant Physiol 23:99-107.

Rochiman, K. dan S.S. Harjadi. 1973. Pembiakan Vegetatif. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.34 hal.

Salisbury, F. B. And C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid pertama. Penerjemah: D. R. Lukman dan Sumaryono. Penerbit ITB. Bandung. 343 hal.

Smith, W. T. M. Dan I. Yasman. 1987. Pedoman sistem cabut bibit Dipterocarpaceae. Tenaga Ahli Departemen Kehutanan. Agricultural University Wageningen. Penerbit Asosiasi Panel Kayu Indonesia. 12 hal.

Sofyan, A. dan I. Muslimin.2007. Pengaruh Asal Bahan dan Media Stek Terhadap Pertumbuhan Stek Batang Tembesu (Fragraea fragarance ROXB). Prosiding Expose Hasil-hasil penelitian. Balai Litbang Tanaman Palembang.

Syakir, M., M.H. Bintoro, dan Y.D. Amrin. 1992. Pengaruh Berbagai Zat Pengatur Tumbuh dan Bahan Stek terhadap Pertumbuhan Stek Cabang Buah Lada. Jurnal Littri Puslitbang Perkebunan Vol. 19 (3-4): 59-65. Bogor

Wudianto, R. 2002. Membuat Setek, Cangkok dan Okulasi. Penebar Swadaya, Jakarta. 172 hlm.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.