Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Bawang Merah dan Jenis Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Benih Huru Badak (Tetranthera angulata (Blume) Nees)

Gizka Zaskyani, Ai Nurlaila, Ika Karyaningsih

Abstract


Tanaman huru badak (Tetranthera angulata (Blume) Nees) merupakan salah satu tanaman kehutanan asli Gunung Ciremai yang mempunyai banyak manfaat, akan tetapi benih ini merupakan benih rekalsitran, yaitu benih yang akan rusak apabila terlalu lama dikeringkan dan tidak tahan disimpan pada suhu dan kelembaban yang rendah. Permasalahan penanganan benih rekalsitran menjadi problem tersendiri dalam budidaya jenis tersebut. Salah satu upaya penanganan benih rekalsitran yaitu dengan menggunakan perlakuan zat pengatur tumbuh (ZPT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ZPT alami yang terdapat dalam ekstrak bawang merah dan jenis media tanam terhadap perkecambahan benih huru badak (Tetranthera angulata (Blume) Nees). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL faktorial dengan 2  faktor. Faktor pertama yaitu konsentrasi ekstrak bawang merah yang terdiri dari 4 taraf (100%, 80%, 60%, 0%). Faktor kedua yaitu jenis media tanam yang terdiri dari 3 taraf (pasir, pasir:tanah (1:1), tanah:sekam bakar (1:1)). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali ulangan, sehingga terdapat 48 unit satuan percobaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis variansi (ANAVA) dua arah, apabila perlakuan berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan, Pemberian konsentrasri zat pengatur tumbuh ekstrak bawang merah secara mandiri berpengaruh nyata pada tinggi semai, diameter semai, volume akar, jumlah daun dan kekokohan semai. Pemberian berbagai jenis media tanam secara mandiri berpengaruh nyata pada volume akar dan kekokohan semai. Interaksi antara pemberian konsentrasri zat pengatur tumbuh ekstrak bawang merah dan berbagai jenis media tanam berpengaruh nyata pada tinggi semai dan diameter semai. Dosis G1H3 (konsentrasi zat pengatur tumbuh ekstrak bawang merah 100% dan jenis media tanam sekam bakar : tanah (1:1)) memperlihatkan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan benih huru badak (Tetranthera angulata (Blume) Nees).


Full Text:

PDF

References


Gairola, K.C., Nautiyal, A.R., & Dwivedi, A.K. (2011). Effect of temperatures and germination media on seed germination of Jatropha curcas Linn, Advances In Bioresearch, 2(2),66-71.

Heddy, S. 1989. Hormon Tumbuhan. Rajawali, Jakarta.

ISTA (International Seed Testing Association). 2012. International rules for seed testing: Edition 2012. International Seed Testing Assosiation. Bassersdorf. CH-Switzerland

Jayusman. 2011. Keragaman genetik 8 populasi surian (Toona sinensis) pada tempat persemaian. Wana Benih 12(1):4-7.

Kuspradini H. 2018. Chemical Composition,Antibacterial and Antioxidant Activities of Essential Oils of Dryobalanops lanceolata Burck. Leaf. Research Journal of Medicinal Plants, 12(1): 19-25.

Maemunah dan Adelina, Enny. 2009. Lama penyimpanan dan Invigorasi Terhadap Vigor Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Media Litbang Sulteng 2 (1) : 56-61

Mansur, I. 2013. Teknik Silvikultur Untuk Reklamasi Lahan Bekas Tambang. Buku. SEAMEO BIOTRO. Bogor. 125 Hlm.

Marfirani, Melisa. 2014. Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Filtrat Umbi Bawang Merah dan Rootone-F terhadap Pertumbuhan Stek Melati “Ratio Ebu”. Lentera Bio 3 (1) : 73-76

Prayugo, S. 2007. Media Tanam untuk Tanaman Hias. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rusmin, D. 2011. Pengaruh Pemberian GA3 Pada Berbagai Konsentrasi dan Lama Inbibisi Terhadap Peningkatan Viabilitas Benis Puwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.). Jurnal Littri. Vol: 17. No: 3

Yudohartono, T. P., dan Fambayun, R. A. 2012. Karakteristik Pertumbuhan Semai Binuang Asal Provenan Pasaman Sumatera Barat. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.