Analisis Usaha Pola Tumpang Sari pada Lahan Perhutani: Studi Kasus Di RPH Sumurkondang BKPH Waled KPH Kuningan

Meliyana Pancarani

Abstract


Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat di lahan Perum Perhutani memungkinkan masyarakat untuk mengembangkan usahatani berupa tumpang sari, untuk menilai kelayakan usahatani perlu dilakukan analisis usahatani tumpang sari di RPH Sumurkondang. Indikator analisis usaha yang digunakan adalah pendapatan usahatani, kontribusi pendapatan, R/C Ratio, B/C Ratio, BEP harga produksi, dan BEP volume produksi. Data diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan pola tumpang sari yang dikembangkan berupa: (1) pola jati dan cabai rawit (2) pola jati, pepaya dan serai. Total pendapatan yang diperoleh sebesar Rp.12.343.500 dari pola jati dan cabai rawit. Sedangkan pola jati, pepaya dan serai gagal dalam usahataninya. Untuk kontribusi pendapatan PHBM terhadap pendapatan petani adalah 37%. Nilai R/C dan B/C pola jati dan cabai rawit adalah 1,66 dan 1. BEP harga produksi 5,438/Kg, dan BEP volume produksi 4,144 Kg/musim. Pola kegiatan usahatani tanaman jati dan cabai rawit sudah layak namun perlu ada peningkatan jumlah produksi. Sedangkan pola jati, pepaya dan serai tidak layak.

Kata kunci: Analisis Usaha; Pendapatan; Tumpang Sari

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.