Asosiasi Vegetasi Terhadap Komunitas Burung di Kampus I Universitas Kuningan

Nurdin Nurdin, Ai Nurlaila, Dede Kosasih, Nina Herlina

Abstract


Interaksi ekologis antara vegetasi dan burung di Kampus I Universitas Kuningan merupakan sifat naluriah alami yang membentuk suatu asosiasi saling menguntungkan. Pembangunan dikhawatirkan berdampak terhadap penurunan tingkat keanekaragaman jenis burung sebagai bioindikator kualitas lingklungan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kekayaan, keanekaragaman, dominansi jenis pohon dan burung, serta menganalisis asosiasi pohon terhadap komunitas burung di Kampus I UNIKU.  Hasil analisis data terdapat 42 jenis  dan 378 pohon, tingkat kekayaan(DMg=6,9) dan keanekaragaman jenis (H’=2,9)termasuk sedang didominasi oleh Polyalthia longifolia 86 batang.  Burung tercatat 19 jenis dan 1485 ekor, tingkat kekayaan (DMg=2,47) dan keanekaragaman jenis (H’=1,67) katagori rendah didominasi oleh Passer montanus 652 ekor. Asosiasi vegetasi pohon dan burung berdasarkan Key Performance Indeks (KPI) pada penilaian terhadap fungsi ekologis pohon menunjukan bahwa persentase jumlah tertinggi dengan katagori sangat baik (SB) adalah fungsi modifikasi sebagai  pohon penaung 22 jenis. Sedangkan pada fungsi sebagai kontrol kelembaban udara dan menghadirkan burung dengan katagori baik (BA) terdapat 13 jenis. Katagori buruk (BU) terdapat 2 jenis yaitu pada fungsi sebagai kontrol kelembaban udara dan menghadirkan burung. Kesimpulan penelitian ini bahwa asosiasi vegetasi pohon dan burung berdasarkan KPI  pada  penilaian  terhadap fungsi ekologis pohon untuk memodifikasi suhu sebagai penanung, pengontrol kelembaban udara, dan  fungsi menghadirkan burung katagori baik. Semakin tinggi nilai keanekeragaman jenis tumbuhan dan burung di Kampus I UNIKU, maka semakin tinggi pula kekayaan jenisnya.

 


Keywords


asosiasi biotik; keanekeragaman hayati; ekologi;komunitas burung; pohon

Full Text:

PDF

References


Alikodra (1990). Teknik Pengelolaan Satwa Liar (Dalam Rangka Mempertahankan Keanekaragaman Hayati Indonesia). IPB Press. Bogor.

Apriliano. A, Anwar. C, dan Pawhestri.SW. 2018. Keanekaragaman Jenis Burung Di Kampus UIN Raden Lintang Lampung. BIOSFER:9(2).

Bianpoen C. 1989. Fungsi Taman dalam Kota [naskah laporan]. Pusat Penelitian Teknologi dan Pemukiman Universitas Tarumanegara, Jakarta.

Booth NK, Hiss EJ. 2005. Residential Landscape Architecture: Design Process for The Private Residence. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Crozier.GE, Niemi.GJ.2003. Using patch and landscape variables to model bird abundance inanaturally heterogenous lands cape. Can J Zool 81:441-452.

Davidar P, Yoganand K, Garsch T. 2001. Distribution of forest bird in Andom Island importana of leg habitat.J Biogeogr 28:666-671.

Hendriani, A.S. (2016). Ruang Terbuka Hijau Sebagai Infrastruktur Hijau Kota Pada Ruang Publik Kota (Studi Kasus: Alun-Alun Wonosobo). PPKM II:74-81.

Hernowo JB, Prasetyo LB. 1989. Konsepsi Ruang Terbuka Hijau di Kota sebagai Pendukung Pelestarian Burung. Media Konservasi II (4): 61-71.

Hidayat, I. 2008. Evaluasi Jalur Hijau Jalan Sebagai Penyangga Lingkungan Sekitarnya dan Keselamatan Pengguna Jalan Bebas Hambatan Jagorawi [Thesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Ludwig JA, Reynolds JF. 1988. Statistical Ecology. New York: John Wiley & Sons.

Magurran AE. 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. Cambridge: University Press.

Nurmaeti.C, Abidin.Z, Prianto.A. 2018. Kenakeragaman Jenis Burung Pada Zona Penyangga Taman Nasional Gunung Ciremai. Quangga:10(2)52-57.

Paramita, E. C., Kuntjoro, S., & Ambarwati, R. (2015). Keanekaragaman dan Kelimpahan Jenis Burung di Kawasan Mangrove Center Tuban. Lenterabio, 4(3), 161–167.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2008, tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan Pendukung Pelestarian Burung. Media Konservasi II (4): 61-71.

Rohiyan M, Setyawan A, Rustiati EL. 2014. Keanekaragaman jenis burung di hutan pinus dan hutan campuran Muarasipongi Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara. Jurnal Sylva Lestari 2 (2): 89-98.

Tews J, Brose U, Grimm V, Tielborger K, Wichmann MC,Schwager M, Jeltsch F (2004) Animal species diversitydriven by habitat heterogeneity/diversity: the impor-tance of keystone structures. J Biogeogr 31: 79−92.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Quagga: Jurnal Pendidikan dan Biologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

QUAGGA : Jurnal Pendidikan dan Biologi

ISSN 1907-3089 (print), ISSN 2651-5869 (online)

Organized by Biological Education Study Program, Faculty of Teachers Training and Education, Universitas Kuningan, Indonesia.

Website : https://journal.uniku.ac.id/index.php/quagga/index

Email : [email protected]

Address : Jalan Cut Nyak Dhien No.36A Kuningan, Jawa Barat, Indonesia.


View My Stats

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.