JENIS TUMBUHAN BAWAH OBAT DI BUKIT MAYANA KABUPATEN KUNINGAN

Ade Anwarudin, Ilham Adhya, Nina Herlina

Abstract


The understorey was a component of the basic vegetation under forest stands apart from tree regeneration, which consists of grass, herbs and shrubs. Lower plants function to maintain the hydrological cycle, provider of organic matter and maintain soil moisture. Apart from having an ecological function, understorey plants also have benefits for medical purposes that could be developed, one of them was as an ingredient for medicine, both modern and traditional. Knowledge related to medicinal plants was a national asset and national asset that must be utilized and developed also saved because it was very potential to be developed by involving local communities who have knowledge related to these medicinal plants. This research was conducted in Mayana Hill Kuningan Regency, West Java, where this study aimed to determine what types of understorey have the potential as medicine. Retrieval of data in the field used the transects/grid line method, The plot size was 1x1 as well as for an interval between plots of 10 m, with data collection being stopped when there was no more species addition to the sample plots. In the field observations, 41 species of understorey were found, including 28 families and 1041 individuals. Meanwhile, the identification results found that there were 26 species of understorey that have the potential to be medicinal, including 19 families and the number of individuals found as many as 584 individuals

Tumbuhan bawah merupakan komponen vegetasi dasar di bawah tegakan hutan selain permudaan pohon yang terdiri dari rumput, herba, dan semak. Tumbuhan tingkat rendah berfungsi menjaga siklus hidrologi, penyedia bahan organik dan menjaga kelembaban tanah. Selain mempunyai fungsi ekologis, tumbuhan bawah juga mempunyai manfaat untuk keperluan pengobatan yang dapat dikembangkan, salah satunya sebagai bahan obat baik modern maupun tradisional. Pengetahuan terkait tanaman obat merupakan aset nasional dan aset nasional yang harus dimanfaatkan dan dikembangkan juga dilestarikan karena sangat potensial untuk dikembangkan dengan melibatkan masyarakat lokal yang memiliki pengetahuan terkait tanaman obat tersebut. Penelitian ini dilakukan di Bukit Mayana Kabupaten Kuningan Jawa Barat, dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan bawah apa saja yang berpotensi sebagai obat. Pengambilan data di lapangan menggunakan metode transek/grid line, ukuran plot 1x1 serta jarak antar plot 10 m, pengambilan data dihentikan bila tidak ada lagi penambahan jenis pada plot sampel. Pada pengamatan di lapangan ditemukan 41 jenis tumbuhan bawah yang terdiri dari 28 famili dan 1041 individu. Sementara hasil identifikasi, terdapat 26 jenis tumbuhan bawah yang berpotensi sebagai obat, termasuk 19 famili dan jumlah individu yang ditemukan sebanyak 584 individu.


Full Text:

PDF

References


Ahsana D. 2011. Keanekaragaman Varietas dan Hubungan Kekerabatan pada Tanaman Jati (Tectona grandis) Melalui Pendekatan Morfologi di Kebun Bibit Permanen Kecamatan Kedungpring, Lamongan. [Skripsi]. Surabaya. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Airlangga.

Alfaida. 2013. Jenis-Jenis Tumbuhuan Pantai Di Desa Pelawa Baru Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten Parigi Moutong Dan Pemanfaatannya Sebagai Buku Saku. e-Jipbiol Vol 1: 19-32, Juni 2013. Universitas Tadulako.

Arisandi & Andriani. 2011. Khasiat Berbagai Tanaman Untuk Pengobatan. Eska Media, Jakarta.

Asep M. 2020. Identifikasi Dan Inventarisasi Tumbuhan Bawah Berpotensi Obat Di Sptn Wilayah I Kuningan Taman Nasional Gunung Ciremai. [Skripsi]. Kuningan. Fakultas Kehutanan, Universitas Kuningan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2008. Acuan Sediaan Herbal Volume Keempat Edisi Pertama. hal 62-66.

Bonai Y.M.M. 2013. Pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan obat tradisional olah masyarakat Suku Klabra di Kampung Buk Distrik Klabot Kabupaten Sorong. [Skripsi]. Papua. Fakultas Kehutanan, Universitas Negeri Papua.

Dalimarhta, Setiawan. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Jilid 1. Trubus Agriwidyan. Jakarta.

Damayanti E.K. 1990. Kajian Tumbuhan Obat Berdasarkan Kelompok Penyakit Penting Pada berbagai Etnis Di Indonesia. [Skripsi]. Bogor. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

De Padua L.S., N. Bunyapraphatsara and R.H.M.S. Lemmens. 1999. Plant Resources of South East Asia, Medical and Poisonous Plant. Printed in Bogor Indonesia. Backhuys Publisher. Leiden, the Netherlands.

Fahrurozi I. 2014. Keanekaragaman Tumbuhan Obat di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan di Hutan Terfragmentasi Kebun Raya Cibodas Serta Pemanfaatannya Oleh Masyarakat Lokal. [Skripsi]. Jakarta. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Flora E. 2008. Tanaman Obat Indonesia Untuk Pengobatan. Retrieved from http://www.indonesian-herbal.blogspot.com.

Handari T. 2014. Terapi Top Herbal Untuk Ragam Penyakit. Dafa Publishing. Yogyakarta.

Harada, Kazuhiro, Mulyati Rahayu, Anwar Muzakkir. 2006. Tumbuhan Obat Taman Nasional Gunung Halimun. Jawa Barat. Indonesia. Palmedia Creative Pro. Bandung.

Hardjosumarno S. 1998. Metode Ekologi. Fakultas Biologi, Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Hariana, Arief. 2006. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya seri 3. Penebar Swadaya, Jakarta.

Hidayat D. 2012. Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat di Kawasan IUPHHK PT. Sari Bumikuslima Camp Tontang Kabupaten Sintang. [Skripsi] . Pontianak. Fakultas Kehutanan, Universitas Tanjung Pura.

Hilwan I, Mulyana D, Pananjung GW. 2013. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Bawah pada Tegakan Sengon Buto (Enterolobiumcyclocarpum Griseb) dan Trembesi (Samaneasaman Merr) di Laha nPasca Tambang Batubara PT Kitadin, Embalut, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Jurnal Silvikultur Tropika 4 (Vol) 1: Hal 6-10.

Kartasapoetra. 1988. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Bina Aksara, Jakarta.

Keputusan Menteri Kesehatan. No. 149/SK/Menkes/IV/1978.

Laode R.2013. Potensi Herba Tumbuhan Balsem (Polygala paniculata Linn) Sebagai Sumber Bahan Farmasi Potensial. [Skripsi] . Samarinda. Fakultas Farmasi,Universitas Mulawarman.

Lubis SR. 2009. Keanekaragaman dan pola distribusi tumbuhan paku di Hutan Wisata Alam Taman Eden Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara. [tesis]. Medan. Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara.

Munthe J.M. 2013. Struktur dan Komposisi Pohon Pada Habitat Orangutan Sumatera (Pongoabelii) di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera, Bukit Lawang. [Skripsi]. Medan. Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.

Nazif M, Pratiwi. 1991. Teknik Pengendalian Gulma di Persemaian di bawah Tegakan Paraserianthes falcataria. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan. Bogor.

Noorcahyati. 2012. Konservasi Eks Situ Tumbuhan Hutan Berkhasiat Obat Di KHDTK Samboja. Swara Samboja. Vol. I/no.03/2012. Hal 02-05.

Noorcahyati. 2012. Tumbuhan Berkhasiat Obat Etnis Asli Kalimantan. Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam. Balikpapan.

Noorhamdani A.S., Habiba A. dan Airin A. 2006. Uji Efektivitas Antimikroba Ekstrak Daun Meniran (Phyllanthusniruri) Terhadap Bakteri E. coli secara in vitro. Malang. Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya.

Nugraeni F.A. 2003. Studi Potensi Tumbuhan Obat di Gunung Basma Pada Kawasan Hutan Alam Kayu Rimba BKPH Wanareja, KPH Banyumas Barat. [Skripsi]. Bogor. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Rahayu M.S. 2011. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Kabupaten Subang Jawa Barat Studi Kasus di Kecamatan Jalancagak Kecamatan Dawuan dan Kecamatan Tambakdahan. Bogor. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Rina M, Endang PA.2012. Potensi Daun Pandan (Pandanus amaryllifolius) dan Mangkokan (Notophanax scutellarium). Arspirator (Vol) 4: hal 85-91.

Rina RJ. (2018, Agustus). Retrieved Desember 19, 2020, from http://rina-rj.blogspot.com/2018/08/manfaat-flora-canar-smilax-leuchopylla.

Rini. 2009. Pasokan dan Permintaan Tumbuhan Obat Indonesia Serta Arah Penelitian dan Pengembangannya. Balai Penelitian Tumbuhan Obat dan Aromatik. Perspektif Vol. 8 No. 1. ISSN: 1412-8004.

Sastroamidjojo S. 2001. Obat Asli Indonesia. Dian Rakyat. Jakarta Timur.

Setiadi D. 1984. Inventarisasi Vegetasi Tumbuhan Bawah dalam Hubungannya dengan Pendugaan Sifat Habitat Bonita Tanah di Daerah Hutan Jati Cikampek, KPH Purwakarta, Jawa Barat. Bogor. Departemen Botani, Fakultas Pertanian. Institut Pertanian, Bogor.

Simpson, Michael G. 2006. Plant Systematics. Elsevier Academic Press. Amsterdam.

Smith RL. 1990. Ecology and Field Biology Volume 4. Harper and Row. New York.

Soerianegara I. dan A. Indrawan. 1982. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Soerianegara I. dan A. Indrawan. 2008. Ekologi Hutan Indonesia. Manajemen Hutan. Bogor. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Sry Wahyuni, Syamsiah, Baiq F.W. 2017. Identifikasi Jenis-Jenis Tumbuhan Semak di Area Kampus 2 UIN Alauddin dan Sekitarnya. Agroprimatech. Vol. 1 No. 1. e-ISSN: 2599-3232.

Susanti E, Kamalrullah, Alfian. 2011. Uji Senyawa Sitotoksisitas dari Tumbuhan Akar PKI (Mikania micrantha H.B.K). Pekanbaru . Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi, Riau.

Suwitno DS. 1989. Jaga Raga (Memanfaatkan Khasiat Flora). Stella Mars, Jakarta.

Tjitrosoepomo G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada. University Press.Yogyakarta.

Tjitrosoepomo G. 2005. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada. University Press.Yogyakarta.

Trisno. 2019. Keanekaragaman Tumbuhan Obat di Kawasan Wisata Alam Pasir Batang Taman Nasional Gunung Ciremai. [Skripsi]. Kuningan. Fakultas Kehutanan, Universitas Kuningan.

Wihyawari H.F. 2013. Zonasi Vegetasi Berdasarkan Ketinggian Tempat Pada Kawasan Hutan Taman Wisata Alam Gunung Meja Kabupaten Manokwari. [Skripsi]. Manokwari. Universitas Negeri Papua.

Wijayakusuma H. 2000. Potensi Tumbuhan Obat Asli Indonesia Sebagai Produk Kesehatan. Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi, 2000.

Wijayakusuma M.H. 2000. Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia. Prestasi Insan Indonesia. Jakarta.

Winarto W.P. dan Surbakti M. 2003. Khasiat Dan Manfaat Pegagan. Cetakan 1. PT Agro Media Pustaka. Jakarta.

Winarto WP. 2007. Tanaman Obat Indonesia Untuk Pengobatan Herbal. Jilid 2. Karyasari Herba Medika, Jakarta.

Wirakusumah S. 2003. Dasar-dasar Ekologi bagi Populasi dan Komunitas. UI-Press. Jakarta.

Zein U. 2005. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Dalam Upaya Pemeliharaan Kesehatan. Medan. e-USU Repository. Universitas Sumatera Utara.

Zuhud E.A.M. 1994. Hutan Tropika Indonesia Sebagai Sumber Keanekaragaman Plasma Nuftah Tumbuhan Obat, Pelestarian Pemanfaatan Keanekaragaman Tumbuhan Obat Hutan Tropik Indonesia. Institut Per




DOI: https://doi.org/10.25134/wanaraksa.v16i01.9010

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright @2013-2024 WANARAKSA nomor ISSN 2776-3986 (Online-Elektronik) dan 0216-0730 (versi cetak)



This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License. 

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________

WANARAKSA Editorial Office:
Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Universitas Kuningan
Jl. Cut Nyak Dhien No.36 A, Cijoho, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat 45513, Indonesia
Phone/Whatsapp: +62 81324088139
Website: https://journal.uniku.ac.id/wanaraksa
E-mail: [email protected]