TOPONIMI KAMPUNG DI KABUPATEN ACEH UTARA: SEJARAH DAN STRUKTUR BAHASA

Istiqamah Istiqamah, Hayatul Muna

Abstract


ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan toponimi kampung di Kabupaten Aceh Utara yang ditinjau dari sejarah/asal usul dan struktur bahasa. Metode penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini, menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah mereduksi data, menyajikan data, dan menarik simpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan uji kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Toponimi kampung di kabupaten Aceh Utara ditemukan beberapa kategori, yaitu 1) berdasarkan unsur air, artinya nama kampung yang maknanya berhubungan dengan air, yakni kampung Laga Baro, 2) unsur geografis, , artinya nama kampung yang maknanya berhubungan dengan rupabumi, yakni: Kampung Bluka Teubai, Meunasah Kulam, Ulee Barat, Cot Seumiyong, Lhok Jok, dan Cot U Sibak, 3) lingkungan alam, yang terdiri dari: a) tumbuhan, yakni; kampung Geulumpang Sulu Timu, Meuria, Uteuen Geulinggang, Bangka Jaya, Kuta Glumpang, Beuringen, Murong, Mancang, b) tempat atau bangunan, yakni: Lancang Barat, Meunasah Blang c) kondisi alam, yakni: Krueng Mate, Bintang Hu, dan d) letak arah mata angin, yakni: Lancang Barat, Geulumpang Sulu Timu, terakhir 4) unsur budaya, artinya nama kampung yang maknanya berhubungan dengan aspek kebudayaan dalam masyarakat, yakni Kampung Guha Uleu. Sebaliknya, pola pembentukan nama kampung banyak ditemukan dalam bentuk polimorfemik, seperti Bintang Hu, Meunasah Mancang, Cot U sibak dan lain sebagainya. Dengan perolehan data tersebut dapat disimpulkan bahwa toponimi beberapa kampung di aceh utara memiliki 4 kategori unsur dan memiliki pembentukan kata secara morfologis.

KATA KUNCI: Antropolinguistik; Masyarakat; Struktur Bahasa; Toponimi Kampung.

 

VILLAGE TOPONYMY IN NORTH ACEH REGENCY: THE HISTORY AND LANGUAGE STRUCTURES 

ABSTRACT: This research is aimed to describe village toponymy in North Aceh, viewed from its history and language structures. The research method used in this research was descriptive qualitative. The data were collected through interview and documentation. The data were analyzed through some steps, namely; data reduction, data display and verification. Credibility, transferability, reliability, and confirmability tests were done to verify the validity of the data. The result of this research showed that there were some classifications of toponymy in North Aceh, including; 1) hydrological elements, it meant that the meaning of village names was related to water, such as Kampung Laga Baro. 2) Geographical elements, it referred to the village whose name was corresponded with topographical, such as Kampung Bluka Teubai, Meunasah Kulam, Ulee Barat, Cot Seumiyong, Lhok Jok, and Cot U Sibak. 3) Natural environment elements were divided into four; a) plant, such as kampung Geulumpang Sulu Timu, Meuria, Uteuen Geulinggang, Bangka Jaya, Kuta Glumpang, Beuringen, Murong, Mancang, b) Place and building, such as Lancang Barat, Meunasah Blang,c) Natural conditions, such as Krueng Mate, Bintang Hu, and d) Compass point, such as Lancang Barat, Geulumpang Sulu Timu. 4) Cultural element, it meant that the meaning of village names was referred to cultural aspects in society, such as Kampung Guha Uleu. Hence, the name of village was found dominantly in the forms of polimorfemic words, such as Bintang Hu, Meunasah Mancang, Cot U Sibak etc. Thus, it can be concluded that the toponymy of the village in the northern Aceh has 4 categories and posses the process of word formation morphologically.

KEYWORDS: Antropolingustics; society; Language Structures; Village Toponymy.


Keywords


Antropolinguistik; Masyarakat; Struktur Bahasa; Toponimi Kampung

References


Anshari,dkk. (2017). Kajian Etnosemantik dalam Toponimi Wilayah Kabupaten dan Kota Cirebon. Prosiding Seminar Internasional Leksiologi dan Leksiografi. Hal 64-69.https://www.researchgate.net/publication/317236452.

Asadi. (2015). Nama Rupabumi, Toponimi, Aturan, dan Kenyataan. Jurnal Lingkar Widyaiswara, 2 (4), 18-35.

Chaer, Abdul. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Daud, B., & Durie, M. (1999). Kamus Basa Aceh, Acehnese-Indonesian-English Thesaurus. Canberra: Pasific Linguistics.

Daud, B., & Durie, M. (2012). Acehnese Dictionary with tringual thesaurus. Amazon: Deror Press.

Fajar, E., dkk. (2018). Modul Toponimi. Cetakan pertama. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan

Fauzi, N. A. (2020). Cerita Rakyat dalam Toponimi Desa Sirnabayadi Kabupaten Cirebon. Prosiding Seminar Nasional Linguistik dan Sastra (SEMANTIKS). https://jurnal.uns.ac.id/prosidingsemantiks.

Gigy, M. I. (2020). Analisis Nilai Historis Nama Jalan (gang) di Kelurahan Batuplat Kecamatan Alak Kota Kupang. Optimisme: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya. 1(1). DOI: https://doi.org/10.35508/optimisme.v1i1.7995

Humaidi, A dan Sarwani. (2017). Metafora dalam Pemberian Nama Anak pada masyarakat Banjar. Seminar Nasional Sastra II.

Humaidi, A dan Safutri, Y (2021). Bentuk Satuan Kebahasaan dan Makna Toponimi Nama Desa di Wilayah Kabupaten Tabalong. Jurnal Basataka, Vol.4. No.1, 30-40. Retrieved from https://jurnal.pbsi.uniba-bpn.ac.id/index.php/BASATAKA/article/view/101

Izar, J, Ade Kusmana, dan Anggi Triandana. (2021). Toponimi dan Aspek Penamaan Desa-Desa di Kabupaten Muaro Jambi. Diglosia. Vol.5,No.1, 89-99.

Kridalaksana, H. (2007). Pembentukan Kata dalam bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Kridalaksana, Harimurti. (2010). Pembentukan kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Kushartanti, dkk. (2009). Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

L.Prima P. P., dkk. (2020). Toponimi Nama-Nama Desa di Kabupaten Ponogoro (Kajian Antropolinguistik). Nusa, Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 15 (3), 330-340. DOI: https://doi.org/10.14710/nusa.15.3.330-340

Mu’in, F., et.al., (2023). ANTROPOLINGUISTIK, Kajian Bahasa dalam Perspektif Budaya. Jawa Tengah: CV Eureka Media Aksara.

Muslich, M.. (2010). Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Oktaviana, E & Dianita Indrawati (2020). Toponimi Penamaan Desa di Kecamatan Kebomas Gresik Jawa Timur (Kajian Linguistik Antropologi). Jurnal Sapala. Vol.7, No.1, 1-5.

Resticka, G.A., & Marahayu, N. M. (2020). Optimalisasi Toponimi Kecamatan di Kabupaten Banyumas Guna Penguatan Identitas Budaya Masyarakat Banyuma. Prosiding, 9(1). Diakses dari http://jurnal.lppm.unsoed.ac.id/ojs/index.php/Prosiding/article/view/1079

Robert, S. (2015). Pendekatan Antropolinguistik Terhadap Kajian Tradisi Lisan. Retorika: Jurnal Ilmu Bahasa, 1 (1), 94-107. https://doi.org/10.22225/jr.1.1.105.1-17.

Sari, Y. P. (2018) Aliran Air Sebagai Pembentuk Toponimi Kelurahan/Desa di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar: Kajian Ekolinguistik. UNDAS: Jurnal Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra. 14 (2), 129-142. DOI: https://doi.org/10.26499/und.v14i2.1146

Setyo, W. FN., et.al. (2022). Toponymic and Historiography Influences on Place Naming of Villages in Klego District, Indonesia. ICGE: 3rd International Conference on Geography and Education. KnE Social Sciences, pages 89–100. DOI 10.18502/kss.v7i16.12155

Sudaryat, Y.,dkk. (2009). Toponimi Jawa Barat (Berdasarkan Cerita Rakyat).

Bandung: Dinas Pariwisata & Kebudayaan Propinsi Jawa Barat.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wahyu Fajar, dkk (2022), “Toponymic and Historiography Influences on Place Naming of Villages in Klego District, Indonesia” in 3 rd International Conference on Geography and Education (ICGE), KnE Social Sciences, pages 89–100. DOI 10.18502/kss.v7i16.1215).

Winiasih, Tri. (2016). Pemakaian Bahasa Dalam Media Informasi di “waroeng Spesial Sambal“ Cabang Surabaya (Language used in the Information Media at “Waroeng Sambal” Surabaya Branch. Jurnal Kandai, vol 12 (2), hal. 205-222. DOI : 10.26499/jk.v12i2.81




DOI: https://doi.org/10.25134/fon.v20i1.9386



Copyright (c) 2024 Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

e-ISSN 2614-7718 | p-ISSN 2086-0609

 Creative Commons License

View My Stats

Jl. Cut Nyak Dien No. 36A Cijoho-Kuningan

Pos. 45513 | [email protected]