PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKTIF MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH
Abstract
Konsep pembelajaran aktif berkembang setelah sejumlah institusi melakukan riset tentang lamanya ingatan siswa terhadap materi pembelajaran terkait dengan metode pembelajaran yang dipergunakan. Hasil riset dari National Training Laboratories di Bethel, Maine (1954), Amerika Serikat menunjukkan bahwa dalam kelompok pembelajaran berbasis guru (teacher-centered learning) mulai dari ceramah, tugas membaca, presentasi guru dengan audiovisual dan bahkan demonstrasi oleh guru, siswa hanya dapat mengingat materi pembelajaran maksimal sebesar 30%. Dalam pembelajaran dengan metode diskusi yang tidak didominasi guru (bukan diskusi kelas, whole class discussion, dan guru sebagai pemimpin diskusi), siswa dapat mengingat sebanyak 50%. Jika para siswa diberi kesempatan melakukan sesuatu (doing something) mereka dapat mengingat 75%. Praktik pembelajaran belajar dengan cara mengajar (learning by teaching) menyebabkan mereka mampu mengingat sebanyak 90% materi. Secara sederhana pembelajaran menggunakan audio visual didefinisikan sebagai suatu pengajaran yang mencoba mengaitkan antara teknologi dengan masalah kehidupan sehari-hari yang akrab dengan siswa, atau dengan suatu proyek sekolah/universitas.
Kata kunci: Pembelajaran aktif, Media Audio Visual
References
Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Dananjaya, Utomo. 2012. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Penerbit Nuansa.
Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan. 2014. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Slamento. 2015. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sundayana, Rostina. 2015. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta.
Warsono dan Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wassid, Iskandar dan Dadang Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Rosdakarya.
Wena, Made. 2012. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ini adalah ringkasan yang dapat dibaca manusia dari (dan bukan pengganti) lisensi. Sangkalan.
Anda bebas untuk:
- Bagikan — salin dan distribusikan kembali materi dalam media atau format apa pun
- Beradaptasi — remix, transformasi, dan membangun di atas materi
- Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini selama Anda mengikuti ketentuan lisensi.
Di bawah ketentuan berikut:
- Atribusi — Anda harus memberikan kredit yang sesuai, memberikan tautan ke lisensi, dan menunjukkan apakah perubahan telah dilakukan. Anda dapat melakukannya dengan cara apa pun yang wajar, tetapi tidak dengan cara apa pun yang menunjukkan pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- NonKomersial — Anda tidak boleh menggunakan materi untuk tujuan komersial.
- ShareAlike — Jika Anda me-remix, mengubah, atau membangun materi, Anda harus mendistribusikan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama seperti aslinya.
- Tidak ada batasan tambahan — Anda tidak boleh menerapkan ketentuan hukum atau tindakan teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan apa pun yang diizinkan oleh lisensi.
Pemberitahuan:
- Anda tidak harus mematuhi lisensi untuk elemen materi dalam domain publik atau di mana penggunaan Anda diizinkan oleh pengecualian atau batasan yang berlaku.
- Tidak ada jaminan yang diberikan. Lisensi mungkin tidak memberi Anda semua izin yang diperlukan untuk tujuan penggunaan Anda. Misalnya, hak-hak lain seperti publisitas, privasi, atau hak moral dapat membatasi cara Anda menggunakan materi tersebut.