READINESS OF ELEMENTARY SCHOOL TEACHERS IN APPLYING PROTOTYPE CURRICULUM
Abstract
ABSTRACT
The prototype curriculum is a curriculum that encourages learning according to students' abilities, provides space for character development and basic competencies. Teacher readiness has an important role in ensuring the implementation of the prototype curriculum. The purpose of this study was to determine the readiness of elementary school teachers to implement the prototype curriculum in Kuningan District. This research is included in the type of survey research with a quantitative descriptive approach. Techniques used to collect the data in this study were questionnaires and interviews. Data analysis techniques for the data obtained from the questionnaire will be processing carried out in the following stages 1) editing, 2) scoring, 3) tabulation. The results showed in general percentage of readiness of elementary school teachers to implement the prototype curriculum in Kuningan District is 73.60%. That’s means overall percentage of readiness of elementary school teachers to implement the prototype curriculum in Kuningan District are in a good category. For each dimension obtained the percentage results on the emotive-attitudinal dimension for elementary school teachers specifically teaching grade I in Kuningan district is 95.20%, the percentage on the cognitive-readiness dimension is 71.29%, and the percentage on the behavioral readiness dimension is 78,56 %.
Keywords: readiness; teacher; curriculum prototype
References
REFERENCES
Alhamuddin. (2014, Oktober). Sejarah Kurikulum Di Indonesia. Jurnal Nur El-Islam, 1(2).
Alsubaie, M. (2016). Curriculum Development: Teacher Involvement in Curriculum Development . Journal of Education and Practice, 106-107.
Arifai, A. (2019, Desember). Pengembangan Kurikulum Masa Depan. Jurnal Tarbiyah Islamiyah, 4(2).
Asy'ari, A., & Hamami, T. (2020). Strategi Pengembangan Kurikulum Menghadapi Tuntutan Kompetensi Abad 21. IQ (Ilmu Al-qur’an): Jurnal Pendidikan Islam, 19-30. doi:https://doi.org/10.37542/iq.v3i01.52
Bahri, S. (2011). Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya. Jurnal Ilmiah Islam Futura.
Bernerth, J. (2004). Expanding Our Understanding Pf the Change Message . Human Resource Development Review, 36-52.
BPPP. (2021). Laporan Hasil Evaluasi Kurikulum 2013 (Paud, SD, SMP, SMA, SMK, Pendidikan Keaksaraan Dan Kesetaraan, Dan Pendidikan Khusus). Jakarta: Kemendikbud.
BSKAP. (2021). Kebijakan Kurikulum Untuk Membantu Pemulihan Pembelajaran. Jakarta: Kemendikbud.
Creswell, J. (2014). Research design : qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Londong: Creswell, John W.
Gatley, J. (2021). Intrinsic value and educational value. Journal of Philosophy of Education , 1- 13.
Hastutu, K., Arisanty, D., Mahya, I., Angriani, P., & Setiawan, F. (2021). Teachers’ Readiness for e-Learning During the COVID-19 Pandemic: A Case Study of High School Geography Teachers. The 2nd International Conference on Education, Language, Literature, and Arts (ICELLA 2021) (pp. 96-103). Banjarmasin: Atlantis Press.
Herlyana, R., & Afriyansyah, H. (2019). Pengelolaan Kurikulum dan Pembelajaran. Padang: OSF.
Hill, R. (1996). WHAT SAMPLE SIZE is "ENOUGH" in INTERNET SURVEY RESEARCH? IPCT-J, 1- 10.
Holt, D., Armenakis, S., Feild, H., & Harris, S. (2007). Readinees For Organizational Change:The Systematic Development Of a Scale. The Journal of Applied Behavioral Science, 232-255. doi:https://doi.org/10.1177/0021886306295295
Kemdikbud. (2021). Kemendikbudristek Dorong Sekolah Memahami Opsi Kurikulum Prototipe Untuk Pulihkan Pembelajaran. Retrieved from https://www.kemdikbud.go.id/.
Kemdikbud. (2021). Kurikulum Prototipe Sebagai Opsi Dukung Pemulihan Pembelajaran. SIARAN PERS Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 818/sipres/A6/XII/2021. Retrieved from www.kemdikbud.go.id.
Kemdikbud. (2022). Kurikulum Prototipe Prototipe Utamakan Pembelajaran Berbasis Proyek. Retrieved from https://www.kemdikbud.go.id/.
Lang, M. (1992). Computer Readiness of Teachers . Computers & Education, 301-308.
Maddox, N., Forte, M., & Boozer, R. (2000). Learning Readiness: An Underappreciated Yet Vital Dimension in Experiential Learning. Developments in Business Simulation & Experiential Learning, 272-278.
Niculescu, R., & Norel, M. (2013). Human Resources as Leading and Supporting Actors of a Curriculum Reform. 1st World Congress of Administrative & Political Sciences (ADPOL-2012) (pp. 122-125). Antalya, Turkey: Elsevier.
Ocampo, L., & Solina, A. (2021). Exploring Teachers’ Readiness in Coping With The Challenges Of Covid-19 Pandemic: Basis For Academic Transition Program. Psychology And Education, 265-272.
Oktaviani, N., & Wulandari, I. (2019). Problematika Penerapan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Yogyakarta: K-Media.
Peedikayil, J., Vijayan, V., & Kaliappan, T. (2022). Teachers’ attitude towards education for sustainable development: A descriptive research. International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE), 86-95. doi:DOI: 10.11591/ijere.v12i1.23019
Purwanto. (2008). Metode Penelitian Kuantitiatif untuk psikologi dan Pendidikan. . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rani, S. (2019). Role Of Teacher as Curriculum Maker. Journal of Emerging Technologies and Innovative Research (JETIR) , 198-202.
Reskiawan, B., & Idris, H. (2021). Teachers’ Readiness in Teaching English Based on Curriculum 2013 at Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kolaka. ELT Worldwide , 127-138.
Saepuloh, D. (2018). Kesiapan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Kurikulum 2013 . J I P I S, 33-50.
Stark, S., & Baumgartner, P. (2006). The why, what, and how of self-awareness. Canada: Performance Coaching Inc.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitiatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian dan & Pengembangan (Research and Development). Yogyakarta: Alfabeta Bandung.
Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Supangat. (2021). Kurikulum 2022 Mengenal Kurikulum Prototipe bagi Sekolah dan Guru. Depok: School Principal Academy.
Supriyoko, S., Nisa, A., & Uktolseja, N. (2022). The nature-based school curriculum: A solution to learning-teaching that promotes students’ freedom. Cakrawala Pendidikan: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 643-652. doi:https://doi.org/10.21831/cp.v41i2.47903
Sutikno. (2016). Kontribusi Self Regulated Learning Dalam Pembelajaran. Dewantara, 188-203.
Syahria, Asrial, Sabil, H., Kurniawan, D., Perdana, R., & Fadillah, P. (2022). Content analysis of character value indicators in class v textbooks integrated thematic curriculum 2013 theme 7 subtheme 1. Premiere Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran, 69-87.
Wrenn, J., & Wrenn, B. (2009). Enhancing Learning by Integrating Theory and Practice . International Journal of Teaching and Learning in Higher Education, 258-265.
Copyright (c) 2023 Pedagogi: Jurnal Penelitian Pendidikan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Ini adalah ringkasan yang dapat dibaca manusia dari (dan bukan pengganti) lisensi. Sangkalan.
Anda bebas untuk:
- Bagikan — salin dan distribusikan kembali materi dalam media atau format apa pun
- Beradaptasi — remix, transformasi, dan membangun di atas materi
- Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini selama Anda mengikuti ketentuan lisensi.
Di bawah ketentuan berikut:
- Atribusi — Anda harus memberikan kredit yang sesuai, memberikan tautan ke lisensi, dan menunjukkan apakah perubahan telah dilakukan. Anda dapat melakukannya dengan cara apa pun yang wajar, tetapi tidak dengan cara apa pun yang menunjukkan pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- NonKomersial — Anda tidak boleh menggunakan materi untuk tujuan komersial.
- ShareAlike — Jika Anda me-remix, mengubah, atau membangun materi, Anda harus mendistribusikan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama seperti aslinya.
- Tidak ada batasan tambahan — Anda tidak boleh menerapkan ketentuan hukum atau tindakan teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan apa pun yang diizinkan oleh lisensi.
Pemberitahuan:
- Anda tidak harus mematuhi lisensi untuk elemen materi dalam domain publik atau di mana penggunaan Anda diizinkan oleh pengecualian atau batasan yang berlaku.
- Tidak ada jaminan yang diberikan. Lisensi mungkin tidak memberi Anda semua izin yang diperlukan untuk tujuan penggunaan Anda. Misalnya, hak-hak lain seperti publisitas, privasi, atau hak moral dapat membatasi cara Anda menggunakan materi tersebut.