Populasi dan Asosiasi Marga Ficus di Gunung Tilu Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat
Abstract
Marga Ficus mempunyai peranan sebagai sumberdaya kunci pada ekosistem hutan dataran rendah sehingga perlu adanya informasi mengenai populasi dan asosiasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai populasi dan asosiasi marga Ficus di hutan Gunung Tilu Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode garis berpetak dengan membuat plot memotong garis kontur. Hasil penelitian menunjukan populasi marga Ficus yang terdapat di Gunung Tilu terdiri dari 12 jenis dengan total jumlah individu sebanyak 106 pohon terbagi dalam 9 kelas diameter. Kelas diameter 91-100 cm memiliki individu terbanyak. Kepadatan populasi marga Ficus sebesar 7,29 individu/hektar. Terdapat 11 pasangan yang menunjukan berbeda nyata dan 55 pasang yang tidak berbeda nyata. Dari 11 pasang tersebut 7 pasangan bersifat positif dan 4 pasangan bersifat negatif. Informasi ini sangat penting bagi pengelolaan dan konservasi tumbuhan Ficus.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Barbour, B.M., J.K. Burk, and W.D. Pitts. 1999. Terrestrial Plant Ecology. New York: The Benjamin/Cummings.
Baskara M, Wicaksono KP. 2013. Tumbuhan Ficus: Penjaga Keberlanjutan Budaya dan Ekonomi di Lingkungan Karst. Temu Ilmiah IPLBI 2013 C: 21-25.
Berg, C. C. dan E. J. H Corner, 2005. Ficus―Moraceae. Flora Malesiana, Series I, 17: 1–730.
Burrows, J. and Burrows, S. 2003. Figs of Southern and South-Central Africa Umdaus Press, Hatfield.
Caughlin TT, Ganesh T, Lowman MD. 2012. Sacred fig trees promote frugivore visitation and tree seedling abundance in South India. Curr Sci 102 (6): 918-922.
Clark, D.B., Clark, D.A., dan Read, J.M. 1998. Edaphic variation and the mesoscale distribution of tree species in a neotropical rain forest. Journal of Ecology 86: 101-112.
Felton AM, Felton A, Rumiz DI, Villaroel N, Chapman CA, Lindenmayer DB. 2012. Commercial harvesting of Ficus timber-An emerging threat to frugivorous wildlife and sustainable forestry. Biol Conserv 159: 96-100.
Ferianita, 2007 Metode sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta
Greg-Smith, P. 1983. Quantitative plant ecology. Third edition. Berkeley and Los Angeles, CA: University of California Press. 359 p.
Harrison, Rhet D. 2003, Fig wasp dispersal and the stability of a keystone plant resource in Borneo. Proc. R. Soc. Lond. B (Suppl.) 270, S76–S79.
Hendrayana, Y, Adhya I, Ismail, AY, 2018. Diversity and Carbon Stocks of Genus Ficus In Gunung Tilu Kuningan District, West Java Province, Indonesia. Journal of Forestry and Environment 01 (2018) 25 – 29.
Hendrayana Y, Widodo P, Kusmana C, Widhiono I, 2019. Diversity and distribution of figs (Ficus spp.) across altitudes in Gunung Tilu, Kuningan, West Java, Indonesia. Biodiversitas Vol. 20 No. 6 (1568-1574)
Ipulet P, 2008. Diversity of Genus Ficus L. (Moraceae) in farmlands and pastoral areas in Buganda region, central Uganda. African Journal of Ecology. 46 (Suppl. 1), 52–58.
Kumar A, Bajpai O, Mishra A.K, Sahu N, Behera S.K, Chaudhary L.B. 2011. Assessment of Diversity in the Genus Ficus L. (Moraceae) of Katerniaghat Wildlife Sanctuary, Uttar Pradesh, India. American Journal of Plant Sciences, 2011, 2, 78-92.
Kusmana C, dan Susanti S. 2015. Komposisi dan struktur tegakan hutan alam di hutan pendidikan gunung Walat, Sukabumi. Jurnal Silvikultur Tropika, 5(3): 210-217
Ludwig, J.A dan J.F. Reynolds, 1988. Statistical Ecology. 2nd ed. London: Edward Arnold (Publisher) Co. Ltd.
Mawa S, Husain K, Jantan I. 2013. Ficus carica L. (Moraceae): Phytochemistry, Traditional Uses and Biological Activities. Evid-Based Compl Altern Med. Article ID 974256, 8 pages.
Mueller-Dombois, D. and H. Ellenberg. 1974. Aims and Methods of Vegetation Ecology. Toronto: John Wiley & Sons Inc.
Nur’aini, Syamsuardi, Arbain A, 2013. Tumbuhan Ficus L. (Moraceae) di hutan konservasi Prof. Soemitro Djojohadikusumo, PT. Tidar Kerinci Agung (TKA), Sumatera Barat. Jurnal Biologi Universitas Andalas. 235-241.
Pratama, Bayu Arief, Laode Alhamd, Joeni Setijo Rahajoe, 2012. Asosiasi dan Karakterisasi Tegakan Pada Hutan Rawa Gambut di Hampagen, Kalimantan tengah. J. Tek. Ling. Edisi Khusus Hari lingkungan Hidup:69-76
Rugayah, E.A. Widjaja, dan Praptiwi. 2005. Pedoman Pengumpulan Data.
Serrato A, Manriquez G.I, Oyama K. 2005, Biogeography and conservation of genus Ficus (Moraceae) in Mexico. Juornal of Biogeography 31, 475-485.
Sofiah, Siti, Dede Setiadi, Didik Widyatmoko, 2013. Pola Penyebaran, Kemelimpahan, dan Asosiasi Bambu pada Komunitas Tumbuhan di Taman Wisata Alam Gunug Baung Jawa Timur. Berita Biologi. Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati. 12(2): 239 -247.
Solikin, 2015. Komposisi Jenis-jenis Tumbuhan pada Dua Komunitas Tempat Tumbuh Stachytar phetajamaicensis (L.) Vahl. Di Desa Gajahrejo Kabupaten Pasuruan dan Desa Jeru Kabupaten Malang (Elektronik version). Bioeksperimen. 1(2): 28-36.
Sykora, K.V., J. C. van der Bogert, F. Berendse, (2004). Change in Soil and Vegetation During Dune Slack Succession (Elektronik version). J. Veget. Science, 15:209-218
Windusari, Yuanita, Robyanto H. Susanto, Zulkifli Dahlan, Wisno Susetyo, 2011. Asosiasi Jenis pada Komunitas Vegetasi Suksesi di Kawasan PengendapanTailing Tanggul Ganda di Pertambangan PTFI Papua. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Biota. 16(2): 242-251.
Yusuf, Rizali. 2011. Sebaran Ekologi Dan Keanekaragaman Ficus Spp. di Indonesia Berk. Penel. Hayati Edisi Khusus: 5A (83–91), 2011.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Quagga: Jurnal Pendidikan dan Biologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
QUAGGA : Jurnal Pendidikan dan Biologi
ISSN 1907-3089 (print), ISSN 2651-5869 (online)
Organized by Biological Education Study Program, Faculty of Teachers Training and Education, Universitas Kuningan, Indonesia.
Website : https://journal.uniku.ac.id/index.php/quagga/index
Email : [email protected]
Address : Jalan Cut Nyak Dhien No.36A Kuningan, Jawa Barat, Indonesia.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.