Makrofauna Tanah Di Lahan Hortikultura Desa Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Nurul Qomariyah, Ary Susatyo Nugroho, Mohammad Syaipul Hayat

Abstract


Abstrak: Makrofauna tanah merupakan bagian dari biodiversitas tanah yang memiliki peran penting dalam perbaikan sifat fisik, kimiawi, dan biologi tanah melalui proses imobilisasi dan humifikasi. Desa Losari merupakan salah satu desa di Kecamatan sumowono Kabupaten semarang yang terletak di kaki Gunung Ungaran sehingga keadaannya masih asri dan alami. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Juli 2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat keanekaragaman jenis makrofauna tanah yang ada di kawasan lahan pertanian Desa Losari dengan tanaman yang berbeda. Pengambilan data dilakukan dengan dua metode yaitu Pit fall trap dan Hand sorting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman jenis di lokasi penelitian tergolong rendah. Total makrofauna tanah yang tercatat di lokasi penelitian sebanyak 37 jenis yang terdiri dari 3 filum. Lahan pertanian tanaman kubis (stasiun I) memiliki tingkat keanekaragaman yang tertinggi dibandingkan dengan stasiun lainnya dengan nilai H' = 1,064. Filum dengan jumlah terbanyak di lokasi penelitian adalah filum Arthropoda sebanyak 33 jenis dari 98 total jenis makrofauna tanah yang telah ditemukan.

Kata Kunci: keanekaragaman makrofauna tanah; hortikultura; pit fall trap; hand sorting.

Abstract: Soil macrofauna is part of soil biodiversity which has an important role in improving the physical, chemical, and biological properties of soil through immobilization and humification processes. Losari Village is one of the villages in Sumowono District, Semarang Regency, which is located at the foot of Mount Ungaran so that the condition is still beautiful and natural. This research was conducted in July 2020. The purpose of this study was to determine the level of diversity of soil macrofauna species in the agricultural area of Losari Village with different plants. Data were collected by two methods, namely Pit fall trap and Hand sorting. The results showed that the level of species diversity in the study location was low. The total soil macrofauna recorded at the research location were 37 species consisting of 3 phyla. Cabbage farming land (station I) has the highest level of diversity compared to other stations with a value of H' = 1.064. The phylum with the highest number in the research location was Arthropoda phylum with 33 of the 98 total soil macrofauna species that had been found.

Keywords: soil macrofauna diversity; horticulture; pit fall trap; hand sorting.


Keywords


keanekaragaman makrofauna tanah; hortikultura; pit fall trap; hand sorting.

Full Text:

PDF

References


Arief, A. 2001. Hutan dan Kehutanan. Yogyakarta: Kanisius.

Ermija. 2018. Komposisi Komunitas Makrofauna Tanah pada Areal Perkebunan Kelapa Sawitdi Desa Sidodadi Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara. Skripsi. Medan: Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.

Eva, Banowati. 2013. Geografi Pertanian. Yogyakarta: Ombak.

Barus, A.& Syukri. 2008. Agroteknologi Tanaman Buah-buahan.Medan: USU Press.

Hakim, dkk. 1986. Dasar-dasar Imu Tanah. Lampung: Universitas Lampung.

Hanifah, K.A. 2004. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta (ID): Raja Grafindo Persada.

Mokany, A., J.T. Wood and S.A. Cunninghsm. 2008. Effect of shade and shading history on species abundances and ecosystem processes in temporary ponds. Freshwater Biology. 53(10): 1917-1928.

Njira, K.O.W. & Nabwami, Janet. 2013. Soil Management Practices that Improve Soil Health: Elucidating their Implications on Biological Indicators. Journal of Animal & Plant Sciences. 18(2): 2750-2760.

Odum EP, 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Diterjemahkan oleh Samingan, T. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hlm. 274-275.

Sarjani. 2009. Cuaca dan Iklim. http://elcom.umy.ac.id/elschool/muallimin_muhammadiyah/file.php/1/materi/Geografi/CUACA%20DAN%20IKLIM.pdf. [2 November 2020].

Sugiyarto, Efendi M, Mahajoeno E, Sugiti Y, Handayanto E, Agustina L. 2007. Preferensi berbagai jenis makrofauna tanah terhadap sisa bahan organik tanaman pada intesitas cahaya yang berbeda. Biodiversitas. 7(4):96-100.

Suin, N.M. 1997. Ekologi Hewan Tanah. Jakarta (ID): Bumi Aksara.

Suin, N.M. 2012. Ekologi Hewan Tanah. (Cetakan IV). Jakarta: Bumi Aksara dan Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati ITB.

Sulandjari, Pramono, S., S. Wisnubroto dan D. Indradewa. 2005. Hubungan Mikroklimat dengan Pertumbuhan dan Hasil Pule Pandak (Rauvolfia serpentina Benth.). Agrosains. 7(2):71-76.

Wulandari, Uteni, dkk. 2005. Pengaruh Keanekaragaman Mesofauna dan Makrofauna Tanah terhadap Dekomposisi Bahan Organik Tanaman di Bawah Tegakan Sengon (Paraserianthes falcataria). Jurnal Penelitian UNS: Surakarta.

Wulandari SD. 2013. Keanekaragaman insekta tanah pada berbagai tipe tegakan Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Skripsi. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.


Refbacks



Copyright (c) 2020 Quagga: Jurnal Pendidikan dan Biologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

QUAGGA : Jurnal Pendidikan dan Biologi

ISSN 1907-3089 (print), ISSN 2651-5869 (online)

Organized by Biological Education Study Program, Faculty of Teachers Training and Education, Universitas Kuningan, Indonesia.

Website : https://journal.uniku.ac.id/index.php/quagga/index

Email : [email protected]

Address : Jalan Cut Nyak Dhien No.36A Kuningan, Jawa Barat, Indonesia.


View My Stats

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.