ANALISIS KESALAHAN MORFOLOGIS DAN SINTAKSIS PADA PIDATO PRESIDEN JOKO WIDODO PERIODE JANUARI 2015

  • Ahmad Dedi Mutiadi Universitas Kuningan
  • Indah Patimah Universitas Kuningan

Abstrak

Judul penelitian ini adalah analisis kesalahan morfologis dan sintaksis pada pidato presiden Joko Widodo periode Januari 2015. Rumusan Masalah : 1) bagaimana kesalahan morfologis pada pidato presiden Joko Widodo periode Januari 2015 ?; 2) bagaimana kesalahan sintaksis pada pidato presiden Joko Widodo periode Januari 2015 ? Metode : deskriptif analisis kualitatif. Simpulan: analisis kesalahan morfologis dan sintaksis pada pidato presiden Joko Widodo periode Januari 2015 adalah sebagai berikut : kesalahan morfologis pada pidato Presiden Jokowi periode 2015 banyak terjadi karena menghilangkan imbuhan pada suatu kata, selain itu adanya penyingkatan morfem men-, meny-, meng-, dan menge- menjadi n-, ny-, ng-, dan nge-. Dalam penggunaan bahasa, karena pengaruh bahasa daerah, morfem men-, meny-, meng-, dan menge- disingkat menjadi n-, ny-, ng-, dan nge- dalam pembentukan kata kerja. contohnya, pada kata <ngalami> seharusnya mengalami, <beri> seharusnya memberi, kata <nyenggol> seharusnya menyenggol, <ngejek> seharusnya mengejek, <make> seharusnya memakai, <nonton>seharusnya menonton. Kesalahan sintaksis banyak terjadi karena kesalahan pada penyusunan struktur kalimat yang salah seperti pada kalimat <alhamdulillah sudah, sekarang ketemu> adalah contoh penyusunan struktur yang salah, seharusnya <Alhamdulillah sekarang sudah bertemu> kesalahan dalam bidang sintaksis juga terjadi karena adanya penggandaan subjek yaitu kata ‘Saya’ seperti pada kalimat < Saya kemarin saya lihat, peraturan ko seperti ini> seharusnya kalimat tersebut adalah Saya kemarin lihat peraturan ko seperti ini>. Selain itu adanya kesalahan sintaksis karena berstruktur dari bahasa daerah seperti pada kalimat <Kalau dibiarkan, sudah ton, bawanya ton, ya kan, dimasukkan ke penjara, eh masih mengendalikan bisnis narkobanya dari dalam penjara> Kata narkobanya merupakan kesalahan sintaksis yang terpengaruh oleh struktur bahasa daerah yaitu menggunakan akhiran-nya, contoh lain seperti dalam kalimat ‘bukunya sudah di ke kantorkan’.
Kata kunci : kesalahan, morfologis, sintaksis,

##submission.authorBiographies##

##submission.authorWithAffiliation##
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
##submission.authorWithAffiliation##
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP UNIKU

Referensi

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badudu.(1984).Morfologi Bahasa Indonesia (lisan). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. (1995). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer,Abdul.(2008).Morfologi Bahasa Indonesia.Jakarta:PT Rineka Cipta.

Chaer, Abdul.(2009).Sintaksis Bahasa Indonesia.Jakarta:PT Rineka Cipta.

Https://youtube.com

Https://kementriansekretariatnegararepublikindonesia.com

Keraf, Gorys.(1994).Komposisi.Jakarta:Ikrar mandiri Abadi.

Kosasih, E. (2002). Kompetensi Ketatabahasaan. Bandung: Yrama Widya.

Muslich, Mansur. (2010). Tatabentuk Bahasa Indonesia: Kajian ke Arah Tatabahasa Deskriptif. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurjamal, Daeng. (2010) Penuntun perkuliahan bahasa Indonesia, untuk memandu acara:Mc_moderator,karya tulis akademik,dan surat-menyurat. Bandung : Alfabeta.

Ramlan,M.(1997).Ilmu Bahasa Indonesia,Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif.Yogyakarta:UP Karyono.

Setyawati, Nanik.(2010).analisis kesalahan berbahasa.Jakarta: Balai Pustaka.

Sitompul, Henry. (2009). Jurus Sihir Orasi dan Menguasai Panggung. Yogyakarta:Rumah pengetahuan.

Diterbitkan
2016-03-05
Bagian
Articles