ANALISIS BAHASA DIALEK VULGAR DAN SLANG PADA PENULISAN STATUS FACEBOOK SISWA SMA YANG BERGABUNG DENGAN FACEBOOK ANITA SETIARSIH
Abstrak
Judul penelitian ini adalah Analisis Bahasa Dialek, Vulgar, dan Slang pada Penulisan Status Facebook Siswa SMA yang Bergabung dengan Facebook Anita Setiarsih. Rumusan Masalah 1) Bagaimana bahasa dialek pada penulisan status Facebook siswa SMA yang bergabung dengan Facebook Anita Setiarsih? 2) Bagaimana bahasa vulgar pada penulisan status Facebook siswa SMA yang bergabung dengan Facebook Anita Setiarsih? 3) Bagaimana bahasa slang pada penulisan status Facebook siswa SMA yang bergabung dengan Facebook Anita Setiarsih? Metode : metode deskriptif kulitatif. Simpulan : 1) penggunaan bahasa dialek pada penulisan status facebook siswa SMA, dalam penggunaan bahasa dialeknya, dialek yang digunakan adalah dialek Sunda, dimana dialek yang digunakan disesuaikan dengan tempat tinggal pemilik akun Facebook. Dialek-dialek yang digunakan pada setiap pemilik akun Facebok hampir sama, yang membedakan hanyalah dari bentuk kata yang berbeda tetapi memiliki makna yang sama seperti pada kata aing - uing, bae - wae, oge - keding, we - weh, boga - gaduh, miluan - iluan, siga - jiga, perbedaan ini disesuaikan dengan dialek masing- masing tempat tinggal pemilik akun Facebook, selain itu ada pula kata mah, asa, da, bae ah, atuh, pan, aih, dan sebagainya. 2) penggunaan bahasa vulgar pada penulisan status facebook siswa SMA, dalam penggunaan bahasa vulgarnya, pilihan kata yang digunakan cenderung lebih bersifat kasar dan tidak sopan, dan lebih banyak menggunakan nama binatang seperti anjing, dan monyet. Selain itu, ada pula dengan menggunakan kata iblis, setan, goblok, tai dan najis. Kata ini digunakan oleh pemilik akun Facebook, bukan berarti mereka tidak terpelajar, tetapi kata ini digunakan sebagai salah satu cara untuk mengekspresikan kemarahannya. 3) penggunaan bahasa slang pada penulisan status Facebook siswa SMA, dalam status Facebooknya bahasa slang yang digunakan banyak dalam bentuk singkatan, seperti : LDR ( Longdistance Relation Ship), BM ( Blackberry Messenger), DC (Delete Contact), FB (Facebook), OTW (On The Way), GWS (Get Well soon), selain dalam bentuk singkatan adapula dengan menggunakan angka 2 di belakangnya seperti: mudah2n, lebih2, serta dalam bahasa slang lainnya yaitu : gw, gua, gue, lo, lu, luh, pengent, binggow, brohh, dolo, tidor, ngape-ngape, delcont dan sebagainnya.
Kata kunci: Analisis, bahasa dialek, vulgar, slang, Facebook, siswa SMA
Referensi
Arifin, Zaenaldan S. AmranTasai. (2010). CermatBerbahasa Indonesia.
Jakarta: AKAPRESS.
Chaer, Abdul. (2009). PsikolinguistikKajianTeoretik. Jakarta:
RinekaCipta.
Chaer, Abdul dan Leonie Agustin. (2010). Sosiolinguistik
PerkenalanAwal.Jakarta: RinekaCipta.
Chaer, Abdul. (2011). Tata BahasaPraktisBahasa Indonesia.
Jakarta: RinekaCipta.
Chaer, Abdul. (2012). LinguistikUmum. Jakarta: RinekaCipta.
Heryadi, Didi. (2010). MetodePenelitianPendidikanBahasas. Bandung: PustakaBillah
Keraf, Gorys. (1984). Tata Bahasa Indonesia. Flores: PT. Nusa Indah.
Keraf, Gorys. (1979). Komposisi. Jakarta: PT. Nusa Indah.
Mar’at, Samsunuwiyati. (2011). PsikolinguistikSuatuPengantar.
Bandung: RedaksiRefikaAditama.
Pateda, Mansoer. (1994). LinguistikSebuahPengantar.
Bandung: PT. Angkasa Bandung.
Raflek, M. (2009).SosiolinguistikKajianMultidisipliner.
Malang: Universitasnegeri Malang.
Rahardi, Kunjana. (2010). Bahasa Indonesia untukPerguruanTinggi.
Yogyakarta: Airlangga.
Sugiyono.(2010). StatistikUntukpenelitian. Bandung: Alfabeta
Sumarsono.(2014). Sosiolunguistik. : PustakaPelajar
Soeparno.(2002). Dasar-dasarLinguistikUmum.
Yogyakarta: Tiara Wacana Yogyakarta.
http://id.wikipedia.org./wiki/dialek
http://Kamusbahasaindonesia.org/dialek/mirip
Penulis yang menerbitkan artikel dalam Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memiliki hak cipta artikel dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah lisensi CC-BY-SA atau The Creative Commons Attribution - Share Alike Licence.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.