KESALAHAN MORFOLOGIS PADA KANAL YOUTUBE GAMING SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Abstrak
Perkembangan teknologi digital, khususnya platform YouTube Gaming, telah membawa perubahan signifikan dalam industri hiburan dan komunikasi. Namun, penggunaan bahasa yang tidak formal dan tidak baku dalam konten gaming menjadi fenomena yang mengkhawatirkan, terutama dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan morfologis pada kanal YouTube Gaming dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data dari 31 kanal YouTube Gaming dan 61 konten video. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan morfologis dominan terjadi dalam bentuk afiksasi (prefiks, sufiks, dan konfiks), reduplikasi, serta penggunaan kata dasar yang tidak baku. Kesalahan-kesalahan ini mencerminkan dominasi bahasa informal dan tidak baku dalam konten gaming, yang dipengaruhi oleh kecepatan komunikasi, gaya bahasa santai, dan kebiasaan kreator konten. Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan morfologis berpotensi berdampak negatif pada pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya bagi anak-anak dan remaja. Namun, konten YouTube Gaming juga memiliki potensi sebagai media pembelajaran bahasa yang interaktif jika digunakan dengan tepat. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dalam konten gaming, serta pemanfaatan konten tersebut sebagai media pembelajaran yang inovatif.
Referensi
Ahmadani, A. A., & Claretta, D. (2024). Perilaku Trash-talking Sebagai Komunikasi pada Komunitas Game Online (Studi Deskriptif Kualitatif pada Komunitas Indo Cracked Club). JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 7(4), 3559-3566.
Amelia, D., Putri, Y. R., & Daulay, I. S. (2024). Analisis Perkembangan Bahasa Indonesia di Era Digital: Tantangan dan Peluang. Fonologi: Jurnal Ilmuan Bahasa dan Sastra Inggris, 2(4), 249-257.
Androutsopoulos, J. (2011). Language change and digital media: A review of conceptions and evidence. Working Papers in Urban Language & Literacies, 67.
Aribuma, A., Amalina, A. I., Listiani, E., Maulana, S., Utomo, A. P. Y., Kesuma, R. G., & Astuti, T. (2024). Analisis Kesalahan Berbahasa Teks Berita Pada Artikel Kompas Edisi Februari 2024 Sebagai Kelayakan Bahan Ajar Membaca Kritis. PUSTAKA: Jurnal Bahasa dan Pendidikan, 4(4), 113-133.
Arnus, S. H. (2018). Computer Mediated Communication (CMC), pola baru berkomunikasi. Al-Munzir, 8(2), 275-289.
Bajuri, M. Z. J., Rahman, F., & Ilma, A. A. (2024). Perkembangan Bahasa di Media Sosial: dari Bahasa Gaul hingga Singkatan Populer. Pujangga: Jurnal Bahasa dan Sastra, 10(2), 150-166.
Budiargo, Dian. Berkomunikasi Ala Net Generation. Elex Media Komputindo. Jakarta. 2015.
Crystal, D. (2006). Language and the Internet. Cambridge University Press.
Daud, R. F. (2021). Dampak Perkembangan Teknologi Komunikasi Terhadap Bahasa Indonesia. Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(2), 252-269.
Dewi, A. C., Ain, W. A., Rusli, S. P. P., Dwiputra, A. D., Agung, M., Mang, M. N. D., & Family, R. S. S. (2023). Pengaruh media sosial terhadap pemakaian bahasa oleh remaja. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP), 6(4), 1550-1555.
Hermawan, A. I., Rumaf, N., & Putra, T. Y. (2020). Analisis Abbrevation Bahasa Game Online pada Permainan Mobile Legend (Kajian Morfologi. FRASA: Jurnal Keilmuan, Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 1(2), 8-18.
Hidayat, A. A., Mahendra, Y. A., Anggraini, A. D., & Bagus, S. T. (2024). Dominasi Bahasa Gaul Di Kalangan Gen Z Dalam Konteks Presentasi Akademik: Studi Diskriptif Pada Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura. Jurnal Media Akademik (JMA), 2(12).
Iswatiningsih, D., & Pangesti, F. (2021). Ekspresi remaja milenial melalui penggunaan bahasa gaul di media sosial. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 7(2), 476-489.
Katadata Insight Center. (n.d.). YouTube Gaming Jadi Platform Streaming Gim Terpopuler di Indonesia. Katadata. Retrieved February 17, 2025, from https://databoks.katadata.co.id/teknologi-telekomunikasi/statistik/85cb29ff59325ae/youtube-gaming-jadi-platform-streaming-gim-terpopuler-di-indonesia
Khansir, A. A. (2012). Error analysis and second language acquisition. Theory and Practice in Language Studies, 2(5), 1027–1032. https://doi.org/10.4304/tpls.2.5.1027-1032
Khoirunisa, R., Dermawan, T. N., Aulia, D. R., Fillaili, C. K., & Afkar, T. (2024). Analisis Pembentukan Kata Pada Platform Telegram: Studi Kasus Lowongan Kerja Di Daerah Surabaya. Jurnal Media Akademik (JMA), 2(12).
Kusnanda, D. D., & Risnawaty, R. (2024). Analisis kesalahan berbahasa pada tingkat morfologi dalam komentar pengguna internet di unggahan akun TikTok@ Fadiljaidi. Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu, 3(1), 2475-2486.
Maulindah, R., & Uswati, T. S. (2019). Kesalahan Morfologi pada Teks Eksplanasi Siswa SMA Negeri 7 Cirebon. Indonesian Language Education and Literature, 5(1), 125–136.
Milroy, J., & Milroy, L. (2012). Authority in language: Investigating standard English. Routledge.
Mozes, G. N. (2020). the Influence of Youtube on English Vocabulary for Children 7-8 Years Old. Epigram, 17(2), 119–124. https://doi.org/10.32722/epi.v17i2.3458.
Nuraini, N., Purba, L. A., Ginting, S. A. H. B., & Lubis, F. (2023). Bahasa gaul di media sosial dan ancaman terhadap kebudayaan bahasa Indonesia pada remaja. Jurnal Riset Sosial Humaniora dan Pendidikan, 2(2), 23-36.
Pertiwi, R. A., & Assidik, G. K. (2024). Kesalahan morfologi siswa di sekolah menengah pertama dan pemanfaatannya sebagai modul ajar bahasa Indonesia. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 7(1), 85-98.
Putri, A. M. T., Slamet, S. Y., & Poerwanti, J. I. S. (2023). Analisis kesalahan morfologi bahasa Indonesia dalam karangan narasi peserta didik kelas v sekolah dasar. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia): Jurnal Ilmiah Pendidikan, 9(2).
Ramadhan, M. R. (2024). Respon Pengguna Bahasa Gaul: Media Sosial Tiktok Di Era Digital Native (Doctoral dissertation, Uin Ar-Raniry Banda Aceh).
Ramlan, M. (2009). Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono.
Rahmawati, E., Sesa, Y., & Wahyuni, I. (2024). Pemerolehan Bahasa Kedua Tataran Morfologis dan Sintaksis pada Anak Usia 5 Tahun (Kajian Psikolinguistik). Bastrando: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia, 4(1), 34-43.
Octorina, I. M., Karwinati, D., & Aeni, E. S. (2018). Pengaruh bahasa di media sosial bagi kalangan remaja. Parole: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(5), 727-736.
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: Teori dan Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka.
Siregar, A. N., & Amal, B. K. (2025). Relasi Sosial Antar Content Creator Tiktok Pada Kalangan Anak Muda Di Kota Medan. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 12(1), 263-272.
Sumarsono. (2017). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tarigan, Henry Guntur,2005. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa
Telaumbanua, Y. A., Zendrato, N. E. C., Nazara, B. T., Harefa, E. C., & Harefa, A. (2024). Analyzing the Language Style of Generation Z Teenagers in Their Instagram Posts. JELITA, 5(2), 588-600.
Triyono, R. Y., Nurjadin, R. A., Al Wafa, A. F., Ulwan, A. N. U., & Sholihatin, E. (2024). Analisis Bahasa Slang Pada Postingan Akun Media Sosial X Yupien Fess. Pendidikan Bahasa dan Ilmu Sastra, 1(1), 30-44.
Waafyah, N. W., & Umam, N. K. (2024). Analisis Pengaruh Media Sosial terhadap Bahasa Komunikasi Anak dalam Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 10(1), 855-863.
Yuniza, T. H., Dwiastuty, N., & Prasetyo, A. (2020). Analisis Kesalahan Morfologi pada Karangan Naratif. Deiksis, 12(03), 319-326.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##Penulis yang menerbitkan artikel dalam Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memiliki hak cipta artikel dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah lisensi CC-BY-SA atau The Creative Commons Attribution - Share Alike Licence.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.