VARIASI BAHASA BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI DESA MATANGAJI KECAMATAN SUMBER KABUPATEN CIREBON

Arip Hidayat

Abstract


Penelitian ini berisi tentang perbedaan variasi bahasa antara laki-laki dan perempuan di Desa Matangaji Kec. Sumber Kabupaten Cirebon. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ; bagaimana variasi bahasa laki-laki di Desa Matangaji Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon? Bagaimana variasi bahasa perempuan di Desa Matangaji Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon? Bagaimana perbedaan variasi bahasa laki-laki dan perempuan di Desa Matangaji Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon? Tujuan dari penelitian ini adalah : Ingin mengetahui variasi bahasa laki-laki di Desa Matangaji Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, Ingin mengetahui variasi bahasa perempuan di Desa Matangaji Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, Ingin mengetahui perbedaan variasi bahasa laki-laki dan perempuan di Desa Matangaji Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, dengan mengunakan pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini, data yang ada dikumpulkan dengan menggunakan teknik-teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Simpulan dari penelitian ini adalah ; Dari segi variasi bahasa dapat disimpulkan bahwa ternyata responden laki-laki masyarakat Desa Matangaji dalam kehidupan sehari-hari menggunakan ragam tidak baku dengan ciri khas dialek kedaerahan (Sunda). Hal itu dikarenakan bahasa yang dipergunakan sehari-hari adalah bahasa Sunda. Dalam hal kesopanan dan kehalusan, bahasa yang dipergunakan relatif sopan dan cenderung kasar. Hal itu disebabkan masyarakat Desa Matangaji merupakan masyarakat perbatasan, yang bahasanya dipengaruhi oleh bahasa Jawa. Kalimat yang digunakan responden laki-laki cenderung pendek dan banyak menggunakan kata kerja. Kata sifat jarang muncul dalam wawancara. Penggunaan pola kalimat yang pendek serra jarang munculnya kata sifat disebabkan oleh psikologi laki-laki yang cenderung rasional dan realistis, sehingga perkataannya tidak bertele-tele, singkat, padat, dan jelas; penguasaan bahasa responden perempuan rata-rata tiga bahasa, yaitu bahasa Sunda, Indonesia, dan Jawa. Dari tiga bahasa yang dikuasai, dua bahasa yang dipakai secara aktif untuk berkomunikasi, yaitu bahasa Sunda dan Indonesia. Bahasa Sunda dipakai dalam kehidupan sehari-hari, sementara bahasa Indonesia dan Jawa dipakai untuk kegiatan formal di sekolah, perdagangan, dan melayani tamu dari luar. Dari segi variasi bahasa dapat disimpulkan bahwa ternyata responden perempuan masyarakat Desa Matangaji dalam kehidupan sehari-hari menggunakan ragam tidak baku dengan ciri khas dialek kedaerahan (Sunda). Hal itu dikarenakan bahasa yang dipergunakan sehari-hari adalah bahasa Sunda. Dalam hal kesopanan dan kehalusan, bahasa yang dipergunakan relatif sopan dan halus. Kalimat yang digunakan responden panjang dan bertele-tele. Dalam penggunaan kata, selain kata kerja banyak ditemukan kata sifat. Kehalusan bahasa, penggunaan pola kalimat yang panjang serta munculnya kata sifat disebabkan oleh psikologi perempuan yang cenderung perasa dan emosional, sehingga mempengaruhi tuturannya; perbedaan antara variasi bahasa laki-laki dan perempuan terletak pada kehalusan bahasa, panjang pendeknya kalimat, serta jenis kata yang dipergunakan. Jika laki-laki cenderung kasar, menggunakan pola kalimat pendek (singkat), serta lebih dominan kata kerja, maka perempuan cenderung lebih halus dan tertata, lebih panjang kalimatnya, serta selalu ditemukan kata sifat dalam tuturannya. Kehalusan, panjang
pendeknya kalimat, serta jenis kata yang digunakan dipengaruhi oleh perbedaan psikologi antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki cenderung rasional sementara perempuan cenderung emosional. Wanita cenderung lebih ekspresif dalam kata-kata. Di samping itu perempuan lebih halus dalam bahasanya dikarenakan norma yang mengikat mereka untuk berbicara lebih halus dan sopan.
Kata kunci : variasi bahasa, laki-laki, perempuan, Desa Matangaji

References


Ahmadi, A.H. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Alwasilah, A. Chaedar. (1985). Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa.

Barker, Chris. 2005. Cultural Studies : Teori dan Praktik. Yogyakarta : PT. Bintang Pustaka.

…….. 2006. Cultural Studies: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Bloomfield, L. 1933. Language. New York : Holt, Rinehart and Winston.

Chaer, Abdul dkk. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dhofir, Syarqawi. 2000. Pengantar Metodologi Riset. Sumenep: Iman Bela.

Fasold, R. 1984. The Sociolinguistics of Society. New York : Basil Blackwell Inc.

Jalaludin Rakhamat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Keraf, Gorys.1997. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah.

Kridalaksana, Harimurti. 1985. “Fungsi bahasa dan sikap bahasaâ€. Flores: Nusa Indah.

Moleong, Lexy, J., 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Onong Effendy, 1994, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Nababan. 2000. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Pateda, Mansoer. 1987. Sosiolinguistik. Bandung : Angkasa

Ramlan, M. (1967). Ilmu Bahasa Indonesia Morfologi. Yogyakarta: UP Indonesia.

Ramlan, M. (1981). Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: UP Karyono.16

Rusyana, Yus. (1988). Perihal Kedwibahasaan (Bilingualisme). Jakarta: Depdikbud Dirjendikti.

Saleh, Muhammad & Mahmudah. 2006. Sosiolinguistik. Makassar: Badan Penerbit UNM.

Schiffrin, Deborah. 2007. Ancangan Kajian Wacana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Soekanto, Soejono. 1986. Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Soekanto, Soerjono. 1999. Sosiologi Suatu pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

…………. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Soemardi, Soelaeman. 1974. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sugihastuti. 2000. Wanita di Mata Wanita. Bandung : Yayasan Nuansa Cendikia

Sugihastuti, Itsna Hadi Saptiawan. 2007. Gender & Inferioritas Perempuan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Suhendi, Didi. 2006. Srintil dalam Belenggu Gender. Yogyakarta : Alief Press.

Sumarsono. 2000. Sosiolinguistik. Yogjakarta : Sabda

Suwito. (1993). Pengantar Awal Sosiolinguistik. Solo: Henary Offset.

Deborah Tannen (2003). "Gender and Family Interaction". In J. Holmes & M. Meyerhoff. The Handbook on Language and Gender. Oxford, UK & Cambridge, MA: Basil Blackwell.

Wardhaugh, Ronald. 1992. An Introduction to Sociolinguistics. Cambrigde: Blackwell Publishers.




DOI: https://doi.org/10.25134/fjpbsi.v5i2.187



Copyright (c)



Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

e-ISSN 2614-7718 | p-ISSN 2086-0609

 Creative Commons License

View My Stats

Jl. Cut Nyak Dien No. 36A Cijoho-Kuningan

Pos. 45513 | [email protected]