PENGGALIAN NILAI-NILAI TRADISI SINGO ULUNG SEBAGAI RELEVANSI PEMBELAJARAN

  • Septania Indri Winarni Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang

Abstract

Menanamkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dalam lembaga pendidikan salah satunya melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia. Disinilah bertemu antara pendidikan dan kebudayaan lokal. Pembelajaran Bahasa digunakan untuk mengkomunikasikan kearifan lokal masyarakat setempat, salah satunya Bondowoso yaitu Singo Ulung. Pembelajaran yang efektif merupakan pembelajaran yang bersifat kontekstual. Pembelajaran kontekstual yaitu hal yang dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan kondisi nyata yang dialami oleh peserta didik itu sendiri. Peserta didik akan mudah memahami pembelajaran ketika materi pembelajaran dikaitkan langsung dengan kehidupan nyata. Peserta didik tidak mengandai-andai suatu kejadian yang ada di dalam teks.

References

Adisusilo, S. (2014). Pembelajaran Nilai Karakter: Konstruktivisme dan VCT Sebagai Inovasi Pendekatan Pemebelajaran Afektif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Calhoun, Joyce, dan Weil. Model Of Teaching: Model-Model Pengajaran: Edisi Kedelapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Gafur, A. (2012). Desain Pembelajaran:Konsep, Model, dan Aplikasinya Dalam Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Ombak.

Mulyana, R. (2011). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.

Endraswara, S. (2006). Kejawen. Jurnal Kebudayaan Jawa Fakultas Bahasa Seni Universitas Negeri Yogyakarta.Vol. 1, hlm. 56.

Kristanti, L.D. (2011). Dinamika Kesenian Singo Ulung Di Kabupaten Bondowoso Tahun (1942-2011). Tidak Diterbitkan. Skripsi. Jember:Universitas Jember.

Published
2020-01-04