URGENSI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MORFOLOGI KONTEKSTUAL BERBASIS MULTIMODALITAS

Jasmine Belinda Budijanto, Yuliana Setyaningsih, R. Kunjana Rahardi

Abstract


ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan urgensi dari pengembangan bahan ajar morfologi kontekstual berbasis multimodalitas. Penelitian ini menggunakan penelitian mix-method. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa dan dokumen berupa rencana pembelajaran semester mata kuliah morfologi. Data yang diperoleh berupa hasil pengisian angket dan hasil analisis dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan studi pustaka. Penelitian ini menggunakan kualitatif dan kuantitatif dalam menganalisis data yang diperoleh. Data angket dianalisis menggunakan kualitatif dan kuantitatif, sedangkan hasil analisis dokumen dianalisis dengan menggunakan kualitatif. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti menemukan bahwa mahasiswa mengalami kesulitan dalam belajar morfologi. Kesulitan terbesar mahasiswa adalah mempelajari morfem, morf, alomorf, dan afiksasi. Untuk membantu mahasiswa, sudah terdapat beberapa buku yang membantu, seperti buku ajar morfologi dan buku referensi. Akan tetapi, buku ajar tersebut belum terintegrasi dengan multimodalitas sehingga mahasiswa masih mengalami kesulitan untuk memahami morfologi. Oleh karenanya, diperlukan bahan ajar morfologi yang kontekstual dan terintegrasi dengan multimodalitas. Dengan adanya bahan ajar morfologi kontekstual berbasis multimodalitas, mahasiswa menjadi lebih mudah memahami morfologi.

 KATA KUNCI: bahan ajar; morfologi kontekstual; multimodalitas.

THE URGENCY OF THE DEVELOPMENT OF MULTIMODALITY-BASED CONTEXTUAL MORPHOLOGY TEACHING MATERIALS

 

ABSTRACT: This study aims to describe the urgency of developing multimodality-based contextual morphology teaching materials. This study uses a mix-method research. The subjects of this study were students and documents in the form of semester learning plans for morphology subjects. The data obtained are the results of filling out the questionnaire and the results of document analysis. Data collection techniques used are questionnaires and literature study. This study uses qualitative and quantitative in analyzing the data obtained. Questionnaire data were analyzed using qualitative and quantitative, while the results of document analysis were analyzed using qualitative. Based on this research, the researcher found that students had difficulties in learning morphology. The biggest difficulty for students is learning morphemes, morphs, allomorphs, and affixations. To help students, there are several books that help, such as morphology textbooks and reference books. However, the textbook has not been integrated with multimodality so that students still have difficulty understanding morphology. Therefore, contextual and integrated morphology teaching materials are needed with multimodalities. With multimodality-based contextual morphology teaching materials, students will find it easier to understand morphology.

KEYWORDS: teaching materials; contextual morphology; multimodality.

References


Adami, E. (2016). Multimodality. Oxford Handbook of Language and Society. Oxford: Oxford University Press.

Akhyaruddin, Agusti, A., & Yusra, H. (2019). Analisis Morfofonemik Bahasa Melayu Jambi sebagai Pengembangan Bahan Ajar Morfologi Bahasa Indonesia. Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 9(2), 44–59.

Baryadi, I. P. (2011). Morfologi dalam Ilmu Bahasa. Yogyakarta: Penerbit USD.

Hermawan, B. (2021). Analisis Wacana Multimodalitas untuk Pemula. Bandung: UPI Press.

Jewitt, C., & Henriksen, B. (2019). Social Semiotics Multimodality. (1978).

Luca, I.-S. (2020). A Multimodal Discourse Analysis in Media. Romanian Journal of English Studies, 17(1), 74–80. https://doi.org/10.1515/rjes-2020-0009

Magnusson, P., & Godhe, A.-L. (2019). Multimodality in Language Education – Implications for Teaching. Designs for Learning, 11(1), 127–137. https://doi.org/10.16993/dfl.127

Miladiyah, M. (2018). The Outcome of Multimodality on Language Teaching and Learning. 228(Klua), 341–347. https://doi.org/10.2991/klua-18.2018.51

Ramlan, M. (1980). Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: U.P. Karyono.

Rofi, A., Atmazaki, & Abdurahman. (2014). Pengembangan Buku Teks Pembelajaran Berbasis Kontekstual Dalam Materi Proses Morfologi Bahasa Indonesia Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran, 2(3).

Sari, Y. (2018). Multimodalitas dalam Gambar Iklan Luwak White Koffie Versi Lee Min-Ho”. Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa, 15(2), 235. https://doi.org/10.26499/metalingua.v15i2.73

Savitri, M. T., & Rosa, R. N. (2019). A Study of Multimodal Analysis in Smartphone Advertisement. Journal of English Language And Literature, 8(3), 231–240.

Suyudi, I. (2015). Kajian Terjemahan Komik “Peri Kenanga”: Sebuah Tinjauan Multimodalitas dan Analisis Wacana Kritis. UNS Journal of Language Studies, 4(1), 56–69.

Towndrow, P. A., Nelson, M. E., & Yusuf, W. F. B. M. (2013). Squaring literacy assessment with multimodal design: An analytic case for semiotic awareness. Journal of Literacy Research, 45(4), 327–355. https://doi.org/10.1177/1086296X13504155




DOI: https://doi.org/10.25134/fon.v18i1.4837



Copyright (c) 2022 Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

e-ISSN 2614-7718 | p-ISSN 2086-0609

 Creative Commons License

View My Stats

Jl. Cut Nyak Dien No. 36A Cijoho-Kuningan

Pos. 45513 | [email protected]