POSISI BAHASA INDONESIA DALAM DOKUMEN KEBIJAKAN BAHASA DI PERGURUAN TINGGI
Abstrak
ABSTRAK: Perubahan zaman menuntut perkembangan kebijakan di berbagai ranah. Kebijakan bahasa terutama di dunia pendidikan menjadi satu di antara kebijakan yang penting dalam keberlangsungan bahasa Indonesia yang bertujuan untuk memartabatkan bahasa Indonesia itu sendiri. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan posisi bahasa yang terdapat di dalam dokumen kebijakan bahasa di pendidikan tinggi, yaitu sebagai mata kuliah perguruan tinggi dan bahasa pengantar dalam pendidikan. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik analisis konten dari produk kebijakan bahasa yang berupa Undang-Undang dan Peraturan Pendidikan Tinggi yang sudah mengalami berbagai perkembangan setiap periodenya. Hasilnya bahwa sebagai mata kuliah wajib perguruan tinggi, bahasa Indonesia adalah alat membentuk karakter dan kepribadian mahasiswa yang menjadi cikal bakal terwujudnya peradaban bangsa serta membentuk identitas dan jati diri bangsa. Dapat disimpulkan, bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam proses pembelajaran di Perguruan Tinggi sehingga dapat mewujudkan bahasa Indonesia menjadi media pengantar sebagai media pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sains. Selain itu, kebijakan bahasa yang dirumuskan dimaksudkan untuk melindungi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan mempertahankan fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia.
KATA KUNCI: bahasa Indonesia; kebijakan bahasa; pendidikan tinggi
INDONESIAN LANGUAGE POSITION IN DOCUMENTS LANGUAGE POLICY IN HIGHER EDUCATION
ABSTRACT: Changing times demand the development of policies in various fields. Language policy, especially in the world of education, is one of the important policies in the sustainability of the Indonesian language, which aims to dignify the Indonesian language itself. The purpose of this study is to describe the position of Indonesian as a university course and to describe the position of Indonesian as the language of instruction in education. The research approach used was a qualitative with a descriptive method. This research is a content analysis of language policy products in the form of higher education laws and regulations that have undergone various developments over time. The result is that, as a compulsory college subject, Indonesian is a tool to shape the character and personality of students and the nation's civilization as well as to shape the nation's identity. The Indonesian is expected to have a central role in the learning process so that the Indonesian language can be realized as a means of developing and utilizing science and technology.
KEYWORDS: Indonesian; language policy; higher educationReferensi
Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Abdulmohsin, & Ahmad, A. (2016). Language Revival: Significance, Strategies, Methods and Issues. European Journal of English Language and Literature Studies, 4(6), 53–65.
Afifah, T. (2018). Identitas Nasional Ditinjau dari Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009. Ajudikasi: Jurnal Ilmu Hukum, 2(2), 187–198.
Al-Asadi, F. (2016). Language Policy And English Learning Development:, Suggestive Language Policy For The College Of Education / Ibn Rushd. Journal of Arts, Literature, Humanities and Social Sciences, 225. https://doi.org/10.33193/1889-000-002-013
Awuor, & Elizabeth, Q. (2019). Language Policy in Education: The Practicality of Its Implementation and Way Forward. Journal of Language, Technology & Entrepreneurship In Africa, 10(1), 94–109.
Caplan, J. E., Adams, K., & Boyd, R. L. (2020). Personality and Language. The Wiley Encyclopedia of Personality and Individual Differences, September, 311–316. https://doi.org/10.1002/9781118970843.ch52
Collin, J. T. (2005). Bahasa Melayu, Bahasa Dunia: Sejarah Singkat. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Dalimunte, A. A. (2016). Implementasi Kebijakan Bahasa dan Implikasinya dalam Penguatan Identitas, Integritas, dan Pluralitas Bangsa. Jurnal Humaniora Teknologi, 2(1). https://doi.org/10.34128/jht.v2i1.3
Davies, A. (2007). An Introduction to Applied Linguistics: From Pratice to Theory (Second Edition). Edinburgh University Press. https://doi.org/10.4000/apliut.3747
Haerudin, D. (2010). Sikap Bahasa Mahasiswa. http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/196408221989031-DINGDING_HAERUDIN/SIKAP_BAHASA_MAHASISWA.pdf
Hamied, F. A., & Musthafa, B. (2019). Policies on Language Education in Indonesia. Indonesian Journal of Applied Linguistics, 9(2), 308–315. https://doi.org/10.17509/ijal.v9i2.20279
Hanna. (2014). Pembelajaran Bahasa Indonesia Mau Dibawa Ke Mana. BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 1, 97.
Hornberger, N. H., & McKay, S. L. (2010). Sociolinguistics and Language Education (Vol. 20, Issue 4). Multilingual Matters. https://doi.org/10.3109/00206098109072705
Inayatusshalihah. (2019). Bahasa Adang di Tiga Komunitas di Pulau Alor. In Menjaga Bahasa Memuliakan Bangsa: Bunga Rampai Konservasi Bahasa dan Sastra Daerah. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Isa, B. Z., Ahmed, H., & Grema, Y. (2014). Language Death and Endangered Languages. IOSR Journal of Humanities and Social Science, 19(10), 46–48. https://doi.org/10.9790/0837-191064648
Joseph, J. E. (2004). Language and Identity: National, Ethnic, Religious (Vol. 30, Issue 2). Palgrave Macmillan. https://doi.org/10.2104/aral0728
Juanda, Sobarna, C., & Darheni, N. (2017). Buku Pembinaan Bahasa Indonesia. Kanisius.
Keputusan Dikti No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Perkembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, (2006).
Keputusan Ditjen Dikti No. 84/E/KPT/2020 Pedoman Pelaksanaan Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi bagi Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah I-IV serta Bimtek Bagi Dosen Pengampu Mata Kuliah Wajib Kur, (2020).
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, (2000).
King, L. (2018). Perspectives on multilingalism. Cambridge Assessment English, 1–40.
Kornai, A. (2013). Digital Language Death. PLoS ONE, 8(10). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0077056
Lazuardi, D. R. (2015). Realitas Penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu Bangsa. Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB, 221–233.
Mahsun. (2014). Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia 2013: Kurikulum. Rajawali Press.
Moring, T., Godenhjelm, S., Haapamäki, S., Lindström, J., Östman, J.-O., Saari, M., & Sylvin, J. (2013). Language policies in universities and their outcomes. In Exploring the Dynamics of Multilingualism (Issue January, pp. 299–322). John Benjamins Publishing Company. https://doi.org/10.1075/mdm.2.14mor
Mulyana, A. T. (2018). Isu-Isu Kritis Kebijakan Bahasa dan Pengajaran Bahasa. Biormatika Jurnal Ilmiah FKIP, 4(1), 1–7. http://garuda.ristekbrin.go.id/author/view/1058315
Nurhasanah, N. (2017). Peranan Bahasa sebagai Mata Pelajaran Wajib di Indonesia. Eduscience, 2(2), 87–93.
Obiero, O. J. (2010). From Assessing Language Endangerment or Vitality to Creating and Evaluating Language Revitalization Programmes. Nordic Journal of African Studies, 19(4), 26–26.
Paauw, S. (2009). One Land, One Nation, One Language: An Analysis of Indonesia’s National Language Policy (Vol. 1).
Peratuan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, (2005).
Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, (1999).
Potebnia, O. (2019). Language and Nationality. East/West: Journal of Ukrainian Studies, 4(2), 81–104.
Pramuki, B. E. (2014). Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. In Bahasa Indonesia (Vol. 1, Issue August, pp. 117–125).
Pratama, R. K. (2018). Bahasa , Negara , dan Kekuasaan: Struktur-Kultur Politik Kebijakan Bahasa Indonesia. Diksi, 26(2), 156–161.
Raharjdo, M. (2006). Bahasa, Pemikiran dan Peradaban: Telaah Filsafat Pengetahuan dan Sosiolinguistik.
Rahman, F. (2011). Bahasa dan Kebijakan Politik (Kasus Bahasa Mandarin di Indonesia). Proceeding Seminar Internasional Serumpun Melayu V Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin, 8-9 Juni 2011 Kebahasaan, Sastra, Dan Pendidikan, June 2011, 47–56.
Ridwan, M. (2018). National and Official Language: The Long Journey of Indonesian Language. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal) : Humanities and Social Sciences, 1(2), 72–78. https://doi.org/10.33258/birci.v1i2.14
Rosyidah, I. (2010). Relevansi Ilmu Pengetahuan, Filsafat, Logika dan Bahasa dan Membentuk Peradaban. El-HArakah, 12(1), 19–36.
Saputra, E., & Saputra, A. (2020). A New Language Policy. Linguists (Journal of Lingguistics and Language Teaching), 6(1), 18–35.
Sumarno. (2020). Analisis Isi dalam Penelitian Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Jurnal Elsa, 18(2), 36–55. https://media.neliti.com/media/publications/338807-analisis-isi-dalam-penelitian-pembelajar-1dd08013.pdf
Suwardjono. (2008). Peran dan Martabat bahasa Indonesia. Kongres IX Bahasa Indonesia, 1–35.
Tsunoda, T. (2018). Language Endangerment and Language Revitalization: An Introduction. In The Routledge Handbook of Ecolinguistics. https://doi.org/10.4324/9781315687391-4
Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, (2012).
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (2003).
Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, (2009).
UNESCO. (2003). Language Vitality and Endangerment. International Expert Meeting on UNESCO Programme Safeguarding of Endangered Languages. https://doi.org/10.1093/eurheartj/4.suppl_a.181
Ward, R. (2019). ‘National’ and ‘official’ languages across the independent asia-pacific. Portal (Australia), 16(1–2), 82–100. https://doi.org/10.5130/portalv16i1/2.6510
White, M. D., & Marsh, E. E. (2006). Content analysis: A Flexible methodology. Library Trends, 55(1), 22–45. https://doi.org/10.1353/lib.2006.0053
Wismanto, A. (2014). Interdependensi Antara Bahasa Indonesia dengan Iptek sebagai Penghela Pembentukan Istilah Melalui Media Bahasa. Tuturan, 3(1), 5–24.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##Penulis yang menerbitkan artikel dalam Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memiliki hak cipta artikel dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah lisensi CC-BY-SA atau The Creative Commons Attribution - Share Alike Licence.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.