BAHASA INDONESIA MENUJU BAHASA INTERNASIONAL

Dendy Sugono

Abstract


Dalam perikehidupan masyarakat Indonesia telah terjadi berbagai perubahan, terutama yang berkaitan dengan tata ekonomi dan politik. Di bidang ekonomi, misalnya, telah terjadi perubahan dalam sistem perdagangan dari perdagangan tradisional ke perdagangan bebas, dari sistem tawar ke sistem harga mati. Situasi itu telah merambah ke kota-kota kecil di Tanah Air. Bahkan, sistem itu telah merambah ke perdagangan eceran (kecil), seperti pasar-pasar/toko kecil (mini market) dan kios-kios barang dan minuman. Selain hilangnya budaya tawar, ada fenomena baru sedang mewabah seolah menandai kelas sosial masyarakat, yaitu belanja secara daring (online), belanja tak perlu keluar rumah cukup memesan secara daring dan barang diantar ke rumah. Kondisi itu mendatangkan pengusaha besar memasuki area perdagangan tradisional, bahkan sejumlah pengusaha besar dari luar Indonesia mendekati pasar-pasar tradisional. Sistem perdagangan pun telah berubah diawali dengan Tata Ekonomi Eropa dan perkembangan di kawasan Asia Tenggara. Kawasan Asia Tenggara ini telah memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Kondisi itu telah menempatkan bahasa asing pada posisi strategis yang memungkinkan bahasa itu memasuki berbagai sendi kehidupan bangsa dan memengaruhi perkembangan bahasa di kawasan negara-negara ASEAN, seperti bahasa Indonesia (Sugono, 2014). Keadaan itu telah membawa perubahan gaya hidup dan perilaku masyarakat dalam bertindak dan berbahasa, khususnya di Indonesia. Misalnya, rasa kebersamaan telah tergeserkan oleh individualisme; interaksi sosial di tempat umum telah kehilangan ruang, seperti pusat belanja yang disebut pasar dahulu menjadi tempat interaksi sosial warga masyarakat. Kini tempat itu telah berganti pasar modern (swalayan) yang tidak memberi peluang terjadinya interaksi sosial, bahkan antara pembeli dan penjual, apalagi dengan pemilik barang dagangan, tidak ada percakapan. Gejala tersebut merupakan indikasi bahwa ruang gerak penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan mengalami pergeseran. Sebaliknya, penggunaan bahasa asing makin memperoleh tempat dalam tatanan kehidupan masa kini.

References


Alwi, Hasan dan Dendy Sugono (Ed.). 2000. Politik Bahasa. Jakarta: Pusat Bahasa.

Alwi, Hasan, Dendy Sugono, dan A. Rozak Zaidan. (Ed.) 2000. Bahasa Indonesia dalam Era Program Globalisasi. Jakarta: Pusat Bahasa. Brown, H. Douglas. 2007. Terjemahan. Noor Cholis dan Yusi Avianto Perianom. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. Kaswanti Purwo, Bambang. 2002. “Perkembangan Pengajaran Bahasa”. Dalam Hasan Alwi dan Dendy Sugono (Ed.) Telaah Bahasa dan Sastra. Jakarta: Penerbit Obor dan Pusat Bahasa. Moeliono, Anton M. 2000. “Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi” Dalam Hasan Alwi, Dendy Sugono, dan A. Rozak Zaidan (Ed.). Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi. Jakarta: Pusat Bahasa. Pusat Bahasa.2008. Lentera Inonsia I da II. Jakarta. Syamsuddin, AR dan Vismaia S. Damaianti. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugono, Dendy. (Ed.) 2003. Bahasa Indonesia Menuju Masyarakat Madani. Jakarta: Penerbit Progres. ---------. 2004. “Strategi Perancangan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia” Makalah Kongres Bahasa Utama Dunia. Kuala Lumpur, 5—8 Oktober 2004. --------. 2005. “Prospek Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi” Dalam Seminar Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia. Perth, Australia.

---------- 2014. Peran dan Kekuatan Bahasa Indonesia dalam Industri Kreatif Kebahasaan. Jakarta: Badan Bahasa dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ---------. 2017. “Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing di Asia Tenggara.” Batu, Malang: Konferensi Internasional X BIPA.




DOI: https://doi.org/10.25134/fjpbsi.v11i2.722



Copyright (c) 2017 FON



Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

e-ISSN 2614-7718 | p-ISSN 2086-0609

 Creative Commons License

View My Stats

Jl. Cut Nyak Dien No. 36A Cijoho-Kuningan

Pos. 45513 | [email protected]