Literasi Media Melalui Kajian Linguistik Fungsional di Indonesia

Wulan Rahmatunisa

Abstract


Gempuran hoax atau berita bohong menjadi semakin menghawatirkan. Penggunaan sosial media yang menjadi salah satu arena penyebaran hoax harus mendapat perhatian utama khususnya bagi generasi Z yang merupakan konsumen mayoritas dari jejaring tersebut. Pada makalah ini akan dipaparkan mengenai bagaimana peranan literasi media melalui kajian linguistik fungsional menjadi senjata terhadap serangan berita bohong, yang diterapkan dalam ranah pendidikan di Indonesia. Literasi media merupakan sarana untuk menjadikan kita pembaca yang kritis dan tidak langsung terprovokasi oleh isu yang media sajikan (Cope, 2002). Sebagai bagian tak terpisahkan dari esensi Systemic Functional Linguistics atau tata bahasa fungsional, literasi media mengajak kita untuk faham akan bagaimana sebuah teks memiliki multidimensi dalam pengkonstruksian makna (Halliday dan Matthiessen, 2004). Oleh karena itu, sudah saatnya linguistik fungsional digalakan sebagai senjata ampuh anti hoax dalam dunia pendidikan di Indonesia. Kata kunci:

References


Alwasilah, A.C. (2001). Language, culture, and education: A portrait of contemporary Indonesia. Bandung: Bahasa & Seni Press.

Anderson, M., & Anderson, K. (1997). Text types in English. South Yarra: Macmillan Education Australia.

Bumela, L. (2012). The metafunctions revealed: EFL learners‟ experiences in making sense of the texts. CONAPLIN Journal, Second Volume 1.2, 60-72.

Bumela, L. (2013). Mengeksplorasi tata bahasa fungsional. Cirebon: IAIN Syeh Nurjati Press.

Cope, N. (2002). Linking critical literacy and media literacy in an academic preparation program. Prospect, Vol. XVII, No. 2, April, 2002.

Derewianka, B. (1990). Exploring how text work. Sydney: Primary English Teaching Association.

Eggins, S. (2004). An introduction to systemic functional linguistics (2nd ed.). London: Continuum International publishing group.

Halliday , M. A. K., & Hasan, R. (1985). Language, context, and text: Aspects of language in a social-semiotic perspective. Victoria: Deakin University.

Halliday, M.A.K. (1994). An introduction to functional grammar (2nd ed). London: Edward Arnold.

Halliday, M.A.K., & Matthiessen, C. (2004). An introduction to functional grammar (3rd ed.). London: Hodder Arnold.

Lehtonen, M. (2000). The cultural analysis of text. London: Sage Publication Ltd.

Martin, J.R. (1985). Factual writing: Exploring and challenging social reality. Melbourne: Deakin University Press.

Wallace, C. (2003). Critical reading in language education. New York: Palgrave McMillan.




DOI: https://doi.org/10.25134/fjpbsi.v11i2.726



Copyright (c) 2017 FON



Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

e-ISSN 2614-7718 | p-ISSN 2086-0609

 Creative Commons License

View My Stats

Jl. Cut Nyak Dien No. 36A Cijoho-Kuningan

Pos. 45513 | [email protected]