MASKULINITAS TOKOH UTAMA PADA CERITA RAKYAT KAMANDAKA

Aprilia Rizki Arifah, Nugraheni Eko Wardhani, Edy Suryanto

Abstract


ABSTRAK: Cerita rakyat Kamandaka sangat popular di Banyumas. Cerita Kamandaka menjelaskan perjalanan Kamandaka yang pergi berkelana mencari calon istrinya. Kisah Kamandaka dalam pengembaraanya menarik untuk diteliti dari segi kemaskulinitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan maskulinitas dalam tokoh utama cerita rakyat Kamandaka. Metode penelitian yang digunakan, yaitu kualitatif yang dijabarkan secara deskriptif.  Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kajian gender. Teori maskulinitas yang digunakan ialah maskulinitas Janet Saltzman Chafetz.

Data penelitian berupa kata, frasa, kalimat yang terdapat pada cerita rakyat Kamandaka Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca-catat. Analisis data dilakukan dengan analisis isi (content analysis). Hasil penelitian ini, tokoh Kamandaka memiliki 7 karakteristik maskulinitas, yaitu fisik, fungsional, agresif seksual, emosional, intelektual, interpersonal, dan karakter personal. Hal ini berarti bahwa maskulinitas pada cerita rakyat Kamandaka masih digambarkan secara tradisional dan positif. Maskulinitas tersebut sesuai dengan kondisi sosial dan budaya yang ada pada masyarakat Banyumas saat itu. Sikap positif Kamandaka dapat dijadikan teladan, khususnya untuk masyarakat Banyumas dan sekitarnya.

KATA KUNCI: cerita rakyat; folklore; maskulinitas; tokoh utama

 

MAJOR CHARACTER MASCULINITY

ON THE STORY OF THE KAMANDAKA PEOPLE

 

ABSTRACT: Kamandaka folklore is very popular in Banyumas. Kamandaka's story describes the journey of Kamandaka who goes on a journey to find his future wife. The story of Kamandaka in his wandering is interesting to study in terms of his masculinity. This study aims to explain masculinity in the main character of the Kamandaka folklore. The research method used is qualitative which is described descriptively. This research approach is a gender study approach. The masculinity theory used is Janet Saltzman Chafetz's masculinity. The research data is in the form of words, phrases, sentences contained in the Kamandaka folklore. Data collection techniques use note-taking techniques. Data analysis was performed by content analysis. The results of this study, the character Kamandaka has 7 characteristics of masculinity, namely physical, functional, aggressive sexual, emotional, intellectual, interpersonal, and personal character. This means that masculinity in the Kamandaka folklore is still depicted in a traditional and positive way. This masculinity was in accordance with the social and cultural conditions that existed in Banyumas society at that time. Kamandaka's positive attitude can be used as an example, especially for the people of Banyumas and its surroundings.

KEYWORDS: folktales; folklore; masculinity; folklore; the main character


References


Adelia, A., & Setyorini, R. (2019). Maskulinitas Tokoh Nayla dalam Cerpen “Hangover” Karya Djenar Maesa Ayu. Jurnal Bahtera: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya, 6(11), 459–467. https://doi.org/https://doi.org/10.37729/btr.v6i11.5545

Al Farobi, M., Aminullah, M. A., & Mulyanti, T. (2022). Tabu Ungkapan dalam Budaya Bahasa Jawa Ngapak Banyumasan. Risenologi: Jurnal Sains, Teknologi, Sosial, Pendidikan, Dan Bahasa, 7(2), 77–82. https://ejurnal.kpmunj.org/index.php/risenologi/article/view/310/269

Alam, M. B., & Tjahjono, T. (2021). Virilitas dalam Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas dan O Karya Eka Kurniawan: Teori Dominasi Maskulin–Pierre Bourdieu. Jurnal Education and Development, 9(3), 331–336. https://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/view/2863/1839

Anjani, O., & Hasmira, M. H. (2022). Kopi Hitam dan Laki-Laki dalam Persepsi Perempuan diKota Padang. Jurnal Perspektif, 5(4), 612–620. https://doi.org/https://doi.org/10.24036/perspektif.v5i4.706

Aqib, Z. (2012). Pendidikan Karakter di Sekolah Membangun Karakter dan Kepribadian Anak. Bandung: Yrama Widya.

Ariefa, N. A., & Mutiawanthi, M. (2017). Representasi Gender dalam Folklor Jepang. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora, 3(3), 261–273. https://doi.org/https://doi.org/10.36722/sh.v3i3.213

Arif, M., & Edy Thoyib, M. (2017). Konstruksi Maskulinitas dalam Cerita Rakyat Jawa. Jurnal Kesetaraan Dan Keadilan Gender, 12(2), 1–10. https://doi.org/https://doi.org/10.18860/egalita.v12i2.7938

Asnawi, A. (2020). Kategori dan Fungsi Sosial Teks Cerita Rakyat Mayarakat Banjar Hulu: sebagai Pengukuh Warisan Kebudayaan Lokal Bangsa. Jurnal Sastra Indonesia, 9(3), 212–221. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/jsi.v9i3.41939

Bascom, W. R. (1965). The Form of Folklore: Prose Narrative. The Hague: Mouton.

Brunvand, J. H. (1968). The Study of American Folklore-An Introduction.

Chafetz, J. S. (1974). Handbook of The Sociology of Gender. New York: Plenum Publishers.

Cresswell, J. W. (2012). Eduactional Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. Ney Jersey: Person Education, Inc.

Danandjaya, J. (1991). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Dewi, D. P., & Danela, H. G. (2021). Maskulinitas dalam Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer dan Implikasinya dengan Pembelajaran Menganalisis Pesan dari Buku Fiksi. Parafrasa: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajaran, 3(1), 9–14. https://jurnal.unikal.ac.id/index.php/parafrasa/article/view/1399

Gardner, H. (2003). Multiple Intelligences. Batam: Interaksara.

Gloriani, yusida, Pujiatna, T., & Kurnia, M. D. (2021). Fenomena dan Realitas Sosial Budaya serta Nilai-Nilai pada Cerita Rakyat Cirebon. Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 17(2), 234–246. https://doi.org/10.25134/fon.v17i2.4502

Goleman, D. (2003). Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ibrahim, A. I. (2013). Maskulinitas dalam Novel Keluarga Permana. Metasastra, 6(2), 1–16. https://core.ac.uk/download/pdf/230546946.pdf

Itulua-Abumere, F. (2013). Understanding Men and Masculinity in Modern Society. Open Journal of Social Science Research, 1(2), 42–45. https://doi.org/10.12966/ojssr.05.05.2013

Khan, F. (2018). The Concept of Folklore: An Overview of the Psychoanalytic Reading of Folklores. International Journal of English Literature and Social Sciences (IJELS), 3(6), 1059–1061. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.22161/ijels.3.6.21

Khavifah, N., Lubis, F. O., & Oxcygentri, O. (2022). Konstruksi Sosial Stereotip Laki-Laki Feminin. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 8(22), 510–518. https://doi.org/https://doi.org/10.5281/zenodo.7356981

Koderi, M. (1991). Banyumas: Wisata dan Budaya. Purwokerto: Metro Jaya.

Krippendorff, K. (2004). Content Analysis: An Introduction to Its Methodology (second edition). In SAGE Publications.

Lumbantobing, P. A. (2020). The Contribution of Lecturer Pedagogical Competence, Intellectual Intelligence and Self-Efficacy of Student Learning Motivation. Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education (BirLE) Journal, 3(1), 564–573. https://doi.org/https://doi.org/10.33258/birle.v3i1.852

Maitrianti, C. (2021). Hubungan antara Kecerdasan Intrapersonal dengan Kecerdasan Emosional. Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam, 11(2), 291–305. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22373/jm.v11i2.8709

Manizar HM, E. (2017). Mengelola Kecerdasan Emosi. Tadrib, 2(2), 198–213. http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Tadrib/article/view/1168

Nugroho, R. (2008). Gender dan Strategi Pengarus-Utamaannya di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nurfaidah, R. (2016). Dominasi Maskulinitas dalam Cerpen Indonesia. Meta Sastra, 9(2), 239–252. https://doi.org/https://doi.org/10.26610/metasastra.2016.v9i2.239-252

Oktaviana, O. A., & Aprilia, M. P. (2022). Maskulinitas dalam Film Indonesia (Analisis Isi Kuantitatif Maskulinitas pada Film Aksi Indonesia Produksi 2011-2021). JIKA (Jurnal Ilmu Komunikasi Andalan), 5(1), 43–64.

Priyadi, S. (2007). Cablaka sebagai Inti Model Karakter Manusia Banyumas. Diksi, 14(1), 11–18. https://journal.uny.ac.id/index.php/diksi/article/view/6542

Propp, V. Y. (2012). The Russian Folktale by Vladimir Yakovlevich Propp. Detroit, Michigan: Wayne State University Press.

Purnama, S. D., Effendy, C., & Wartiningsih, A. (2019). Maskulinitas Tokoh Utama dalam Kumpulan Cerita Pendek Nadira Karya Leila S. Chudori. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 8(2), 1–11. https://doi.org/10.26418/JPPK.V8I2.31399

Purwanti, M. (2020). Reprensentasi Maskulinitas dalam Cerita Rakyat Jambi Bukit Perak. Journal of Language and Literature, 6(1), 18–28. https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/sastra/article/download/2480/1942

Ramadhani, A. ., & Suratnoaji, C. (2021). Representasi Maskulinitas Tokoh Utama dalam Film Persahabatan Bagai Kepompong 2021. Jurnal Nomosleca, 7(2), 160–173. https://doi.org/10.26905/nomosleca.v7i2.6251

Rofi’ie, A. H. (2019). Pendidikan Karakter Adalah Sebuah Keharusan. WASKITA: Jurnal Pendidikan Nilai Dan Pembangunan Karakter, 1(1), 113–128. https://doi.org/https://doi.org/10.21776/ub.waskita.2017.001.01.7

Safira, H. V., & Dewi, P. A. R. (2020). Representasi Maskulinitas Dalam Film 27 Steps of May. Commercium, 3(2), 1–11. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/Commercium/article/view/35906/31992

Sarhan, N. N. (2023). A Critical Stylistic Analysis of Ideologies of Masculinity and Femininity in Folktales of Egypt (1980). مجلة البحث العلمي في الآداب,

(1), 36–61. https://doi.org/10.21608/JSSA.2023.166531.1434

Sasmita, U. (2017). Representasi Maskulinitas dalam Film Disney Moana (Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce). Jurnal Online Kinesik, 4(2), 127–144. https://scholar.archive.org/work/mwb43i3mojf4hp72ykwpdmd7oy/access/wayback/http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Kinesik/article/download/9391/pdf_1

Setiawanti, Y. (2014). Rekonstruksi Cerita Rakyat Djaka Mruyung di Kabupaten Banyumas. Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa, 3(1), 42–48. https://doi.org/10.15294/SUTASOMA.V3I1.4026

Sholikha, M. (2020). Maskulinitas dalam Novel Kembara Rindu Karya Habiburrahman El Shirazy. Bapala, 7(1), 1–17. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bapala/article/view/33481

Solikatun, S., & Kartono, D. T. (2020). Tradisi Maskulinitas Suku Sasak (Studi Tentang Seni Pertunjukan Peresean). Jurnal Analisa Sosiologi, 9(1), 183–196. https://doi.org/https://doi.org/10.20961/jas.v9i1.41450

Sugiarti, S., Andalas, E. F., & Bhakti, A. D. P. (2022). Representasi maskulinitas laki-laki dalam cerita rakyat nusantara. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 8(1), 181–196. https://doi.org/10.22219/KEMBARA.V8I1.18245

Ulya, C., Sari, R. D. P., Saddhono, K., & Sudaryanto, M. (2021). Representation of Javanese Masculinity in The Dangdut Songs Lyric. Masculinities & Social Change, 10(2), 139–161. https://doi.org/10.17583/MCS.2021.5967

Widyahening, E. T., & Wardhani, N. E. (2016). Literary Works and Character Education. International Journal of Language and Literature, 4(1), 176–180. https://doi.org/10.15640/ijll.v4n1a20

Widyawati, M., & Andalas, E. F. (2020). Dinamika Maskulinitas dan Nasionalisme Masyarakat Jawa di Era Majapahit. Satwika: Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 4(2), 116–129. https://doi.org/https://doi.org/10.22219/satwika.v4i2.14288

Yuliyanti, F. D., Bajari, A., & Mulyana, S. (2017). Representasi Maskulinitas Dalam Iklan Televisi Pond’s Men #Lelakimasakini (Analisis Semiotika Roland Barthes Terhadap Representasi Maskulinitas). Jurnal Komunikasi, 9(1), 16–30. https://doi.org/10.24912/JK.V9I1.180




DOI: https://doi.org/10.25134/fon.v19i2.7759



Copyright (c) 2023 Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

e-ISSN 2614-7718 | p-ISSN 2086-0609

 Creative Commons License

View My Stats

Jl. Cut Nyak Dien No. 36A Cijoho-Kuningan

Pos. 45513 | [email protected]