EKSISTENSI BAHASA MELAYU DIALEK SORKAM DAN FAKTOR PENYEBAB KEMUNDURAN DAYA TAHAN HIDUP

Tiopiolina Tiopiolina, Firman Matias Simanjuntak, Geprita Gulo, Esrawati Satriana Simanullang, Emasta Evayanti Simanjuntak

Abstract


ABSTRAK: Bahasa adalah jati diri suatu bangsa. Kepunahan suatu bahasa menjadi titik awal hilangnya jati diri bangsa. Bahasa daerah merupakan bahasa yang dituturkan oleh masyarakat di daerah tertentu dan menjadi ciri khas daerah tersebut. Indonesia memiliki 718 bahasa daerah, salah satunya bahasa Melayu dialek Sorkam. Bahasa Melayu dialek Sorkam merupakan identitas bagi masyarakat Sorkam. Namun, berdasarkan data Badan Bahasa Kemdikbudristek, eksistensi bahasa Melayu dialek Sorkam semakin tergerus oleh zaman. Hal tersebut yang menjadi dasar penelitian ini. Adapun penelitian ini merupakan kajian ilmu antropolinguistik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui eksistensi bahasa Melayu dialek Sorkam pada masa lalu dan masa kini serta faktor penyebab kemunduran daya tahan hidup bahasa Melayu dialek Sorkam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran atau mix methods. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket, melakukan wawancara, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Melayu dialek Sorkam tidak digunakan di seluruh wilayah Kecamatan Sorkam dan Kecamatan Sorkam Barat, melainkan hanya di wilayah tertentu saja.  Selanjutnya, bahasa Melayu dialek Sorkam hanya digunakan oleh 32,5% dari total sampel, sedangkan 67,5% lainnya menggunakan bahasa lain di luar bahasa Melayu dialek Sorkam. Adapun faktor penyebab kemunduran daya tahan hidup bahasa Melayu dialek Sorkam adalah faktor linguistik (interferensi bahasa) dan faktor nonlinguistik (geografi, sosial-budaya, agama, ekonomi, dan pendidikan).

KATA KUNCI: Antropolinguistik; Eksistensi Bahasa; Melayu dialek Sorkam

THE EXISTENCE OF THE SORKAM DIALECT OF MALAY AND THE FACTORS CAUSING THE DETERIORATION OF SURVIVAL

 

ABSTRACT: Language is the identity of a nation. The extinction of a language becomes the starting point for the loss of national identity. Regional language is the language spoken by the people in a particular area and is the hallmark of that area. Indonesia has 718 regional languages, one of which is Malay in the Sorkam dialect. The Sorkam dialect of Malay is the identity of the Sorkam community. However, based on data from the Ministry of Education and Culture's Language Agency, the existence of the Sorkam dialect of Malay is increasingly being eroded by time. This is the basis of this research. This research is an anthropolinguistic study. The purpose of this study was to determine the existence of the Sorkam dialect Malay in the past and present as well as the factors causing the decline in the survival of the Sorkam dialect Malay. This research uses mixed research methods. Data collection was carried out by distributing questionnaires, conducting interviews, observing and studying literature. The results showed that the Sorkam dialect of Malay was not used in all areas of Sorkam and West Sorkam Districts, but only in certain areas. Furthermore, the Sorkam dialect of Malay is only used by 32.5% of the total sample, while the other 67.5% use a language other than Sorkam dialect Malay. The factors causing the decline in the survival of the Sorkam dialect are linguistic factors (language interference) and non-linguistic factors (geography, socio-culture, religion, economics and education).

KEYWORDS: Antropolinguistic; Language Existence; Malay dialect of Sorkam


References


Abdin, N. (2021). Upaya Masyarakat dan Pemerintah dalam Mencegah Kepunahan Bahasa Daerah untuk Menghadapi Tantangan Revolisi Industri di Era 4.0 Jurnal Akademia. 18(2): 59─65.

Ambarita, E. (2019). Ancaman Kepunahan Bahasa-bahasa Daerah di Era Globalisasi-Sebab-Musabab. Conference: Sidang Terbuka Senat Universitas Methodist Indonesia pada Acara Wisuda. Medan. Universitas Methodist Indonesia.

Amin, M., & Suyanto, S. (2017). Pergerseran dan Pemertahanan Bahasa Ibu dalam Ranah Rumah Tangga Migran di Kota Semarang. Nusa: Jurnal Ilmu bahasa dan Sastra. 12(1). 15─26.

Arisandy, D., Rizkika, D. P., & Astika, T. D. (2019). Eksistensi Bahasa Indonesia pada Generasi Milenial di Era Industri 4.0. Bahastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 3(2). 247─251.

Aziz, A.D. 2020. Bugis Language Maintanance Strategy in Lombok. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 3 (2): 199─208.

Budiwiyanto, A. (2022, 22 Januari). Kontribusi Kosakata Bahasa Daerah dalam Bahasa Indonesia. Accesed from https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/artikel-detail/792/kontribusi-kosakata-bahasa-daerah-dalam-bahasa-indonesia.

Guillot, C. 2014. Lobu Tua: Sejarah Awal Barus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Humas. (2023, 16 April). Merdeka Belajar untuk Revitalisasi Bahasa Daerah yang Terancam. https://setkab.go.id/merdeka-belajar-untuk-revitalisasi-bahasa-daerah-yang-terancam/.

Ismadi, H. D. (2022, 22 Januari). Kebijakan Perlindungan Bahasa Daerah dalam Perubahan Kebudayaan Indonesia. https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/artikel-detail/842/kebijakan-perlindungan-bahasa-daerah-dalam-perubahan-kebudayaan-indonesia.

Jazeri, M. (2017). Sosiolinguistik: Ontologi, Epistomologi, dan Aksiologi. Tulungangung: Akademia Pustaka.

Kemdikbud. (2022). FTBI 2022 Tandai Puncak Revitalisasi Bahasa Daerah di Sumatera Utara. URL: https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/11/ftbi-2022-tandai-puncak-revitalisasi-bahasa-daerah-di-sumatera-utara.

Kemdikbudristek. 2022. Revitalisasi Bahasa Daerah. URL: https://www.kemendikbud.go.id/main/files/download/214da454701bfa4. Diakses tanggal 25 Februari 2023.

Koentjaraningrat. 2015. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Lestari, F., dan Pebriana, P. H. 2019. Penerapan Model Bengkel Sastra untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskriptif di Kelas V SDN 002 Pasir Salang. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 44─55. Liliweri. 2018. Pengantar Studi Kebudayaan. Bandung: Penerbit Nusa Media.

Liliweri. 2018. Pengantar Studi Kebudayaan. Bandung: Penerbit Nusa Media.

Marbun, S. 2023. Kerajaan Sorkam (Kesultanan Sorkam). Sleman: Deepublish.

Nirwan., Wissang, I. O., Hakim, L., Pande, R., Winarna., Susanti. R., Bawamenewi, A., Suvina., Pelangi, I., Lemba, V. C., Arisanti, I., Sukarismanti., & Sakti, P. 2023. Bahasa dan Budaya. Badung: CV Intelektual Manifes Media.

Oktaviani, V., Pratiwi, A., & Baitullah. (2022). Ragam Bahasa Slang dalam Media Sosial Twitter. Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia. 5(2), 1─12.

Pelly. U. (2019). Tak Hilang Melayu di Bumi. Medan: Casa Mesra Publisher.

Pengelola Web Kemendikbud. (2022, 22 Februari). Mendikbudristek Luncurkan Merdeka Belajar 17: Revitalisasi Bahasa Daerah. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/02/mendikbudristek-luncurkan-merdeka-belajar-17-revitalisasi-bahasa-daerah.

Purba, R.O. (2020). Profil Potensi Pulau-Pulau Kecil. Tapanuli Tengah. Dinas Kelautan dan Perikanan.

Purwasih, T., Filia, R. A., & Sobar, T. (2019). Loyalitas Masyarakat Kampung Adat Cireundeu dalam Mempertahankan Bahasa Ibu. Parole: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 2(2). 239─242.

Putera, R. W. H., dan Wijana, I. D. P. 2021. Interferensi Bahasa Minangkabau terhadap Bahasa Indonesia: Studi Kasus di Instagram. Jurnal BATRA. 7(1). 11─25.

Radhiyah, I. (2021). Mempertahankan Eksistensi Bahasa Indonesia dengan Sikap Berbahasa. Cross-Border. 4(2). 951─605.

Razak, N. A., & Kutty, F. M. (2021). Daya Tahan, Strategi Daya Tahan Tindak serta Hubungannya terhadap Tahap Kesejahteraan Psikologi Guru. Malaysian Journal of Social Sciences and Humanities, 6(3), 171─179.

Saleh, B. (2020). Barus Sebagai Titik Nol Peradaban Islam di Nusantara. Medan: Perdana Publishing.

Sinaga, R. (2015). Silsilah Marga-marga Batak. Jakarta: Dian Utama.

Siregar, D., & Gulo, Y. (2020). Eksistensi Parmalim Mempertahankan Adat dan Budaya Batak Toba di Era Modern. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya. 6(1). 41─51.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Tabak, S. (2019). 6th, 7th, and 8th Grade Students Misconseptions about The Order of Operations. International Journal of Educational Methodology. 5(3). 363─373.

Tartila. A. (2020). Pengaruh Gawai terhadap Pemerolehan Bahasa pada Anak Usia 4 Tahun dengan Analisis Sintaksis. SeBaSa: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 3(1).49─55.

Widianto, E. (2018). Pemertahanan Bahasa Daerah melalui Pembelajaran dan Kegiatan di Sekolah. Jurnal Kredo. 1(2). 1─13.

Wilian, S. (2010). Pemertahanan Bahasa dan Kedwibahasaan pada Penutur Bahasa Sasak di Lombok. Jurnal Ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesia. 28(1). 23─40.




DOI: https://doi.org/10.25134/fon.v19i2.8588



Copyright (c) 2023 Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

e-ISSN 2614-7718 | p-ISSN 2086-0609

 Creative Commons License

View My Stats

Jl. Cut Nyak Dien No. 36A Cijoho-Kuningan

Pos. 45513 | [email protected]