THE EFFECT OF MULTILITERATIVE LEARNING MODELS ON UNDERSTANDING READING SKILLS IN INDONESIA LANGUAGE CONTENT
Abstract
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dikuasi oleh peserta didik. Bahasa memiliki empat keterampilan, salah satunya keterampilan membaca, membaca dapat menambah informasi sebagai pengetahuan. Namun, pada kenyataannya di lapangan keterampilan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia masih rendah terutama dalam memahami kalimat serta isi dari sebuah teks, selain itu juga model pembelajaran yang kurang bervariasi, sehingga hasil belajar peserta didik masih dibawah nilai KKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran multiliterasi terhadap keterampilan membaca pemahaman peserta didik kelas V SD Negeri Cirea. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan metode Pre-eksperimen, dengan desain One-Group-Pretest-Posttest. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V berjumlah 26 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 soal pretest dan 20 soal posttest. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji normalitas, uji hipotesis (uji t) dan menggunakan perhitungan N-Gain yaitu uji N-Gain. Hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat pengaruh penggunaan model multiliterasi terhadap keterampilan membaca pemahaman peserta didik kelas V. Keterampilan membaca pemahaman peserta didik sebelum dan setelah diberi perlakuan terdapat peningkatan dengan kategori tinggi. Maka dari itu pada penelitian ini yakni model pembelajaran multiliterasi lebih efektif digunakan dalam proses pembelajaran khususnya pada proses membaca sebuah teksReferences
Aarnoutse, C., Van Leeuwe, J., Voeten, M., & Oud, H. (2001). Development of decoding, reading comprehension, vocabulary and spelling during the elementary school years. Reading and Writing, 14(1–2), 61–89. https://doi.org/10.1023/a:1008128417862
Abidin, Y. (2015). Pembelajaran Multiliterasi Sebuah Jawaban atas Tantangan Pendidikan Abad Ke-21 dalam Konteks Keindonesiaan. Bandung: Refika Aditama.
Basuki, I. A. (2011). Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Berdasarkan Tes Internasional dan Tes Lokal. Bahasa Dan Seni, 39(2), 202–212.
Budiman, A., Rahmawati, R., & Ulfa, R. A. (2018). Efl Teacher’s Belief And Practice On Integrating Ict In The Classroom: A Case Study On The Implementation Of Samr Model In Teaching Reading Descriptive Text At Ma Assalam, Sukoharjo. Jurnal Penelitian Humoniora, 19(2), 39–51.
Dafit, F. (2017a). Keefektifan Kemampuan Menulis Kreatif Siswa Sd Dengan Model Pembelajaran Multiliterasi. GERAM (Gerakan Aktif Menulis), 5(1), 55–64.
Dafit, F. (2017b). Pengaruh Model Pembelajaran Multiliterasi Terhadap Kemampuan Membaca Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Inovasi Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 1(1), 87–100. https://doi.org/10.24036/jippsd.v1i1.7937
Duke, N. K. (2009). Effective Practices for Developing Reading Comprehension. Journal of Education, 189(2), 107–122.
Fitriyani, Y., & Supriatna, N. (2019). Effect of Effectiveness of Application Used Cooperative Learning Model Type Numbered Head Together (NHT), Teams Games Tournament (TGT) and Course Review Horay (CRH) against Increased Critical Thinking Skill of Students. The 2nd International Conference on Elementary Education, 2(1), 955–968. http://proceedings.upi.edu/index.php/icee/article/view/707/623
Fraenkel, J. R., Wallen, N. E., & Hyun, H. H. (2012). How to Design and Evaluate Research in Education (Vol 8). New York: McGraw Hill.
Hermawati, E., Sari, M. Z., & Fitriyani, Y. (2020). The effectiveness of using cooperative learning models toward pre-service elementary teacher’s understanding on social science education course: a comparison for cooperative script, articulation, and guided note taking. Indonesian Journal of Elementary Teachers Education (IJETE), 1(1), 39–48.
Hesterman, S. (2011). A contested space: The dialogic intersection of ICT, multiliteracies, and early childhood. Contemporary Issues in Early Childhood, 12(4), 349–361. https://doi.org/10.2304/ciec.2011.12.4.349
Morocco, C.C., et al. (2008). upported Literacy for Adolescents: Transforming Teaching and Content Learning for The Twenty-First Century. San Francisco: Jossey-Bass A Wiley Imprint.
Nuryani, P., Abidin, Y., & Herlambang, Y. T. (2019). Model Pedagogik Multiliterasi Dalam Mengembangkan Keterampilan Berpikir Abad Ke-21. EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru, 11(2), 117–126. https://doi.org/10.17509/eh.v11i2.18821
Rajendram, S. (2015). Critical Intersections in Education: An OISE/UT Students. Journal Winter, 3, 1–18.
Rakhimbekova G.O., Baigozhina Z.M., Abdrakhmanova A.Y., Samatanova A.R., Orazakova R.K., Nurtayeva Z. Z., S. J. Z. D. (2015). Development of professional competence in students of creative pedagogical specialties (professionallyoriented aspect). Life Sci J, 53(1), 25–29.
Silvers, P., Shorey, M., & Crafton, L. (2010). Critical literacy in a primary multiliteracies classroom: The hurricane group. Journal of Early Childhood Literacy, 10(4), 379–409. https://doi.org/10.1177/1468798410382354
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Susanti, D. R. (2013). Membelajarkan Penguasaan Keterampilan Membaca dan Menulis pada Anak-Anak. Thufulla : Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, 1(1), 101–118. https://doi.org/10.21043/thufula.v1i1.4247
Wandasari, Y., Kristiawan, M., & Arafat, Y. (2019). Policy evaluation of school’s literacy movement on improving discipline of state high school students. International Journal of Scientific and Technology Research, 8(4), 190–198.
Wood, C., & Connelly, V. (2009). Contemporary perspectives on reading and spelling. In Contemporary Perspectives on Reading and Spelling. https://doi.org/10.4324/9780203877838
Ini adalah ringkasan yang dapat dibaca manusia dari (dan bukan pengganti) lisensi. Sangkalan.
Anda bebas untuk:
- Bagikan — salin dan distribusikan kembali materi dalam media atau format apa pun
- Beradaptasi — remix, transformasi, dan membangun di atas materi
- Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini selama Anda mengikuti ketentuan lisensi.
Di bawah ketentuan berikut:
- Atribusi — Anda harus memberikan kredit yang sesuai, memberikan tautan ke lisensi, dan menunjukkan apakah perubahan telah dilakukan. Anda dapat melakukannya dengan cara apa pun yang wajar, tetapi tidak dengan cara apa pun yang menunjukkan pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- NonKomersial — Anda tidak boleh menggunakan materi untuk tujuan komersial.
- ShareAlike — Jika Anda me-remix, mengubah, atau membangun materi, Anda harus mendistribusikan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama seperti aslinya.
- Tidak ada batasan tambahan — Anda tidak boleh menerapkan ketentuan hukum atau tindakan teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan apa pun yang diizinkan oleh lisensi.
Pemberitahuan:
- Anda tidak harus mematuhi lisensi untuk elemen materi dalam domain publik atau di mana penggunaan Anda diizinkan oleh pengecualian atau batasan yang berlaku.
- Tidak ada jaminan yang diberikan. Lisensi mungkin tidak memberi Anda semua izin yang diperlukan untuk tujuan penggunaan Anda. Misalnya, hak-hak lain seperti publisitas, privasi, atau hak moral dapat membatasi cara Anda menggunakan materi tersebut.