PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL DI KELAS VIII
Abstrak
Rendahnya hasil belajar IPS yang dicapai siswa bersumber pada kinerja guru dan aktivitas siswa, antara lain: dalam mengajarkan materi kebanyakan guru melibatkan kegiatan menghafalkan tanpa berpikir; dalam penilaian terdapat penekanan pada ujian menilai hafalan, sehingga siswa tidak mampu berbuat, dan tidak mampu memecahkan masalah-masalah; guru kurang berhasil mengelola pembelajaran karena lemah dalam menguasai materi dan lemah dalam menggunakan pendekatan pembelajaran. Hal ini tampak dari suasana kelas yang tegang dan membosankan, guru sibuk menyampaikan materi tanpa mengontrol siswanya paham atau tidak. Guru dalam menyelenggarakan pembelajaran nampak monoton atau tidak melakukan variasi-variasi. Salah satu upaya untuk mengubah kondisi di atas dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa siswa, yakni dengan penerapan model pembelajaran reciprocal teaching. Reciprocal teaching merupakan suatu pendekatan pengajaran yang bercirikan praktek terbimbing dalam menerapkan strategi-strategi sederhana dan konkret terhadap tugas pemahaman bacaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan disain penelitian yang digunakan yaitu model Kemmis dan Mc Taggart (1993) yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan (siklus spiral) meliputi tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, catatan lapangan, lembar wawancara, dan tes. penerapan model pembelajaran reciprocal teaching dalam penelitian ini memberikan dampak yang cukup baik bagi siswa, yaitu meningkatnya proses dan hasil belajar siswa pada pembelajaran penyimpangan sosial. Hal ini dapat dilihat pada hasil tes akhir yang diperoleh siswa. Hasil tes akhir pada siklus I, nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 74,5, dan pada siklus II nilai rata-rata yang dicapai siswa sebesar 89,2 serta persentase ketuntasan belajar kelas mencapai 100%. Penerapan model pembelajaran reciprocal teaching juga dapat meningkatkan aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini terlihat dalam setiap siklus aspek-aspek yang diamati pada aktivitas siswa menunjukkan perubahan yang meningkat menjadi lebih baik. Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dapat dilihat dari persentase yang berkategori baik, pada siklus I sebesar 10%, dan pada siklus II sebesar 70%. Kemudian untuk kinerja guru, dalam pelaksanaan siklus I, kinerja guru sudah mencapai target dengan tingkat ketercapaian 81,5% yang termasuk pada kriteria baik, dan pada pelaksanaan siklus II, kinerja guru semakin meningkat dengan tingkat ketercapaian 96,3%. Kesimpulan yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah bahwa penerapan model pembelajaran reciprocal teaching pada pembelajaran penyimpangan sosial dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan pemahaman siswa.Kata Kunci; Reciprocal Teaching
Referensi
Depdiknas. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Dirjen. Pendidikan Dasar dan Menengah.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka
Hermawan, Ruswandi, dkk. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.
Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.
Nasution. 1991. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Bandung: Jemmars
Nurwantoro, 2001. Penerapan Reciprocal Teaching pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas I di SMU Kemala Bhayangkari Surabaya. Tesis. Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Tidak dipublikasikan
Ruseffendi. 2003. Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.
Sagala. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alpabeta: Bandung,
Sapriya, dkk. 2006. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI PRESS Solihatin dan Raharjo. 2005. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakata: Bumi Aksara Sri Sudarmi dan Waluyo, 2008: 141)
Sri Sudarmi dan Waluyo. 2008. Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII Halaman 141-149. Pusat Perbukuan Depdiknas. PT. Sindur Press)
Pedagogi Jurnal Penelitian Pendidikan Volume 03 No 02 November 2016
Sudjana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Suheman, S dan Winataputra U.S. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka
Sukmara, Dian. 2005. Implementasi Program Life Skill dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi pada Jalur Sekolah. Bandung: Mughni Sejahtera.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme. Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi Pustaka
Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya
Ini adalah ringkasan yang dapat dibaca manusia dari (dan bukan pengganti) lisensi. Sangkalan.
Anda bebas untuk:
- Bagikan — salin dan distribusikan kembali materi dalam media atau format apa pun
- Beradaptasi — remix, transformasi, dan membangun di atas materi
- Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini selama Anda mengikuti ketentuan lisensi.
Di bawah ketentuan berikut:
- Atribusi — Anda harus memberikan kredit yang sesuai, memberikan tautan ke lisensi, dan menunjukkan apakah perubahan telah dilakukan. Anda dapat melakukannya dengan cara apa pun yang wajar, tetapi tidak dengan cara apa pun yang menunjukkan pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- NonKomersial — Anda tidak boleh menggunakan materi untuk tujuan komersial.
- ShareAlike — Jika Anda me-remix, mengubah, atau membangun materi, Anda harus mendistribusikan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama seperti aslinya.
- Tidak ada batasan tambahan — Anda tidak boleh menerapkan ketentuan hukum atau tindakan teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan apa pun yang diizinkan oleh lisensi.
Pemberitahuan:
- Anda tidak harus mematuhi lisensi untuk elemen materi dalam domain publik atau di mana penggunaan Anda diizinkan oleh pengecualian atau batasan yang berlaku.
- Tidak ada jaminan yang diberikan. Lisensi mungkin tidak memberi Anda semua izin yang diperlukan untuk tujuan penggunaan Anda. Misalnya, hak-hak lain seperti publisitas, privasi, atau hak moral dapat membatasi cara Anda menggunakan materi tersebut.