Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kuantum Materi Perubahan Energi Listrik Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas VI-A SDN Pajawankidul Kecamatan Lebakwangi
Abstrak
Penggunaan model pembelajaran dalam pembelajaran materi pokok Perubahan Energi Listrik dalam upaya membantu memudahkan pemahaman materi pelajaran sehingga memberikan implikasi terhadap meningkatnya aktivitas dan hasil belajar siswa yang lebih baik. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus dengan tujuan Mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Kuantum dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar IPA siswa Kelas VI-A SD Negeri Pajawankidul. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Pengelolaan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kuantum dalam pembelajaran IPA materi pokok Perubahan Energi Listrik pada siswa Kelas VI-A SD Negeri Pajawankidul Kecamatan Lebakwangi, adanya peningkatan dengan prosentase kebehasilan pada siklus I: 68.05% meningkat signifikan pada siklus II: 91.67% Jadi, secara keseluruhan hasil observasi pengelolaan pembelajaran oleh guru meningkat dari siklus I sampai Siklus II, juga telah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari aktivitas guru dalam penerapan Model Pembelajaran Kuantum adanya peningkatan dengan prosentase kebehasilan pada siklus I: 65.63% , siklus II dan 82.29% dan untuk hasil observasi aktivitas Siswa pada siklus I: 62.50% , siklus II: 87.50%. Jadi, secara keseluruhan hasil observasi aktivitas siswa meningkat dari siklus I sampai Siklus II. Model Pembelajaran Kuantum dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi pokok Perubahan Energi Listrik pada siswa siswa Kelas VI-A SD Negeri Pajawankidul Kecamatan Lebakwangi, hal ini dapat dilihat dari aktivitas guru adanya peningkatan Nilai hasil belajar siswa mengalami peningkatan untuk setiap siklus. Rata-rata skor hasil belajar Pra Siklus : 63.25 siklus I : 69.50 dan Siklus II : 77.50 dengan Prosentase Ketuntasan Pra Siklus : 40 %, siklus I : 55% dan Siklus II : 90%. Dari hasil proses belajar mengajar nampak jelas, bahwa hasil belajar IPA khususnya pada materi pokok Perubahan Energi Listrik yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Kuantum lebih tinggi nilai hasil belajarnya dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar tanpa menggunakan model tersebut. Hal ini disebabkan karena penggunaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran IPA pada materi-materi tertentu oleh guru penting terutama dalam membantu mempermudah siswa memahami materi pelajaran yang diajarkan, siswa lebih mudah mengerti dan memahami materi secara sistematik dan terarah. Oleh karena itu penulis menyarankan bagi guru-guru SD Negeri Pajawankidul, serta guruguru pada umumnya, Model Pembelajaran Kuantum dapat dipergunakan lebih terarah dan sistematis dalam pembelajaran lainnya sehingga siswa dapat lebih cepat memahami materi yang diajarkan.Kata Kunci: Hasil belajar IPA, Model pembelajaran kuantun, Perubahan Energi Listrik
Referensi
Abdullah Aly dan Eny Rahma. 1998. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. BNSP. 2006. Standar Isi Kelas VI. Jakarta: Badan Standar Pendidikan Nasional. Catharina Trianni. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Dikti. Depdiknas. 2002. KBK, Kurikulum dan Hasil Belajar, Kompetensi Dasar Mapel Sains SD dan MI. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas. Kasihani Kasbolah. 2001. PTK Untuk Guru. Universitas Negeri Malang Press. M. Djauhar Siddiq, Sungkono, Isniatun Munawaroh. 2014. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Sangat Baik Departemen Pendidikan Nasional. Miles dan Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Terjemahan
Tjetjep Rohendi Rohidi, Jakarta: UI Press. Nana Sudjana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rasdakarya. Oemar Hamalik. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. . Srini M. Iskandar. 2001. Pendidikan IPA. Bandung: Maulana. Sri Sulistyorini. 2007. Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Yogyakarta: Tiara Karya. Suharsimi Arikunto. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Leo Sutrisno. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPA. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Sangat Baik Departemen Pendidikan Nasional. Zainal Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: CV. Yrama Widya
Ini adalah ringkasan yang dapat dibaca manusia dari (dan bukan pengganti) lisensi. Sangkalan.
Anda bebas untuk:
- Bagikan — salin dan distribusikan kembali materi dalam media atau format apa pun
- Beradaptasi — remix, transformasi, dan membangun di atas materi
- Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini selama Anda mengikuti ketentuan lisensi.
Di bawah ketentuan berikut:
- Atribusi — Anda harus memberikan kredit yang sesuai, memberikan tautan ke lisensi, dan menunjukkan apakah perubahan telah dilakukan. Anda dapat melakukannya dengan cara apa pun yang wajar, tetapi tidak dengan cara apa pun yang menunjukkan pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- NonKomersial — Anda tidak boleh menggunakan materi untuk tujuan komersial.
- ShareAlike — Jika Anda me-remix, mengubah, atau membangun materi, Anda harus mendistribusikan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama seperti aslinya.
- Tidak ada batasan tambahan — Anda tidak boleh menerapkan ketentuan hukum atau tindakan teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan apa pun yang diizinkan oleh lisensi.
Pemberitahuan:
- Anda tidak harus mematuhi lisensi untuk elemen materi dalam domain publik atau di mana penggunaan Anda diizinkan oleh pengecualian atau batasan yang berlaku.
- Tidak ada jaminan yang diberikan. Lisensi mungkin tidak memberi Anda semua izin yang diperlukan untuk tujuan penggunaan Anda. Misalnya, hak-hak lain seperti publisitas, privasi, atau hak moral dapat membatasi cara Anda menggunakan materi tersebut.