IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR
Abstrak
Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam membangun pembentukan karakter seseorang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi pendidikan karakter di SDN Anggadita I dan mendeskripsikan bagaimana pendidikan karakter dilaksanakan di sekolah tersebut. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) nilai karakter yang diterapkan adalah religius, tanggung jawab, jujur, dan toleransi. 2) Melalui pembiasaan, implementasi dan konsep pendidikan karakter di SDN Anggadita I. 3). Strategi pendidikan karakter guru antara lain selalu mengingatkan siswa akan hal-hal yang baik, memberi peringatan tegas, memberi contoh secara langsung atau menjadi panutan, terlibat dalam kegiatan rutin atau pembiasaan, dan meningkatkan kesadaran siswa. 4) Hambatan pelaksanaan pendidikan karakter di SDN Anggadita I adalah faktor guru, orang tua, lingkungan, dan siswa..
Kata kunci: implementasi; pendidikan karakter; strategi pendidikan.
IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION IN ELEMENTARY SCHOOLS
ABSTRACT
Education is one of the most important factors in building the formation of one's character. The purpose of this study is to find out how character education is implemented at SDN Anggadita I and to describe how character education is implemented at that school. This research method uses a qualitative case study approach. Data collection techniques were carried out using interviews, observation and documentation. The findings of this study indicate that: 1) the character values applied are religious, responsible, honest and tolerant. 2) Through habituation, implementation and the concept of character education at SDN Anggadita I. 3). Teacher character education strategies include always reminding students of good things, giving strict warnings, giving direct examples or being role models, engaging in routine activities or habituation, and increasing student awareness. 4) Obstacles to the implementation of character education at SDN Anggadita I are the factors of teachers, parents, environment, and students.
Keywords: implementation; character building; educational strategy.
Referensi
Abady, Y. (2012). Konsepsi dan Praktis Politik Islam (Abdul Qahar Mudzakar). Jakarta: Rabbani Press.
Amri, S., Jauhari, A., & Elisah, T. (2011). Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran: Strategi Analisis dan Pengembangan Karakter Siswa dalam Proses Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakarata.
Angga MW., Bambang BW., & A.Yusuf S.(2016). Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Humaniora Vol. 4 No. 3, Hal 132-142, September 2016
Ani, NA (2014). Pendidikan Karakter untuk Siswa SD dalam Perspektif Islam. Mimbar Sekolah Dasar, 1(1), 50–58.
Binti.M. (2015). Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembentukan Kepribadian Holistik Siswa. Jurnal Pendidikan Karakter. Tahun V, Nomor 1, April 2015
Berkowitz, M.W. & Bier, M.C. (2005). What Works In CharacterEducation: A Research-Driven Guide for Educators, Washington DC: Univesity of Missouri St Louis
Bogdan, R. C. & Biklen, S. K. (1998). Qualitative Research for Education: An Intriduction to Theory and Method. London: Allyn and Bacon, Inc.
Chairiyah. (2014). Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan. Jurnal : Literasi Vol. 4 Hal 42-51.
Curriculum Corporation. (2003). The Values Education Study: Final Report. Victoria: Australian Government Dept. of Education, Science and Training.
Daga, AT (2021). Implementasi Pendidikan Karakter Pada Masa Pandemi Covid-19 di Sekolah Dasar. Utama: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10(4), 836.
Heidari, M. H., Nowrozi, R. A., & Ahmadpoor, P. (2016). Recognition and applying character education approaches in schools. Review of European Studies, 8(3), 125. https://doi.org/10.5539/res.v8n3p125.
Henny Sri Rantauwati. (2014). Pengembangan Karakter Siswa SD Melalui Bermain Peran. Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir Edukatif, 1(1), 58–65.
Iqbal, S., Khanam, A., & Dogar, A. H. (2017). A comparative study of moral development of students from private schools and Deeni Madrasah. Journal of Research & Reflections in Education (JRRE), 11(2),113.
Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa: Pedoman Sekolah. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum
Laksana, S. D. (2021). Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Menghadapi Teknologi Pendidikan Abad 21. Jurnal Teknologi Pembelajaran, 1(01), 14–22.
Lickona, T. (2012). Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and Responbility. Terjemahan Juma Abdu Wamaungo. Jakarta: Bumi Aksara.
Maunah, B. (2016). Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Kepribadian Holistik Siswa. Jurnal Pendidikan Karakter, 1(1), 90–101.
Muhammad Ali.R (2014). Lingkungan Pendidikan dan Implementasi Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Universitas Garut. Vol. 08; No. 01;2014; 28-37.
Muhammad Yusnan (2022). Implementation of Character Education in State Elementary School. ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities Volume 5 Issue 2, 2022 DOI: https://doi.org/10.34050/elsjish.v5i2.21019
N. Omeri. (2015). Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan. Jurnal Manajer Pendidikan. Vol 9, Nomor 3. Hal 464-468.
Rusmana, AO (2019). Penerapan Pendidikan Karakter Di Sd. Jurnal Eduscience, 4(2), 74–80.
Samani, Muclas dan Hariyanto. (2011). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakar
Sulistyawati, P., Sunnah, VH, & Setiawan, DA (2018). Kajian Pendidikan Karakter Berbasis Religi dalam Menangani Problematika Kenakalan Anak SDN Gadang 1 Malang. Jurnal Inspirasi Pendidikan, 8(2), 37–44.
Termini, K. A., & Golden, J. A. (2014). Moral behaviors: What can behaviorists learn from the developmental literature? International Journal of Behavioral Consultation and Therapy, 3(4), 477–493. https://doi.org/10.1037/h0100818.
Thomas Lickona, (1991). Educating For Character: How Our School Can Teach Respect and Rresponsibility, (New York: Bantam Books, 1991), p. 22
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Vladimir, V. F. (2022). Peran Orang Tua dan Guru Kelas dalam Pembentukan Karakter Siswa pada Masa Pandemi Covid 19 Kelas V SD Negeri 11 Sintuk Toboh Gadang Kab. Padangpariaman. Gastronomía Ecuatoriana y Turismo Local., 1(69), 5–24.
Wohabie Birhan a., Gebeyehu Shiferaw., Alem Amsalu.,dkk.(2021). Exploring the context of teaching character education to children in preprimary and primary schools. Social Sciences & Humanities Open. https://doi.org/10.1016/j.ssaho.2021.100171
Zaini, A. H. F. (2013). Pilar-pilar Pendidikan Karakter Islami. Bandung: Gunung Djati Press.
Zubaedi. (2011). Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##Ini adalah ringkasan yang dapat dibaca manusia dari (dan bukan pengganti) lisensi. Sangkalan.
Anda bebas untuk:
- Bagikan — salin dan distribusikan kembali materi dalam media atau format apa pun
- Beradaptasi — remix, transformasi, dan membangun di atas materi
- Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini selama Anda mengikuti ketentuan lisensi.
Di bawah ketentuan berikut:
- Atribusi — Anda harus memberikan kredit yang sesuai, memberikan tautan ke lisensi, dan menunjukkan apakah perubahan telah dilakukan. Anda dapat melakukannya dengan cara apa pun yang wajar, tetapi tidak dengan cara apa pun yang menunjukkan pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- NonKomersial — Anda tidak boleh menggunakan materi untuk tujuan komersial.
- ShareAlike — Jika Anda me-remix, mengubah, atau membangun materi, Anda harus mendistribusikan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama seperti aslinya.
- Tidak ada batasan tambahan — Anda tidak boleh menerapkan ketentuan hukum atau tindakan teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan apa pun yang diizinkan oleh lisensi.
Pemberitahuan:
- Anda tidak harus mematuhi lisensi untuk elemen materi dalam domain publik atau di mana penggunaan Anda diizinkan oleh pengecualian atau batasan yang berlaku.
- Tidak ada jaminan yang diberikan. Lisensi mungkin tidak memberi Anda semua izin yang diperlukan untuk tujuan penggunaan Anda. Misalnya, hak-hak lain seperti publisitas, privasi, atau hak moral dapat membatasi cara Anda menggunakan materi tersebut.