PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBICARA BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD YAPITA SURABAYA
Abstract
Tingkat keterampilan berbicara siswa di SD Yapita Surabaya tergolong rendah. Oleh karena itu pihak sekolah mulai tahun pelajaran 2019-2020 memutuskan untuk mengembangkan proses pembelajaran berbicara. Dalam hal ini sekolah mengintegrasikan peningkatan keterampilan berbicara menggunakan konsep pendidikan karakter yang telah ditentukan oleh pemerintah. Akan tetapi pada kondisi pandemi COVID-19 saat ini proses pembelajaran harus menyesuaikan dengan kebijakan pembelajaran jarak jauh. Oleh karena itu disini kami mengkaji bagaimana penerapan pembelajaran berbicara berbasis karakter pada masa pandemi COVID-19 dan menemukan kelebihan serta kelemahan selama penerapannya di SD Yapita Surabaya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan data yang dikumpulkan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Lalu dalam melakukan analisis kami menggunakan teknik analisis dari miles dan huberman. Hasil dari penelitian ini ialah bahwa proses pembelajaran berbicara masih bisa berjalan seperti saat sebelum pandemi, hanya saja yang membedakan dengan masa sebelum pandemi COVID-19 adalah pada media pembelajaran yang digunakan. Kelebihannya ialah mampu meningkatkan keaktifan dan percaya diri siswa. Lalu untuk kelemahannya adalah terkait disiplin waktu, penggunaan kuota internet dan kurang sesuainya hasil pekerjaan yang dibuat siswa. Saran untuk guru agar kegiatan ini bisa diimplementasikan di masa depan baik ketika kondisi pandemi maupun ketika sudah kembali normal. Saran untuk sekolah adalah agar bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkan kemampuan berbicara siswa. Lalu saran bagi peneliti selanjutnya agar bisa dikembangkan lagi metode atau kegiatan dalam meningkatkan keterampilan berbicara secara umumnya dan keterampilan berbicara berbasis karakter secara khususnya.
References
Abbas, Saleh. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Afandi, R. (2011). Intergrasi Pendidikan Karakter dalam Pendidikan IPS di SD. Jurnal Pedagogia, 1 (1), 85-101. Retrieved from https://doi.org/10.21070/pedagogia.vlil. 32
Arikunto, Suharsimi. (1993) .Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Asmah. (2018). Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Untuk Mengemukakan Pendapat Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas VI. Jurnal Paedagoria, 9 (1), 45-50. Retrieved from https://doi.org/10.31764/paedagoria.v9i1.275.
Dewi, W. A. F. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55-61. Retrieved from https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i1.89.
Fauzi, A.H. (2004). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Firmansysh, Mochammad Bayu. (2017). Model Pembelajaran Diskusi Berbasis Perilaku Berliterasi untuk Keterampilan Berbicara. Jurnal Ilmiah Edukasi & Sosial, 8(2), 119-125. Retrieved from http://jiesjournal.com/index.php/jies/article/view/96
Haryadi & Zamzami. (1996). Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta : Dirjen Dikti.
Jalil, Abdul. (2012). Karakter Pendidikan Untuk Membentuk Pendidikan Karakter. Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam, 6 (2), 175-192. Retrieved from https://journal.walisongo.ac.id/index.php/Nadwa.
Kurino. (2020). Model Problem Learning (PBL) Pada Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Jurnal Elementaria Edukasia, 3 (1), 150-154. Retrieved from http://dx.doi.org/10.31949/jee.v3i1.2240.
Moleong, Lexy. J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nafiah & Suyatno. (2014). Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Vokasi, 4(1), 125-143. Retrieved from https://doi.org/10.21831/jpv.v4i1.2540.
Nahdi, DS. (2018). Eksperimentasi Model Problem Based Learning Dan Model Guided Discovery Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau Dari Self Efficacy Siswa. Jurnal Cakrawala Pendas, 4(2), 50- 56. Retrieved from http://dx.doi.org/10.31949/jcp.v4i1.711.
Ningsih, Suwarti. (2014). Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Metode Bercerita Siswa Kelas III SD Negeri 1 Beringin Jaya Kecamatan Bumi raya Kabupaten Morowali. Jurnal Kreatif Tadulako, 2(4), 243-256. Retrieved from http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO/article/view/3990.
Prajana. (2017). Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp Untuk Media Pembelajaran Dalam Lingkungan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Cyberspace: Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, 1 (2), 122-133. Retrieved from http://dx.doi.org/10.22373/cs.v1i2.1980.
Pranowo, Dwiyanto Joko. (2013). Implementasi Pendidikan Karakter Kepedulian dan Kerja Sama pada Mata Kuliah Keterampilan Berbicara Bahasa Prancis dengan Metode Bermain Peran. Jurnal Pendidikan Karakter, 3(2), 218-230. Retrieved from https://doi.org/10.21831/jpk.v2i2.1442.
Rohmiyati, Siti. (2017). Mengembangkan karakter siswa dengan pengembangan bahasa dengan model personal kooperatif. Jurnal Caraka, 3 (2), 1-15. Retrieved from http://dx.doi.org/10.30738/caraka.v3i2.1827.
Sahidillah & Miftahurrisqi. (2019). Whatsapp Sebagai Media Literasi Digital Siswa. Jurnal Varidika: Kajian Penelitian Pendidikan, 31 (1), 52-57. Retrieved from https://doi.org/10.23917/varidika.v1i1.8904.
Saldana., Miles & Huberman. (2014). Qualitative Data Analysis. America: SAGE Publications.
Slamet, St. Y & Saddhono. (2014). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhartono. (2005). Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
Suharyanti. (2011). Pengantar Dasar Keterampilan Berbicara. Surakarta: Yuma Pustaka
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Supriyadi & Salapa. (2017). Nilai-nilai karakter dalam pembelajaran ketrampilan berbicara bahasa Indonesia pada siswa SMK. Jurnal Litera, 16 (2), 228-248. Retrieved from https://doi.org/10.21831/ltr.v16i2.14050.
Tambunan. (2018). Pembelajaran Keterampilan Berbicara di Sekolah Dasar. Jurnal Curere, 2 (1), 1-11. Retrieved from http://dx.doi.org/10.36764/jc.v2i1.109.
Ini adalah ringkasan yang dapat dibaca manusia dari (dan bukan pengganti) lisensi. Sangkalan.
Anda bebas untuk:
- Bagikan — salin dan distribusikan kembali materi dalam media atau format apa pun
- Beradaptasi — remix, transformasi, dan membangun di atas materi
- Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini selama Anda mengikuti ketentuan lisensi.
Di bawah ketentuan berikut:
- Atribusi — Anda harus memberikan kredit yang sesuai, memberikan tautan ke lisensi, dan menunjukkan apakah perubahan telah dilakukan. Anda dapat melakukannya dengan cara apa pun yang wajar, tetapi tidak dengan cara apa pun yang menunjukkan pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- NonKomersial — Anda tidak boleh menggunakan materi untuk tujuan komersial.
- ShareAlike — Jika Anda me-remix, mengubah, atau membangun materi, Anda harus mendistribusikan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama seperti aslinya.
- Tidak ada batasan tambahan — Anda tidak boleh menerapkan ketentuan hukum atau tindakan teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan apa pun yang diizinkan oleh lisensi.
Pemberitahuan:
- Anda tidak harus mematuhi lisensi untuk elemen materi dalam domain publik atau di mana penggunaan Anda diizinkan oleh pengecualian atau batasan yang berlaku.
- Tidak ada jaminan yang diberikan. Lisensi mungkin tidak memberi Anda semua izin yang diperlukan untuk tujuan penggunaan Anda. Misalnya, hak-hak lain seperti publisitas, privasi, atau hak moral dapat membatasi cara Anda menggunakan materi tersebut.