MAKSIM KESANTUNAN YANG DIGUNAKAN OLEH DEDDY COURBUZIER PADA ACARA “HITAM PUTIH” DAN ANDI FLORES NOYA PADA ACARA “KICK ANDY”

Ida Hamidah, Dedeh Supriatin

Abstract


Judul penelitian ini adalah Maksim Kesantunan yang Digunakan Oleh Deddy Courbuzier Pada Acara “Hitam Putih” dan Andi Flores Noya Pada Acara “Kick Andy”. Rumusan Masalah: 1) Maskim apa saja yang digunakan Deddy Corbuzier pada acara “Hitam Putih?” 2) Maksim apa saja yang sering digunakan Deddy Corbuzier pada acara “Hitam Putih?” 3) Maskim apa saja yang digunakan Andi Flores Noya Pada Acara “Kick Andy?” 4) Maksim apa saja yang sering digunakan Andi Flores Noya Pada Acara “Kick Andy?” 5) Bagaimanakah perbedaan penggunaan maksim kesantunan oleh Deddy Corbuzier pada acara “Hitam Putih dan Andi F. Noya pada acara “Kick Andy?” Metode: deskriptif kualitatif. Simpulan: maksim kesantunan yang digunakan oleh Deddy Corbuzier Pada Acara “Hitam Putih” yakni maksim kebijaksanaan 8 (delapan) kali, maksim penghargaan 22 (dua puluh dua) kali, maksim kesederhanaan 2 (dua) kali, maksim permufakatan/kecocokan 13 (tiga belas) kali, dan maksim kesimpatian 41 (empat puluh satu) kali dan maskim yang sering digunakan adalah maksim kesimpatian. Sementara Andi Flores Noya Pada Acara “Kick Andy” menggunakan maksim kebijaksanaan 2 (dua) kali, maksim kedermawanan 1 (satu) kali, maksim penghargaan 32 (tiga puluh dua) kali, maksim permufakatan/kecocokan 4 (empat) kali, dan maksim kesimpatian 18 (delapan belas) kali dan maksim yang sering digunakan adalah maksim penghargaan. Perbedaan penggunaan maksim kesantunan oleh Deddy Corbuzier Pada Acara “Hitam Putih” dan Andi Flores Noya Pada Acara “Kick Andy” adalah bahwa Deddy Corbuzier lebih sering menggunakan maksim kesimpatian sementara Andi Flores Noya lebih sering menggunakan maksim penghargaan.
Kata kunci : maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesederhanaan, maksim permufakatan/kecocokan, dan maksim kesimpatian.


References


AR, Syamsudin dan Vismaia.S. Damaianti 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Handoko, Adi. Cara Praktis Membuat Proposal. Yogyakarta: Cemerlang Publishing.

Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rahardi, Kunjana. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Suyanto & Sutinah. 2011. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana Prenada Grup.

Tarigan, Henry. G. 2009. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Yule, George. 2014. Pragmatik. Terj. Indah Fajar Wahyudi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jurnal I Gusti Ayu Gde Sosiowati. 2013. Kesantunan Bahasa Politisi dalam Talk Show di MetroTV.

Wikipedia.com.




DOI: https://doi.org/10.25134/fjpbsi.v9i2.1019



Copyright (c) 2018 FON



Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

e-ISSN 2614-7718 | p-ISSN 2086-0609

 Creative Commons License

View My Stats

Jl. Cut Nyak Dien No. 36A Cijoho-Kuningan

Pos. 45513 | [email protected]