INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI INDUSTRI PRIMER KAYU RAKYAT DI KABUPATEN MAJALENGKA PRIVINSI JAWA BARAT
Abstract
Hutan Rakyat Menjadi alternatif dalam pemasok bahan baku perindustrian. Industri Kayu rakyat memegang peranan yang penting dalam hal menyerap kayu yang dihasilkan oleh petani hutan rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi Industri primer kayu rakyat, mendapatkan data dan informasi, serta mengetahui sebaran industri primer kayu hutan rakyat di Kabupaten Majalengka. Metode yang digunakan yaitu metode survey dan wawancara di analisis secara analisis deskriptif dan kualitatif. Dari hasil penelitian terdapat 68 industri penggergajian (sawmill) yang tersebar merata hampir diseluruh kecamatan dari 26 kecamatan hanya satu kecamatan yang tidak terdapat industri penggergajian yaitu Kecamatan Panyingkiran. Jenis kayu yang digunakan yaitu jenis kayu Jati, Mahoni, Sengon, Suren, Afrika, Pinus, Akasia, Puspa, Nangka, Mangga, Campuran (Salam,Tisuk, Randu, Lamtoro, Waru dan Gempol). Jenis kayu dengan jumlah produksi tertinggi setiap bualannya yaitu Jenis kayu sengon (Paraserianthes falcaria) 2.713 M3, kayu Mahoni (Swietenia macrophylla) 2.652 M3 Jati (Tectona grandis), 1.352 M3 Afrika (Maesopsis eminii), 916 M3 Mangga (Mangifera indica), 338 M3 dan hasil produk olahan kayu log menjadi produk setengah jadi dengan jumlah semuanya sebesar 4.488.6 M3, menghasilkan papan sebanyak 1.730 M3, kusen 1.134 M3, kaso 669.2 M3, reng 165.5 M3, palet 789.8 M3. Sehingga Pemerintah Kabupaten Majalengka harus mempertahankan jumlah hutan rakyat yang ada, agar ketersedian bahan baku kayu untuk proses produksi tetap terpenuhi dan Perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait dengan potensi ketersediaan bahan baku kebutuhan industri penggergajian (Sawmill).
Kata kunci :Industri Primer, Penggergajian, Sawmill, Hutan Rakyat, Log.