Keanekaragaman Ficus Spp. di Gunung Tilu RPH Karangkancana BKPH Luragung KPH Kuningan Perum Perhutani Divre Jabar-Banten

  • Rani Mardiani Hardinah Universitas Kuningan
  • Yayan Hendrayana Universitas Kuningan
  • Deni Deni Universitas Kuningan

Abstract

Abstrak: Ficus adalah pohon yang memulai hidupnya sebagai epifit ketika bijinya bersemai dicelah atau retakan pohon induknya (atau struktur seperti bangunan dan jembatan). Keberadaan Ficus pada kawasan hutan Gunung Tilu dapat dijadikan sebagai indikator proses terjadinya suksesi hutan karena peran dari satwa liar yang memakan bijinya dan kemudian memicu terjadinya komunitas lanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengehetahui keanekaragaman ficus spp. dan pola sebaran jenis ficus spp. yang terdapat di kawasan Hutan Gunung Tilu RPH Karangkancana dengan metode kombinasi. Data dianalisis dengan intensitas sampling, indeks Keragaman dan indeks Morisita. Hasil penelitian ditemukan 11 jenis ficus spp. jenis Beunying (Ficus fistulosa) 39 individu , Bunut (Ficus glabella BL.) 23 individu,  Calodas (Ficus Callophylla Blume.) 20 individu, Caringin (Ficus benjamina L) 58 individu, Ki Darangdang (Ficus cusvidata) 37 individu ,  Ki Hampelas (Ficus ampelas Burm.F.) 6 individu, Kiara Beas (Ficus Sundaica Blume) 12 individu,  Kiara Karasak (Ficus kurzii king.) 32 individu,  Kondang (Ficus variagata Bl.) 45 individu, Leles (Ficus glandulifera (wall.Exmiq)King) 56 individu, Renghas (Ficus alba) ditemukan 63 individu. Kawasan hutan lindung Gunung Tilu jenis ficus spp. merupakan habitat yang baik berdasarkan kerapatannya, frekuensi,dan dominasi vegetasinya, dilihat dari jumlah individu dan keragaman jenis di setiap plot yang ditemukan dengan persebaran yang mengelompok.

Kata Kunci : Hutan Lindung; Gunung Tilu; keanekaragaman; ficus spp.; satwaliar

Author Biographies

Rani Mardiani Hardinah, Universitas Kuningan
Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan
Yayan Hendrayana, Universitas Kuningan
Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan
Deni Deni, Universitas Kuningan
Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan

References

Berg CC dan Corner EJH, 2005. Moraceae (Ficus) in Flora Malesiana Series I – seed plants. Vol.17 part 2 .

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan.Bumi Aksara, Jakarta.

Indriyanto,editor 2006 Ekologi Hutan Ed ke-3. Sinar Grafik Offset.Jakarta

Ludwig, J.A dan J.F. Reynolds. 1988. Statistical Ecology. 2nd ed. London: Edward Arnold (Publisher ) Co. Ltd.

Michael, P. 1995. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Odum, E. 1993.Dasar – Dasar Ekologi. Edisi Ketiga (Diterjemahkan oleh Tjahjono Samingan). Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Razali, Y. 2011. Berk.Penel. Hayati Edisi Khusus: 5A (83-91), Sebaran Ekologi Dan Keanekaragaman Ficus spp. di Indonesia. Bidang Botani, Puslitbang Biologi-LIPI.

Suwarno, Eko. 2006. Study Keanekaragaman Jenis Beringin (Ficus spp.) di Cagar Alam Telaga Warna, Kabupaten Bogor, Jawa Barat [skripsi]. Program Studi Budidaya Hutan Fakultas Kehutanan InsitutPertanian Bogor.Bogor

Zhekun Z dan Gilbert MG, 2003. Moraceae. Flora of China 5: 21–73.

Published
2021-07-01
How to Cite
Hardinah, R. M., Hendrayana, Y., & Deni, D. (2021). Keanekaragaman Ficus Spp. di Gunung Tilu RPH Karangkancana BKPH Luragung KPH Kuningan Perum Perhutani Divre Jabar-Banten. Wana Raksa, 11(2). https://doi.org/10.25134/wanaraksa.v11i2.4413
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>